"Dasar perempuan sialan,pergi kau dari hadapan ku" gertakan serta raut wajah yang menampakan ekspresi marah serta kemurkaan yang mendalam ditampakan oleh Mr Fred.berbagai umpatan di lontarkan oleh pria tua dengan kumis di bawah hidung mancung nya, dengan pakaian sedikit menonjolkan kekunoan menampakan kegagahan nya.
Tepat di depan nya, Mrs Poox wanita yang nampak dengan tegar mendengarkan ocehan Mr Fred yang lain tidak bukan adalah suami nya sendiri,paras nan anggun serta rambut rapi terurai panjang menambah kecantikan nya.namun sayang ia tengah menghadapi masalah sulit dengan suami nya
"Hentikan,apakah kamu ingin rean mendengar semua hujatan mu kepada ku" Mr Fred mendengus,andai saja tak ada anak perempuan kecil nya kala itu,mungkin saja semua ocehan nya sudah menghujani Mrs Poox
Dibalik tembok sepasang bola mata tengah menyaksikan perdebatan yang terjadi,siapa lagi kalo bukan Rean Anastasia,umur nya kini berusia 16 tahun,ia cantik sekali,bagaimana tidak,paras indah di wajah nya ia dapat dari wajah ibu nya sendiri.
"Ibu" lirih Rean dengan suara sedikit bergetar
Serentak Mr Fred dan Mrs Poox menoleh ke arah sumber suara.mereka saling pandang,lalu Mrs Poox menghampiri putri nya itu.
Sembari berlutut dan mengelus rambut Rean,Mrs Poox bertanya "adakah suatu hal yang menganjal hati mu nak" diusap nya perlahan wajah Rean yang masih begitu polos.
Rean menggelengkan kepala nya.
2 Minggu setelah itu
"Berita pembunuhan sadis itu sudah tersiar di seluruh penjuru negri ini" gunjingan para ibu-ibu yang membuat kuping Rean panas
Bagaiman tidak,pelaku dan korban nya adalah kedua orang tua nya sendiri,seorang ayah yang tega membunuh istri nya sendiri di depan mata nya menggunakan sebuah pisau tajam secara brutal mampu membuat ibu nya mati seketika
segera saja ia berlari kecil ke arah hutan.
Ia tak ingin kembali ke rumah nya.itu sama saja ia kembali ke neraka.Beruraian air mata,dengan terus mengelap nya rean berlari ke hutan.ia beberapa kali terjatuh akibat patahan ranting yang tak sengaja tersandung oleh nya
"Aku tak akan percaya kepada siapapun lagi" ucap nya jelas mengema di seluruh penjuru hutan itu.
"Aaaah" rean berteriak,ia terperosok ke arah jurang kecil di hutan itu,badan nya terguling ke bawah.
-------------later---------------
Rean Po'v
Mataku sedikit terasa silau,berkas cahaya nampak menembus mata ku.
Berusaha ku buka kedua mata ku,dengan mengerjapkan mata ku,akhir nya aku mampu membuka kedua mataku."Di di dimana aku,auw,,kepala ku sakit sekali" ku pegang kepala yang pusing sekali rasa nya.
"Tenang,kamu aman sekarang" suara lelaki yang tidak aku kenal itu mengema di telinga ku
Sontak aku terduduk,ku liat sekeliling ku,aku melihat diriku tengah berada di sebuah gubuk yang lebih luas namun tak bisa di sebut rumah,bau nya amis,seperti bau darah.di depan ku,siapa dia (?) hanya punggung nya yang nampak oleh ku.
Ku buka mulut untuk mengucapkan sepatah kata "Siapa kamu ?" pertanyaan itu melontar di mulut ku sembari terus melihat ke segala arah.
Lelaki itu berbalik...
"ZIO ALFARED...,usia 16 tahun"
'Tampan'. Itu yang ada di benaku setelah melihat wajah nya.bagaimana tidak,wajah nya sangat tampan,dengan lesung pipi di senyum nya yang di berikan kepada ku saat pertemuan pertama kita.
"Kenapa aku disini ? Kenapa disini bau sekali amis" pertanyaan itu mungkin tak pantas untuk di tanyakan,namun aku begitu penasaran saat itu.
"Aa..aa..paa...yang mau kau lakukan padaku" ku lihat ia mengeluarkan pisau nya yang tidak terlalu besar,namun tetap saja nampak menyeramkan bagi ku.
Zio tersenyum sembari memainkan pisau nya "darah mu manis,namun paras mu lebih manis."
Aku seketika bingung dan takut,apalagi ia mendekat ke arah ku,ku pejamkan saja mataku,karna wajah nya hanya 5 cm di depan ku
"Nama mu siapa ?" ucap nya sembari menodongkan pisau nya di nadi di leher ku
"Glekk...rean" sembari menelan ludah aku menjawab pertanyaan nya.
Ia menjauh,ia menuju keluar ruangan tempat aku terbaring.segera ku ikuti dia keluar rumah
"Tempat apa ini,penuh darah dimana-mana" ucap ku di dalam hatiku,karna tentu saja aku tak ingin zio mendengar nya
Zio memberi segelas air kepada ku,segera ku minum karna memang aku haus.
Kini kami berada di ruangan tengah di gubuk tua itu,hmm bau yg amis dan menjijikan menambah bau nya,apakah ia seorang pemburu (?).
Zio,dia menatap ku,dia melihat ke arah ku,dan ya menuju ke arah ku perlahan.
"Hai,mau apa kamu" ucapan ku mampu membuat nya memutar kedua bola mata nya,ia tersenyum sedikit licik
"Ini rumah ku,kamu disini akan tinggal bersama ku,atau kamu mau keluar dari sini ke sana,ke hutan sana yg penuh akan serigala lapar menunggu mu rean"
'Lelaki yang unik dan gila hmm ucap ku dalam hati sembari mendongkol dan berfikir
'Kalau aku ke luar sana aku tidak akan dapat tempat berlindung,dan tak ada seorang pun yang aku punya sekarang,dia menolong ku,dan aku harus bersama nya,semoga saja dia tidak macam macam ?!
Hanya itu yang ada di benak ku.lalu,Aku mengehala nafas ku dan menganguk pertanda aku setuju akan permainan kecil nya itu,dasar licik !.
------------------------
Hai..gimana-gimana....rada-rada aneh ya haha,Btw Rean itu nama yang kepikiran di kepala gw doang saat itu haha..ada yang tau gmna gambaran selanjutnya...? Di coment dan di tebak aja...heheh
Maafkan ya kalo agak bingung atau gak agak aneh hehe..
See you in next Part...
-R.M
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's in Psycopath
HorrorKetika masa lalu dan diri mu terjebak di dalam cinta dan suatu cerita sadis penuh darah