Part 6

163 11 0
                                    

"Hmm,cantik ya Rean,siapa dia sebenarnya,kenapa aku begitu mudah percaya pada nya,padahal kami baru kenal" ucap Zay kepada diri nya sendiri.

Zay tengah memandang langit-langit rumah nya.ia membayangi wajah Rean,gadis yang baru ia kenal yang saat ini bekerja bersama nya

"Bagaimana dengan 2 tiket ke tomorrowland yang aku punya ini saja ya" Zay memandang tiket yang ia punya,ia berencana mengajak Rean untuk pergi ke taman hiburan itu

"Ayolah Zay,ini bukan kencan" seru diri nya sendiri.

---------

"Maaf Zii,aku pergi kerja dulu" rean yang tengah rapi dan cantik pamit kepada Zio.

Zio mengandeng tangan Rean

"Aku ikut,mungkin saja aku bisa bekerja sambilan" tukas Zio,Rean mengembus kan nafas nya,lalu menganguk.

-------

Di toko roti Zay,Rean menghampiri Zay duluan,mereka berpelukan seperti seorang pasangan.

Zay melihat Rean,lalu ia melihat ke belakang,disana ada Zio..

Seketika !

Zay dan Zio saling pandang

Seketika !

Zio memerah lalu mengepalkan tangan nya

Seketika !

Semua terdiam seribu bahasa

"Hei hei -,-,ada apa dengan kalian..apakah kalian saling kenal ?" Rean mencairkan suasana

Zio menarik lengan Zay menjauh dari Rean

"Apakah kau beritahu dia tentang diriku?"

Zay menggeleng

"Apakah ia tau akan jati diri mu?"

Zay menggeleng

"Apakah kau..kau..mencintai nya?"

Zay terdiam
Lalu mengganguk

"Huufth...bagus.kali ini dia yang akan kau ambil,sialan" Zio mengepalkan tangan nya menuju ke arah Zay

Zay mampu menahan nya

"Hei,ayolah,dunia sudah berubah,dan masa lalu itu,bukan aku,tapi semua karna ibu" Zay menatap wajah Zio,Zio tetap saja tak mau tau.

"Alah ! Ketika aku di buang,kau hanya diam menatap ku" ucap Zio sembari mengebu-gebu

Zay menghela nafas nya

"Itu karna ibu" Zay menjawab semua ocehan Zio

"Hai kau ! Kita harus bersaing secara sehat dan tak boleh saling menjatuhkan,kita liat saja,apakah dia akan memilih mu ..lelaki miskin" ucap Zio sembari meninggalkan zay menuju ke arah Rean

"Haha,dan apakah ia akan memilih lelaki biadab seperti mu" Zay mendengus sendirian

Zio menghampiri Rean,Rean tersenyum kepada nya,ia mengandeng tangan Zio.

"Naughty boy,apa yang kalian bicarakan tadi" ketus Rean ketika Zay juga menghampiri mereka

Zay menggeleng lalu beralih ke toko nya untuk mengambil celemek untuk Rean

Rean masih menggandeng lengan Zio

"Zi,aku kerja dulu ya,apakah kamu juga ingin mencari pekerjaan?" tukas Rean

Zio menjentikan jari nya,lalu ia mencium kening Rean

"Aku tau bengkel yang membutuhkan tenaga kerja disini,aku akan jemput kamu siang nanti,bye" sembari pergi Zio melambaikan tangan nya lalu berlalu

Rean yang diam sadar akan diam nya lalu mulai bekerja.

Hari ini lumayan ramai,dan lumayan laku penjualan roti bagel milik Zay

Zay mengajak Rean untuk duduk lalu istirahat

"Re..hmm..a..aa..ak..u punya sesuatu untuk mu" dengan terbata-bata Zay memberikan tiket yang telah ia siapkan untuk mereka berdua.

"Tiket tomorowland ini,besok kan libur,nah kebetulan aku punya 2,bagaimana ? Bisa ?" Zay menatap Rean,berharap ia bisa ikut

"Ya..hmm nanti ku tanya Zio" Zay tertegun,bagaimana bisa ia lupa akan Zio

"Re,kalian tinggal bersama ?" Rean mengganguk

"Kalian punya hubungan spesial Re?" Rean menggeleng pertanda tidak ada suatu hubungan dengan Zio

Zay sedikit bernafas lega akan kenyataan yang ia dapat,walau ia agak sedih saat tau kalau rean tinggal dengan Zio

"Nah Zay,nanti Zio datang menjemput ku,nanti kita tanya dengan nya,apakah ia mengizinkan ku atau tidak" Zay agak ragu,apakah rean akan mendapat izin dari Zio.

"Baiklah" celetuk Zay

---------

2 lelaki menuju ke arah roti bagel milik Zay

"Hei miskin,mana jatah ku" tukas salah satu nya

Rean agak bingung,siapa mereka (?)

"Maaf aku tak bisa berikan" walau agak takut,Zay menolak

Kedua lelaki ini marah,lalu mengancam memukul Zay dengan mengepalkan tangan serta memegan kerah baju Zay

"Mau apa kalian?" Rean mendengus kesal ke arah dua lelaki itu

Kedua lelaki itu mengalihkan pandangan ke arah Rean.kini mereka menuju ke arah Rean setelah memberi pukulan ke perut Zay

"Gadis manis,pemberani,hahah,melindungi si miskin" ejek salah satu nya

Rean mendengus kesal,dengan berani ia memukul lelaki itu.Yap ! Tepat di daerah perut nya.tak mau diam,lelaki satu nya mengarah kan pukulan ke arah Rean.

"Hap" Rean menepis pukulan itu,lalu membalas memukul lagi.

Namun saat ia melihat lelaki itu lemas,ia malah di pukul balik oleh lelaki satu nya.alhasil Rean terlempar sedikit jauh.

"Reee!" Zay berteriak.

Kedua lelaki itu berdiri,lalu menuju ke arah Rean.mereka menampakan kepalan tangan nya ke arah Rean

"Ku habisi kau" tukas kedua nya

Sebelum sempat memukul Rean,tiba-tiba tangan lelaki itu tertangkis oleh seseorang..siapa lagi kalo bukan Zio.

"Jangan ikut campur" Zio tersenyum ke arah lelaki itu sambil menjawab

"Jangan kau sentuh gadis ini"

'Bugh

Pukulan mendarat mulus di muka lelaki itu,dengan sigap dan tangkas Zio mampu menangkis serta membalas pukulan kedua lelaki itu.

Alhasil kedua nya pun tertunggang lari.

Zio berlari kecil menghampiri Rean yang terduduk

"Re..kau baik saja kan ?" dengan kedua tangan nya Zio membantu rean berdiri.

Walau agak tertatih namun Rean berhasil berdiri

"Zay,apakah ia tak apa-apa" tanya rean kepada Zio

"Aku baik saja Re" jawab Zay yang ternyata berada di dekat nya.

"Baguslah" Re tersenyum

Zio marah,bagaimana bisa rean tersakiti,apa Zay tak bisa menjadi pelindung bagi Rean,namun memarahi Zay hanyalah akan menambah sakit bagi rean,kali ini Zio mengalah

"Ayo Re kita pulang" tukas Zio

"Baiklah,sampai besok Zay" lambaian tangan rean terlihat di mata Zay,lalu Zay membalas lambaian itu

-----------

Girl's in PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang