6

27 3 0
                                    

Dont forget to play the song! :)

Devan's pov

  Aku memulai rutinitas pagiku setiap ada waktu luang. Jogging di pagi hari cukup ditemani dengan udara yang masih sejuk membuatku merasa tenang.
Rutinitas ini mulai sering aku lakukan karena ingin membentuk tubuh yang lebih proporsional. Tentu semua kaum Adam ingin menginginkannya.

  Sampainya dirumah, aku langsung bergegas mandi dan pergi mengantar kedua orang tuaku ke bandara, karena kakak ku sudah dari pagi berangkat kuliah.

**

12.00 pm

  Setelah mengantarkan ke bandara, aku kembali kerumah. Aku langsung masuk ke kamar dan mengambil gitar lalu memainkannya. Aku mencoba memainkan lagu Tenerife Sea milik Ed Sheeran.

DRRRT..
DRRRT..

  Ponsel yang berada di saku celanaku terus bergetar. Tapi aku tidak terlalu memperdulikannya.

1.20 pm

Aku menaruh gitarku diatas kasur, sambil membuka ponselku yang mendapat banyak notifikasi dari para siswi disekolahku. Ya, tidak jarang aku membaca chat yang klasik seperti meminta addback, menanyakan kabar, atau sekadar menyapa dari mereka.

  Aku melihat ke jam dinding kamarku, dan langsung buru buru mengganti pakaianku dengan kaos putih dan celana jeans hitam.
Segera aku langsung menuju rumah Manda yang berada tidak jauh dari komplek ku. Jika bertanya dari mana aku mendapat alamat rumahnya tentu saja dari Rio yang memintanya dari Kezia.

1.30 pm

  Aku sudah berada di pelataran rumah Manda. Baru mengetuk sekali, tiba tiba sudah dibukakan pintu oleh wanita yang berusia sekitar 40 tahunan. Aku melihat wanita itu, menurutku itu adalah ibunya. Atau bukan? Ya semoga saja tebakan ku benar.

"Temennya manda ya nak?" ucap wanita itu.

"Eh, iya tante" aku mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo masuk dulu, silahkan duduk" wanita itu mempersilahkan.

"Mandaa!" seru wanita itu "Temen kamu udah dateng niihh!" lanjutnya.

"Iyaa ma!" jawab Manda dari dalam kamarnya.

"Sebentar ya nak, manda memang begitu. Lama" ucap wanita itu menyuruhku untuk bersabar. Aku mengangguk.

"Iya tante, enggak papa" jawabku seraya tersenyum "masak apa tante?kayanya enak" tanyaku karena aku mencium bau masakan yang masih segar.

"oh, iya tante lagi masak rendang" wanita itu tersenyum "yaudah tante timggal ke dapur dulu ya."

"E-eh van. Kok cepet banget?masih jam setengah dua" ucap Manda yang sudah berdiri di sampingku.

Entah kenapa, aku langsung speechless saat melihatnya.

"Iya, gue takut macet. Lo udah siap?kita berangkat sekarang aja ya?" jawabku sambil menggaruk leher yang sebenarnya tidak gatal.

"Oh, udah.. bentar gue ke kamar dulu" manda langsung bergegas ke kamarnya, dan aku memilih pamit ke orangtua Manda lalu menunggu di dalam mobil.

Irresistible [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang