Akhirnya Aku Bertemu Denganmu!

4.3K 282 51
                                    

Tulisan miring : Flashback

Tulisan tebal : Percakapan di Telepon

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Story © Riri-Kiku

Riri : Aku membuat chap ini ketika istirahat TO. Huhuhuhu, rasanya otakku konslet T^T #curhat

Kiku : Rasain lu.

Riri : Huweeeee, Kiku kejem! #nangis

Jika Anda Fujoshi/Fudanshi silakan membaca cerita ini.

Tapi jika Anda tidak suka atau malah benci dengan yaoi silakan klik tombol 'back'

WARNING : Hampir menjurus ke lemon di bagian pertengahan.

Pairing : Oreshi!Akashi x Kuroko

Enjoy!

#########################################

~Riri(Author)'s POV~

Kuroko menonton channel JVC dengan tampang bosan. Dia tak punya kegiatan untuk dilakukan. Saat ini mungkin Kise sedang melakukan pemeriksaan bersama dokter lainnya (padahal kenyataannya Kise lagi nangis jerit di dalam ruang laundry gegara dikurung sama Midorima biar diem).

'Lebih baik apa ya? Tidur? Aku tidak mengantuk...'batin Kuroko.

TOK TOK

"Silakan masuk."kata Kuroko.

"Permisi. Apa ini kamar Kuroko Tetsuya?"tanya seorang staf rumah sakit yang tadi mengetuk pintu kamar Kuroko.

"Iya, dengan saya sendiri. Ada apa?"tanya Kuroko.

"Ada titipan surat untuk Anda."kata staf yang berambut hitam dengan mata kiri yang ditutupi poni (hayooo tebak siapa ) sembari menyerahkan sebuah amplop kepada Kuroko.

"Um... Tolong simpan di sini..."kata Kuroko sambil menujuk bantalnya.

"Ah, baiklah."kata staf tersebut sambil menaruh amplop tersebut di bantal Kuroko dan berjalan keluar kamar.

Kuroko menaikkan alisnya heran sebelum tangan kirinya yang diinfus memegang amplop tersebut (kalau diinfus kan harus selalu digerakin biar ga kaku pas infusnya dilepas). Dia menggunakan tangan kanannya yang bebas untuk merobek bagian atas amplop tersebut dan ia pun menemukan secarik kertas didalamnya. Kuroko semakin terheran dengan hal tersebut kemudian memutuskan untuk membaca apa yang tertulis di kertas itu.

Untuk Malaikat Biruku (Kuroko blushing ketika membaca bagian ini)

Ini aku, sosok yang selalu menjengukmu ketika kau terlelap. Maafkan aku karena aku tak bisa menjengukmu disaat matamu masih terbuka yang menunjukkan semangat. Aku selalu saja disibukkan oleh hal-hal sehingga aku hanya memiliki waktu ketika sang Rembulan memancarkan sinarnya yang indah di langit gelap.

Kuroko terlalu konsentrasi membaca surat tersebut sehingga tak menyadari ada sosok pria muda yang membuka pintu kamarnya, menutupnya kembali setelah ia masuk, dan mulai berjalan pelan ke arahnya tanpa menimbulkan suara apapun.

Aku ingin mengabari satu hal. Aku akan mengunjungimu di siang hari, tapi kau tak tahu kapan ya kan? Kau juga akan tahu kok. ;)

Ditunggu saja ya, Malaikat Biruku.

PS. Menengoklah ke samping kananmu, Sayang ;)

"Eh? Samping kanan?"gumam Kuroko. Ketika ia menoleh, segera saja sepasang iris aquamarine bertemu dengan sepasang iris crimson. Kuroko mengingat iris itu. Iris itulah yang datang kepadanya 20 tahun lalu saat dia didiagnosa mengidap kanker getah bening. Satu nama terlontar dari bibirnya.

Heart RateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang