Pertandingan dilanjutkan! Tapi kali ini tim lawan terlihat mendapat kekuatan baru. Seorang dari mereka, maju, ingin merebut bola yang sedang digiring Max. Tapi dia curang! Dia seperti sedang melakukan yudo pada Max. Max dijungkirbalikkan olehnya. Max terjatuh dan mengerang kesakitan sambil memegangi kakinya. Peluit berbunyi dan sang wasit langsung mengangkat kartu merah ke arah lawan! Tim lawan sekarang tinggal 10. Tapi tim Liam tanpa Max pun rasanya tidak akan mudah menang. Max diangkat keluar lapangan, dan dia digantikan oleh Mark. Max juga langsung dibawa ke ruang perawatan untuk dilihat oleh sang dokter.
Permainan dilanjutkan. Tim Liam mendapatkan kesempatan untuk melakukan tembakan bebas ke gawang lawan. Yang melakukannya adalah Jeff. Jeff berdiri di situ, diam, tampak mengukur jarak dan sudut gawang. Setelah itu, bola ditembakkannya. Bola melesat cepat ke gawang! Kiper lawan bahkan tak berkutik sedikit pun! Dan gol! Hebat! Poinnya sudah menjadi 2 - 1! Semoga tanpa kapten Max pun, tim mereka masih bisa menang.
Sekarang bola dari tim lawan. Morano menggiring bola dan melewati semua pemain tim Liam. Sekarang sudah saatnya dia melakukan tembakan. Bola itu di tendangnya keras - keras! Liam memutuskan untuk memukul bola itu. Dia mengepalkan tangan dan melompat untuk memukul bola. Berhasil! Bola menggelinding ke arah Loran. Posisi Liam saat itu sedang terduduk setelah memukul bola. Loran langsung menembak tanpa pikir panjang. Liam tidak sempat berpikir melakukan apa. Dia hanya melompat ke arah kanan gawang, tempat bola melesat. Pemain lainnya masih berada di depan, dan tidak punya waktu untuk ke belakang secepat itu. Tapi bola itu justru mengenai telinga Liam. Ternyata Morano datang ke gawang juga dan melakukan kecurangan dengan mengangkat kaki Liam sehingga posisinya berubah! Bola pun masuk ke gawang. Tim lawan benar - benar menyebalkan! Berpura - pura tidak melakukan apa - apa saja! Mereka hanya melompat gembira! Huh! Tapi ternyata sang wasit tau, jadi untunglah. Sayangnya Morano hanya diberi kartu kuning, tidak kartu merah seperti tadi.
Liam berdiri sambil terus memegangi telinganya. Ingat kan, kalau bola yang ditembak Loran keras juga. Sakit sekali! Perutnya sudah tidak apa - apa, sekarang telinganya! Huh! Untung mereka masih unggul 1 poin. Pak Rizky mendatangi Liam dan bertanya, "Bagaimana kalau Kenzo menggantikanmu?" "Tidak! Aku harus melanjutkan permainan ini!"jawab Liam. Lalu pak Rizky mengangguk dan pergi. Sekarang Kenzo yang ada di dekatnya. "Ayo Li! Aku tau kamu bisa! Akan kupersilahkan kau untuk bermain di pertandingan ini sampai selesai!" Liam mendapatkan semangat lagi mendengar kalimat itu. Kenzo berlari lagi ke bangku cadangan, sedangkan Liam tersenyum ke arahnya.
Tapi dengan kesakitan seperti itu, Liam sulit memblok gawang. Akhirnya mereka kalah dengan poin 6 - 4.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTOPPABLE Liam Payne
Fanficini adalah fanfiction pendek nya Liam James Payne. bagi fans Liam atau Liamer, kalian akan suka dengan cerita ini yang menceritakan perjuangan Liam dalam mencapai mimpinya menjadi penyanyi sekaligus pemain sepakbola! enjoy this story! satu lagi, cer...