Tulisan miring : Flashback
Tulisan tebal : Percakapan di TeleponA/N : Disini Kiku. Maaf untuk keterlambatan update karena penyakitnya Riri kambuh lagi. Para Readers tolong doakan supaya Riri cepat sembuh dan menulis lagi ya. Oh ya, ino permintaan Riri. Karena aku temannya jadi mau tidak mau akan kulakukan. Apakah kami tambahkan lemon di beberapa chapter berikutnya atau tetap dengan Fluff!AkaKuro? Silakan komentar pilihan Readers sekalian.
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Story © Riri-KikuJika Readers adalah Fujoshi/Fudanshi atau sekedar AkaKuro shippers silakan mampir kemari.
Jika Readers tidak suka atau malah benci yaoi silakan klik tombol 'back'.
Enjoy
####################################
Malamnya Kuroko dan Akashi tengah stargazing di Health Garden. Sekedar informasi tadi sore ada pasien baru yang menempati ranjang sebelah Kuroko yang berada di dekat jendela. Namanya Aomine Daiki dan setelah mengobrol beberapa saat dengan Kagami Taiga-orang yang mengantarkan sekaligus yang menemani Aomine selama dirawat-, Aomine mengidap penyakit leukimia stadium 2. Kuroko lega karena ada orang yang bernasib hampir sama dengannya sehingga Kuroko, Akashi, Kagami, dan Aomine mengobrol dengan akrab.
"Ne, Sei-kun..."panggil Kuroko.
"Hm?"respon Akashi sambil menaruh dagunya di bahu kiri sang pujaan hati.
"Kalau aku sembuh dan keluar dari rumah sakit, aku ingin kita tinggal berdua..."ucap Kuroko.
Akashi menoleh ke Kuroko sebelum mengecup lembut leher Kuroko, membuat sang uke menahan dirinya agar suara-suara tidak keluar dari bibirnya.
"Tentu saja boleh. Lalu di rumah itu akan ada dua orang anak yang satu berambut biru dan bermata merah dan satunya lagi berambut merah dan bermata biru tengah berlarian di sepanjang ruang tengah dan ruang tamu."kata Akashi sambil terus mengecup leher Kuroko.
"Nnnn, Se-Sei-kun..."gumam Kuroko.
"Ya, Tetsuya?"tanya Akashi dengan suara yang rendah dan lembut di telinga Kuroko, membuat pemilik iris aquamarine tersebut blushing ria.
"Aku ingin..."
"Ya?"
"Aku ingin kau..."
"Katakanlah, Tetsuya."
"Aku ingin kau bangun."
"Hah?"
"Akashi Seijuurou-kun!! Ya Tuhan, tolong bangunlah!"
Akashi segera terjaga dari tidurnya.
Sialan, hal seindah itu ternyata masih berupa mimpi semata.
Akashi mengucek kedua matanya, merenggangkan kedua lengannya. Dia juga menguap lebar, tapi dia langsung terjaga total begitu mendengar cekakak-cekikik dari ranjang sebelah.
'Setidaknya kedatangan Aomine dan Kagami itu bukan mimpi...'batin Akashi.
"Hehehe, pagi Akashi. Bagaimana mimpimu tentang Tetsu?"tanya Aomine jahil.
"Harusnya kau lihat wajahmu ketika mengigau itu, Akashi. Wkwkwkwkwkwk."ucap Kagami sambil menahan tawanya.
Kuroko sendiri hanya menatap Akashi dengan datar, tapi sebenarnya dia ingin tertawa lepas ketika melihat wajah Akashi yang memanyunkan bibirnya seakan minta ciuman ketika tidur barusan.
'Andai aku punya telepon seluler berkamera mungkin sudah kuabadikan momen tersebut dan kujadikan wallpaper.'batin Kuroko nista (?).
"Bagaimana tidurmu, Sei-kun?"tanya Kuroko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Rate
FanfictionDisarankan untuk mendengarkan lagu Heart Rate #0822 versi Limone dan Shinshakaijin Terinspirasi dari lagu Heart Rate-nya sendiri dan juga video 'A Sad Future for Takao', hanya saja bedanya pairing disini adalah AkaKuro/SeiTetsu