Liam sudah sebulan berlatih sepakbola di tim. Rasanya sudah biasa saja, bisa berkonsentrasi dengan bola lagi. Selama sebulan nilainya pun tak menurun sedikit pun sehingga justru sangat diperbolehkan orang tuanya untuk bermain sepakbola. Hari ini Liam akan menghadapi suatu pertandingan besar yaitu sebuah turnamen. Dalam turnamen, timnya harus menang untuk melanjutkan tahap berikutnya. Liam masih dalam posisi kiper. Tapi dia tidak khawatir karena dia sudah sering berlatih berduaan dengan Max. Lama - kelamaan perasaannya jadi biasa saja. Ternyata tim Liam, Flashlight, akan melawan tim Roka. Kata pak Rizky, pemain Roka tidak begitu tangguh dan pasti bisa dikalahkan. Dia pun menargetkan poin 2 - 0. Anak - anak berjanji akan mencapai target itu.
Yang masuk lapangan adalah Max, Fudou, Jeff, Rick, Edward, James, Paston, Fred, Gross, Darren, dan Liam. Pemain memasuki lapangan dan peluit berbunyi! Bola dari tim Liam. Fudou mengoper pada Max yang langsung menggiring bola. Max melewati tiap pemain dengan mudah. Tapi dia menggunakan teknik yang berbeda dengan yang diajarkan pak Rizky. Tentu saja itu tidak apa - apa, asal tidak berakhir dengan pelanggaran. Dari gawang Liam memperhatikan cara - cara unik yang digunakan Max. Dia akan segera mencobanya, biarpun dia bukan pemain. Max bukan orang yang egois, jadi sekarang dia mengoper ke Jeff. Jeff tidak kalah hebatnya! Pemain lawan dilewatinya dengan mudah. Akhirnya dia sampai di depan gawang. "Fudou! Max!" Dia memanggil kedua temannya itu sambil terus menggiring bola. "Tidak! Ke Rick!"teriak Max. "Oke" adalah jawaban Jeff. Lalu dia mengoper ke belakang, ke arah Rick. Kapten lawan, Morano, kaget dengan itu. Tapi Rick siap dan menerima bolanya. Dia menggiring bola, mencoba melewati lawan seperti yang Max dan Jeff lakukan, tapi gagal! Seorang pemain lawan benomor punggung 9 melakukan sliding kepadanya, dan bola terebut. Ternyata pemain itu bernama Loran.
Loran langsung mengoper pada Morano. Sekarang Morano melakukan aksinya, melewati semua pemain lawan dengn mudah seperti Max. Kini dia sudah di depan gawang. Itu merupakan kesempatan baginya untuk menembak! Untung Liam sudah siap. Dia berhasil menangkap bolanya! Ada sorak sorai kecil dati pak Rizky dan pemain lain yang duduk di bangku cadangan.
Liam melempar bola, tepat ke arah Paston. Paston melewati salah satu pemain lawan, lalu langsung mengoper pada James. James pun langsung mengoper pada Fudou. Lalu bola dioper ke Gross dengan cepat, lalu ke Max, Jeff, Fred. Wow! Operan cepat itu membuat bingung lawan. Lalu Fred baru saja mengoper ke Darren, tapi operannya dipotong Dimitri, gelandang lawan. Matanya memang sangat bagus untuk berkonsentrasi melihat bola. Kini bola sudah dikuasai lawan lagi. Dimitri mengoper ke Loran. Lalu dari Loran ke Morano. Morano menendang bola ke atas saat sudah sampai di depan gawang. Lalu dari belakang, datang tembakan salto duo dari Dimitri dan Loran! Tembakan itu keras sekali, mengenai perut Liam! Liam tak mampu menahannya, dan akhirnya gol pertama didapat oleh tim Roka. Liam sempat terlentang beberapa waktu, menunggu sakit pada perutnya hilang.
Tapi setelah beberapa lama, perutnya masih terasa berdenyut - denyut. Dia tidak bisa menunggu sebentar lagi. Teman - temannya sudah menunggu dengan tidak sabar. Mereka ingin membalas gol tadi. Jadi Liam berdiri, menahan rasa sakit, kali ini menendang bola, jauh sampai ke Fudou. Liam masih memegangi perutnya sambil mengawasi gerak bola. Rasanya masih berdenyut - denyut disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTOPPABLE Liam Payne
Fanficini adalah fanfiction pendek nya Liam James Payne. bagi fans Liam atau Liamer, kalian akan suka dengan cerita ini yang menceritakan perjuangan Liam dalam mencapai mimpinya menjadi penyanyi sekaligus pemain sepakbola! enjoy this story! satu lagi, cer...