"Rana, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat " tiba tiba alfa kembali membuka suaranya."Engh, ke...mana..?"
" ayolah,kau pasti akan suka!"
Tanpa menunggu persetujuan rana, alfa langsung menarik tangannya dan membawa ke parkiran.alfa melajukan motornya k suatu tempat yg tak rana ketahui."Sampai, ayo...!"
Alfa langsung menggandeng rana ke suatu tempat.ternyata dia memgajak rana ke sebuah bukit,di sana kita bisa melihat pemandangan kota dr atas,pemandangan gedung gedung tinggi yg menjulang.alfa ingin rana menemaninya menikmati detik detik matahari tenggelam.
Rana tak bisa berkata kata dengan ini,ini benar-benar menakjubkan.terlalu banyak moment berharga yg dia dapatkan satu hari ini.air matanya menetes,sebuah luapan kebahagiaannya saat ini.
"Hey, kenapa kamu menangis.kamu tak menyukainya " alfa terlihat panik melihat air mata rana yang menetes.
"Ini air mata bahagia al,ini sangat indah!" ucap rana seraya menghapus air matanya.
"Ini belum seberapa ran.Ini adalah satu hari yang akan menjadi awal dari hari-hari selanjutnya.aku akan selalu berusaha membuat kamu tertawa dan tak kan pernah ada air mata lagi. Aku janji!""
Ucap alfa sunguh-sungguh.Tiba tiba rana menyandarkan kepalanya ke bahu alfa,membuat alfa langsung merangkulnya dan mengelus lembut rambut hitam rana.hening,keduanya terdiam menikmati moment kebersamaan mereka saat ini.
"Aku mencintaimu rana, sangat! " ucap alfa pelan namun rana dapat mendengarnya.rana menyunggingkan senyum tanpa bisa dilihat alfa."Al...!"
"Hmm..!"
"Bolehkah aku meminta sesuatu!" rana mendongkakkan sedikit kepalanya memandang alfa.
Alfa langsung menolehkan kepalnya menatap rana " Apa yg kau inginkan? " Rana menatap manik mata milik alfa yang selalu memberikannya kenyamanan, dengan ragu rana mengutarakan keinginannya.
"Berjanjilah kau akan selalu bahagia dengan atau tanpa aku.raihlah kebahagiaanmu walau bukan aku yg menemanimu.kamu harus mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku al !"
Alfa terkejut mendengar permintaan kirana.dia langsung melepaskan rangkulannya dan menangkupkan tangan nya di kedua pipi kirana.matanya membalas tatapan sendu rana,sangat jelas telihat kesedihan d mata itu.kenapa kirana meminta sesuatu yg tak mungkin bisa dia kabulkan,batin alfa.
"Aku tidak bisa.Aku akan bahagia,tapi itu bila aku bersamamu.Untuk apa aku mencari yang lain,jika aku sudah menemukannya saat ini !""
Alfa berkata dengan penuh kelembutan.di tatapnya kedua mata itu dan di kecupnya pelahan kening,kedua matanya dan terakhir sedikit kecupan d bibir tipis milik rana.
"Jangan pernah meminta sesuatu yang sangat sulit bagiku.karna tu sama saja kau ingin melihatku mati secara perlahan lahan.maka,tetaplah di sisiku!" Ucap alfa penuh penekanan namun terkesan lembut.
alfa menghembuskan nafasnya gusar,lalu kembali memeluk rana dngan erat.lama,hingga kemudian dia merasakan kirana membalas pelukannya, pelukan erat seakan ini adalah pelukan terakhir bagi mereka.
"Aku akan selalu di sisimu al,selamanya. walau mungkin kita berada d dua alam yg berbeda nantiz!" gumam rana dalam hati, tanpa bisa d dengar alfa.
"Sudah malam, ayo kita pulang!"
Rana menganggukan kepalanya, mereka bangkit dan berjalan menuju tempat dimana motor alfa terparkir.tanpa melepas genggaman tangan mereka,keduanya menyusuri jalan yang sama yg mereka lalui saat datang.
senyuman kirana masih terlukis d wajah cantiknya,dia bersyukur hari ini adalah hari paling menyenangkan untuknya.hari yg tak pernh d dapatkan sebelum sebelumnya.Jika bisa meminta,dia ingin waktu berhenti,agar hari ini tak akan pernah berakhir.
" dimana kamu tinggal sekarang ran!" Tanya alfa sebelum melajukan motornya.
"Hmm, bisa antarkan aku kerumah kirani saja!"
Alfa terkejut mendengar jawaban rana, karena akhirnya dia tau bagaimana hubungan rana dan kedua orangtuanya selama ini.semuanya dia dengar dari arka ketika pesta pernikahan karel.dan alfa tau jika rana tak tinggal d rumah orang tuanya sejak lama,
" apa kau yakin!" "rana menganggukan kepalanya.
"Jika kamu mau,kamu bisa pulang kerumahku.kuyakin orangtuaku tak akan keberatan!" Tawar alfa.
Rana menggeleng dan akhirnya alfa mengalah"Baiklah..!"
Dalam perjalanan pulang rana memeluk tubuh alfa sangat erat.dia tak mau melewatkan sedikitpun waktu yg dia miliki untuk bisa merasakan kehangatan dr pria yg d cintainya.biarkan dia merasakan dan mengenal sosok alfa lbh dekat,agar dia bisa memngingat semua tentang alfa sampai kapanpun.
"Nah, sudah sampai!" rana tersadar dan segera melepas pelukannya kemudian turun dr motor alfa.
"Mau aku antar ke dalam!"bujuk alfa.
"Tidak usah,pulang lah.terima kasih untuk hari ini alini adalah hari paling menyenangkan untukku! "rana berkata dengan senyum di bibirnya.
"Tentu, kita masih punya banyak hari untuk melewatinya bersama lagi.ini hanya awal rana.besok masih banyak waktu untuk kita bukan! "
Rana hanya menyunggingkan senyumnya mendengar celotehan alfa.dia tak sanggup mengatakan kalau mungkin ini adalah awal sekaligus akhir bagi mereka.
"Masuk lah,segera hubungi aku jika terjadi sesuatu!"
Rana menganggukan kepalanya dan hendak melangkah.namun, kemudian dia berbalik menghampiri alfa,di kecupnya singkat pipi alfa.
"Terima kasih dan ingat lah permintaan ku tadi.kau harus bahagia dengan atau tanpa aku!"
Kemudian rana berlari menjauh, dia tak sanggup menatap kedua mata alfa. Sesungguhnya rana memilih Lebih baik alfa membencinya karena sikap-sikapnya selama ini,karena dia takut alfa akan bersedih saat kepergiannya nant. namun entah mengapa hari ini dia egois,dengan berkhianat dengan niat awalnya itu.
langkah rana terhenti d depan pintu rumah megah kedua orang tuanya,dia menoleh ke belakang dan melihat alfa sudah keluar dr pekarangan rumahnya.
Dengan ragu, dia memencet bel rumahnya.lama menunggu pintu d buka,kemudian samar samar dia mendengar bunyi derap langkah mendeket.
Ceklek..
Setelah pintu d buka dia mendapati sosok kirani di depannya.mereka berdua sama sama terkejut.terutama kirani yg tak pernah menyangka kirana akan kembali lg ke rumah ini.
"Ki...kirana...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA LIFE'S (COMPLETE)
RomanceKirana dan kirani. Mereka kembar namun berbeda nasib. Rani dengan kehidupan bahagianya, sedangkan rana dengan kemalangannya. Bagaimana Kirana menjalani hidupnya ditengah keluarga yang tak pernah menganggapnya. Ditambah lagi dengan penyakit yang se...