A Night that Turns into a Nightmare

2K 189 9
                                    


Tulisan miring : Flashback

Tulisan tebal : Percakapan di Telepon

Kuroko no Basuke (C) Tadatoshi Fujimaki

Story (C) Kiku Yoshimura


Jika Readers adalah Fujoshi/Fudanshi atau sekedar AkaKuro shippers silakan mampir kemari.

Jika Readers tidak suka atau malah benci yaoi silakan klik tombol 'back'.

Enjoy


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


#Health Garden, pukul 23.30#

Terlihat dua orang sosok berambut merah dan biru tengah menatap langit malam yang bertabur bintang. Sosok berambut biru duduk di kursi roda dengan sepasang tangan melingkar di bahunya, sedangkan sosok berambut merah menatap langit dengan dagu di puncak kepala sosok mungil dibawahnya yang diketahui berstatus sebagai kekasihnya. Pada malam ini seorang Akashi Seijuurou yang menjabat sebagaii bos besar Rakuzan Cooperation tengah asyik stargazing bersama sang kekasih, Kuroko Tetsuya.


"Ne, Tetsuya..."panggil Akashi.

"Ya?"balas Kuroko.

"Jika kau sudah keluar dari rumah sakit ini, kau pernah bilang mau tinggal berdua saja denganku ya kan?"tanya Akashi.

"Iya. Ada apa?"Kuroko balik bertanya.

"Kalau aku mengajakmu menikah apa jawabanmu?"tanya Akashi to the point.

Yang ditanya malah blushing. Pertanyaan yang terlalu tiba-tiba, ya...?

"Etto... Se-Sei-kun..."Kuroko tak mampu berkata-kata.

"Apa jawabanmu?"Akashi mengulangi pertanyaannya.

"Aku... akan menjawab... ya..."balas Kuroko sambil menutupi wajahnya karena malu.

Sepasang mata merah crimson milik Akashi langsung membola mendengar jawaban Kuroko.


#Akashi's POV#

TETSUYAAAAAAAA!! KAU BERHASIL MEMBUATKU MENJADI SALAH SATU PRIA PALING BERUNTUNG SEDUNIAAAA!! Jawabanmu membuatku terbang! Ya Tuhan, lututku lemas! Aku boleh pingsan sekarang? (boleh kok, akashi #abaikan ) Ya Tuhan, terimakasih telah memberiku kesempatan untuk menjadi kekasih Tetsuya! Terimakasih sudah membuatku berkenalan dengannya 20 tahun lalu!

Baiklah, aku harus menenangkan jantungku yang serasa maraton ini.

POKE

Hm?

Ada yang mencolek lenganku. Aku menatap ke bawah dan mendapati Tetsuya tengah menatapku dengan imutnya. Aku harus menahan diri untuk tidak memakan lelaki menggemaskan di bawahku ini (if you guys know what i mean *smirk* ).

"Ada apa, Tetsuya?"tanyaku.

"Ayo kita kembali ke kamar, aku agak mengantuk..."jawab Tetsuya sambil mengucek matanya.

"Baiklah."

Aku mendorong kursi rodanya dan pergi ke pintu masuk Health Garden. Setelah itu kami berjalan menuju lift, memasukinya, dan keluar di lantai 7. Aku segera mendorong kursi roda Tetsuya untuk memasuki kamar 744 karena kulihat Tetsuya sudah terlelap di kursi roda. Begitu tiba di kamar 744, aku segera mendorong kursi rodanya ke samping kiri ranjang dan menepuk pelan bahu Tetsuya.

Heart RateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang