Part 7

161 9 0
                                    

Rean PoV -

Zio masih membopong badan ku,sesekali ku liat wajah nya,oh tuhan..dia tampan,namun tak kalah tampan nya oleh Zay.

Aku heran dengan omongan mereka saat mereka bertemu,apakah mereka saling mengenal..ya biarkan saja aku tau itu nanti.

Kami akhir nya tiba di pondok kecil kami,aku di letakan di kursi ruang tengah oleh Zio,lalu kaki ku diluruskan di paha kaki nya.

"Bagaimana bisa seorang lelaki membiarkan seorang gadis hampir babak belur" sembari memijit ku Zio nampak mengumpat,haha lucu sekali ia saat ia marah,alis tebal nya menurun,pipi bulat nya nampak,dengan bibir merah yang mengoceh tanpa henti

Aku geram ! Ku dekatkan wajah ku dengan wajah nya,bahkan hidung kami saling menyentuh.ku pegang tengkuk belakang nya.kami tidak berciuman,hanya saling mempertemukan hidung kami

"Zi,kau bawel,dan saat kau bawel kau marah,dan saat kau marah,kau tampan" kata-kata itu terlontar dari bibir ku,sehingga mampu membuat Zio terdiam seribu bahasa.ia larut dalam sentuhan hangat ku

"Lagian,bagaimana bisa Zay membiarkan mu hampir terpukul" lanjut Zio,yang mampu membuat ku semakin terkikik

"Apa nya yang lucu sih Re" dengan posisi hidung kita yang masih bersentuhan aku meletakan jari ku ke bibir nya.

"Bawel kau bajingan" ucap ku namun dengan nada yang lembut dan halus.

Zio diam ! Yap..bagus lah..sekarang aku bisa menikmati pijatan tangan nya yang memijat kaki ku

Zio Pov-,-

Sialan..aku terhanyut dalam kehangatan nya,bagaimana bisa...

"Zii..lebih keras lagi" rengek dia kepada ku

Ku keraskan sedikit pijatan ku kepada nya.

Sial ! Apakah aku mencintai nya,lalu kalo pun tidak kenapa aku membuat persaingan oleh Zay bodoh itu,apalagi kalo benar Rean akan di jadikan korban,apakah itu hal yang bagus atau malah mengerikan bagi ku

Cinta !? Kenapa hadir lagi !? Dan kenapa harus bersaing lagi untuk mendapat kan nya.di tambah kondisi ku saat ini.alah..kalau saja dari awal sudah ku bunuh dia ?! Mungkin aku tak perlu repot memikirkan semua ini

Mebunuh nya saat ini sama saja seperti membunuh diri ku sendiri.ya ! Saat ini aku seperti terhipnotis oleh sihir cinta yang ia lakukan terhadap ku.bagaimana ini ! Di satu sisi aku ingin berubah,namun disisi lain aku tak bisa.

Bekerja seperti tadi siang di bengkel menyenangkan,namun penghasilan nya hanya sebatas membeli makanan murah.aku masih harus melakukan pekerjaan ku seperti biasa nya,dengan cara itu aku akan memiliki banyak uang.

"Zio" dia memanggil ku,ku toleh kan wajah ku ke arah nya

"Aku besok ingin pergi ke tomorowland bersama zay,boleh kah ?" ku liat wajah nya sedikit merengek

Damn ?! Bagaimana bisa aku membiarkan Zay akan jalan bersama Rean,namum aku tak akan bisa pula membuat dia sedih,aku ingin menolak nya,tetapi aku tau Rean belum mengetahui semua nya,kalo akau melarang nya itu tak akan masuk akal bagi nya,dan mungkin saja ia akan mencari tau semua nya,selain itu juga akan membuat Rean bersedih,oh tuhan..tak akan pernah bisa ku liat ia sedih walau karna apapun itu.

Dengan kepala berat dan sedikit merengut,ku anggukan kepala ku untuk nya,nampak lah sebuah senyum dan wajah kebahagiaan di muka dia.

"Yaay,terima kasih Zio,aku cinta padamu" tegas nya lalu bangkit dari tempat nya menuju ke arah dapur.

Ya !? Saat itu juga,aku merasakan 2 perasaan,antara kebohongan dan ketulusan,apakah ia hanya bohong akan cinta (?) karna aku mengizinkan nya bersama Zay (?) atau ia memang tulus kepadaku (?) karna memang Zay dan ia hanya berteman,alah,aku tak bisa seratus persen percaya akan cinta lagi,itu hanya sebuah perasaan picik dari semua orang,aku tak peduli walau orang itu adalah Rean.

Ku nyalakan tv ku,ku menonton acara tv biasa saat itu,Rean entah sedang apa di dapur,nampak suara berisik dari perabotan masak yang ada di dapur.

"Taraa..Zii..ini aku buatkan ice blended capucino,ku liat di lemari mu ada capucino,lalu ada blender,walau ku cium rada amis,tapi sudah ku cuci bersih" dia menyerahkan minuman ke arah ku.sebuah minuman coffe yang sudah lama tak ku minum

Blender (?) ah sial..itu blender yang biasa ku gunakan untuk bekerja,amis (?) pantas saja amis,karna memang tak pernah ku cuci,namun aku sudah sering meminum nya karna itu aku tak jijik oleh coffe bekas blender itu.

Ku teguk gelas minuman itu,enak dam sungguh segar.ku lihat wajah nya tersenyum melihat ku meneguk minuman yang ia berikan.ia duduk di sebelah ku,lalu ia memandang ku.

Kenapa jantung ku berdebar,kenapa perempuan ini mampu membuat ku berdebar-debar,apakah aku bisa merasakan kembali arti dari cinta (?)

----------
Author PoV-,

Malam tiba,di pondok itu sunyi dan sepi sekali,hanya sesekali terdengar suara televisi yang menyala,kini Zio dan Rean tengah menonton tv bersama.

"Zii,apakah kau tak pergi bekerja?" rean bertanya kepada Zio

Zio sedikit berfikir

"Mungkin libur kali ini" jawab nya.

Ya itu alasan yang di kemukakan nya oleh Zio,namun alasan sebenar nya adalah karna ia sedang tak punya korban,pekerjaan dia memang tak menentu.

Sembari masih terus menonton tv nya,Zio melihat kalo rean tengah tertidur lalu tersender ke bahu nya,Zio agak terkejut,namun dengan perlahan Zio mengendong tubuh Rean,ia mengarah dan meletakan Rean ke kamar nya.

"Malam putri" ucap nya sembari mengecup pipi Rean.

---------

Girl's in PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang