Pagi hari tiba lagi,Rean belum terbangun dari tidur nya,sedangkan Zio,ia telah membereskan seluruh isi pondok dan seluruh badan nya,mungkin hari ini hari berlibur bagi nya
Rean mengusap mata nya,ia terbangun dari tidur nya karna bau harum di seluruh pondok tercium di hidung kecil nya
Ia bangun,lalu menuju ke arah ruang makan,disana ia melihat Zio telah menunggu nya,alangkah tampan ia kali ini,dengan baju berbalut jas serta celana jeans mampu menunjukan ke gagahan buat nya.
"Ckck,seorang gadis,bangun jam segini,sama saja kamu akan susah mendapat pasangan kelak" Zio mengetuk jari nya di meja makan yang penuh dengan makanan yang amat lezat yang telah ia siapkan untuk Rean
Rean memutar kedua bola mata nya,ia rada jengkel dengan celoteh nya Zio kali ini,namun ia sangat lapar lalu harus segera pergi menemui Zay untuk bekerja di toko roti bagel nya.
Rean duduk lalu menggambil makanan untuk perut nya yang lapar,Zio hanya memangku tangan nya sembari menatap Rean yang sedang makan
Rean yang sedang mengunyah menatap Zio lalu ia melotot ke arah Zio,Zio yang tersadar dari lamunan nya lalu segera bergegas menggambil piring untuk ia makan juga.
Zio telah selesai makan begitupun dengan Rean,Rean berdiri untuk membereskan piring serta meja makan nya.
Setelah nampak rapi dan beres ia pun segera pamit ke Zio untuk kembali ke kota
"Untuk apa kamu kesana ?" Zio nampak setengah heran
"Aku dapat pekerjaan disana,aku kembali siang nanti kok" Rean meyakinkan Zio,Zio sedikit tidak setuju,kota adalah tempat yang rawan bagi nya untuk seorang rean,namun bagaimana lagi ia tak bisa melihat Rean bersedih kalau dia tak mengizinkan nya pergi ke kota, sehingga Zio pun mengizinkan nya.
Rean PoV
'Uu aku harap aku tidak telat ke toko nya Zay...
Aku terus melangkahkan kaki ku menuju ke arah toko roti bagel milik Zay,ku liat ia tengah menunggu ku,aku pun sedikit berlari kecil menghampiri nya
Dengan nafas yang masih terengah,aku terduduk di kursi yang tersedia di sana,Zay menawarkan ku segelas air putih,dengan segera ku meminum nya
"Maaf ya Zay,aku sedikit telat" ucap ku sebagai permohonan maaf
Zay tersenyum,ia menganguk kepada ku,ya tuhan ! Tampan sekali,entah kenapa senyuman nya bagaikan aku melihat...melihat..seseorang...siapa dia (?) yhaa aku ingat,bagai melihat senyuman Zio ...
"Pakai ini Re,supaya baju mu tidak kotor" Zay memberikan ku celemek putih yang bersih,aku pun segera memakai nya
Zay melihat tubuh ku dari atas kebawah,tah apa yang ia lihat,sama seperti Zio kelakuan nya itu
Aku mengarah ke toko roti besar,aha ! Tutup ! Mungkin nasib baik akan menimpa kami kali ini
Author PoV-'
"Rotii nyaa pak buk,enak,masih hangat,harga nya muraah" begitulah ucapan Rean yang tengah menjajah kan roti bagel milik Zay
Beberapa orang berdatangan,menguntungkan sekali ! Zay yang biasa nya sepi,kali ini kebanjiran pembeli,dengan bantuan rean,Zay mampu mengatasi banyak nya pembeli kali ini
Rean mengelap peluh di wajah nya,ia duduk,ia tersenyum melihat Zay senang karna banyak pelanggan yang menjajah roti nya
Zay duduk di sebelah rean
"Zay,aku mau bertanya,kamu tinggal dimana ? Apakah kamu seorang diri" tanya Rean sembari mengipasi diri nya yang tengah kepanasan
Zay sedikit tertegun akan pertanyaan Rean
"Aku tinggal di dekat sini,ia aku sebatang kara" balas Zay
"Bagaimana dengan orang tua mu ? Atau bahkan saudara mu ?" tanya Rean lagi
"Orang tua ku meninggal dalam kecelakaan bis,dan saudara ku entah kemana dia dan dimana ia sekarang" Zay menundukan kepala nya.
"Maaf Zay,aku turut berduka" rean menepuk pundak Zay
"Huufht,,baiklah,saat nya aku kembali Zay,ini sudah siang" tukas rean sembari berdiri dan membuka celemek nya
"Oke baiklah,terima kasih Re" Zay tersenyum,lalu Rean membalas senyuman Zay sembari pergi
'Maaaf aku berbohong Re
..........
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's in Psycopath
HorrorKetika masa lalu dan diri mu terjebak di dalam cinta dan suatu cerita sadis penuh darah