Part 5

720 58 11
                                    

heu!lama bgt ya ga update hee,voments ya!!

"sakit,lepaskan.."

"diam,atau aku akan lebih kasar daripada ini"

aku terdiam mendengar kata2 Jiyong.kenapa dia langsung menarik tanganku dengan kasar dan membawaku pergi dari tempat tadi?padahal aku belum sempat mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkanku dari lelaki yang tak punya harga diri tadi itu.

"kemana kau akan membawaku?"tanyaku pada akhirnya.

tiba2 saja Jiyong menghentikan langkahnya dan melepaskan genggaman tangannya dariku.dia menatapku dengan perasaan tak suka.aku dapat melihatnnya dari sudut matanya yang tajam itu.wajahnya yang merah karena terlalu banyak minum alkohol,matanya yang merah menyala,rambut yang berantakan,jujur,dengan kondisinya yang seperti ini dia malah tambah keren.

"kenapa kau berada disini?"tanyanya dengan emosi tetapi tetap tenang.sekarang aku sadar,kami berada di depan toilet umum yang sepi di belakang club ini.

"uhm,itu.."bagaimana seharusnya aku menjawab?aku tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.tidak mungkin kalau aku mengatakan 'aku disini untuk menjemputmu,dan ini ide seungri'kan?bisa2 nanti aku malah dianggap nyari alasan.

"apa?"kali ini Jiyong sedikit membentakku.

"aku..aku disini untuk bertemu teman-temanku!aku ingin merayakan pestaku karena sudah berhasil masuk YGEnt!"kataku berbohong.jelas2 tadi aku sudah berada di rumah.mana ada sih anak seumurku merayakan pesta di club malam.semoga saja Jiyong tidak berfikir sampai kesana.

"benarkah?jadi kau kesini bukan untuk menjemputku?"tanyanya dengan wajah datar.

apa?apa maksudnya?apa maksudnya berbicara seperti itu?aku memang kesini untuk menjemputmu,tapi kukira kau bakal marah kalau bertemu denganku.dia berbicara seperti ini apa karena efek dari mabuknya?ga mungkin kan kalau Jiyong berbicara seperti itu kepadaku.padahal dia tidak suka kepadaku.aku tidak mengerti.harus dengan apa aku membalas pertanyaannya itu?

dia mendekatkan jarak tubuhnya kepadaku.terus mendekatiku hingga aku otomatis untuk berjalan mundur hingga aku membentur tembok yang artinya aku sudah tidak bisa kemana-mana lagi.Jiyong menundukkan wajahnya agar sejajar denganku.aku dapat melihat wajahnya dengan jelas.nafasnya!nafasnya yang hangat itu!apa yang sebenarnya ingin dia lakukan kepadaku?

"kalau kau tidak menjemputku,biar aku yang mengantarmu pulang"

"hah?tapi aku membawa mobil sendiri"kataku menolak usulnya yang tak masuk akal itu.

"aku bisa menyuruh asistenku untuk membawa pulang mobilmu,berikan kuncinya"aku tak bisa menolak,tatapan matanya itu membuat semua orang yang melihatnya tidak bisa menolak kemauannya.aku mengulurkan kunciku.ia mengulurkan tangannya,tapi aku tidak yakin dengan apa yang dilakukannya.

"ada apa?berikan kuncinya!kenapa kau tidak mau melepaskan kunci mobilmu dari tanganmu sandara?'tanyanya.

"tapi aku takut wartawan melihat kita naik mobil bersama.."jawabku dengan suara yang hampir menghilang.

"kalau itu aku yang atur.aku-akan-pulang-denganmu-Sandara"jawabnya sambil mengeja kalimat terakhirnya yang membuatku merona.aku yakin sekarang mukaku seperti kepiting rebus.akhirnya aku tak bisa menolak.

-Author POV-

Jiyong menyuruh Dara mengikutinya dari belakang.setelah sampai di area parkir,Jiyong menyuruh supirnya untuk membawa pulang mobil Dara.Dara hanya bisa diam melihat mobilnya dibawa pergi orang lain.

"naiklah ke mobilku,duduk di depan,disebelahku,aku tak ingin kau menganggapku supir"kata Jiyong memerintah.

"kau yang menyetir?kau kan mabuk"jawab Dara tidak yakin dengan keputusan Jiyong.

Love is ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang