Heart Rate

3.4K 267 42
                                    

Tulisan miring : Lirik

Tulisan tebal : Percakapan di Telepon

Kuroko no Basuke (C) Tadatoshi Fujimaki

Story (C) Kiku Yoshimura

Heart Rate (C) Vocaloid

Jika Readers adalah Fujoshi/Fudanshi atau sekedar AkaKuro shippers silakan mampir.

Jika Readers tidak suka atau malah benci yaoi silakan klik tombol 'back'.

A/N : Jadi, ini adalah chapter terakhir dari Heart Rate. Alasan kenapa aku membuat 11 chapter saja karena aku sibuk dengan tugas-tugas serta cerita-cerita yang lumayan menumpuk. Maaf ya kalau ada yang mengharapkan 15-20 chapter atau lebih.

Enjoy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

If the beating of my heart, was to stop suddenly

I'd want my time in this world, to be passed so happily

Akashi berlari secepat mungkin di koridor rumah sakit. Ya, sekarang tanggal 20 Desember. Hari ulang tahunnya. Dan tadi malam, perawat yang ia berikan nomor ponselnya menghubunginya melalui nomor rumah sakit untuk memberitahukan kalau Kuroko sudah siuman dari komanya. Mata crimson-nya menangkap sebuah lift yang terbuka dan segera memasukinya. Begitu masuk ia segera menekan tombol 4. Akashi tak peduli apa yang dikatakan orang-orang ataupun omelan orang-orang yang tadi ia tabrak.

Tetsuya-nya sudah sadar!

As for what I'll leave behind

Nothing really comes to mind

I just want to be by your side

And still be smiling inside

Begitu lift tiba di lantai 4 dan pintunya terbuka, Akashi segera berlari menuju kamar 417. Ia tak mengindahkan seruan dari satpam yang mengatakan jangan berlarian di koridor rumah sakit.

Dan begitu kaki Akashi menapak di ambang pintu kamar 417...

Sepasang iris aquamarine menyapa iris crimson-nya.

"Sei...kun...?"

Through this pounding in my chest,

I'll try to protect you with my best

As my reason to live, there's all of me to give

"Tetsuya..."sapa Akashi dengan nada lirih sekaligus senang karena bisa mendengar suara lembut Kuroko lagi.

"Berapa lama... aku koma...?"

"2 minggu. Tapi jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja."ucap Akashi sembari mendekati Kuroko dan mengelus pipinya lembut.

Kuroko sendiri hanya menganggukkan kepalanya pelan. Iris aquamarine miliknya menatap iris crimson milik Akashi.

"Sei-kun, boleh aku minta 1 hal?"tanya Kuroko

Another, Another throughout the years

I count the same tears,

We can look in each other's eyes, one more time

"Apa itu, Tetsuya? Katakan saja padaku."ucap Akashi sambil menggenggam erat kedua tangan Kuroko dengan lembut.

"Sebelum itu, tolong panggil Kise-kun, Midorima-kun, Aomine-kun, dan Kagami-kun kemari."balas Kuroko.

Heart RateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang