Epilog

66.2K 2.4K 70
                                    

7 tahun kemudian...

Alfa pov

Aku masih berkutik dengan laptop ku,walau hari sudah masuk jam makan siang.pekerjaan yg menumpuk membuatku harus bekerja ekstra. Ternyata pekerjaan seorang CEO sebuah perusahaan besar itu tidak segampang kelihatannya.ya, setelah lulus dr kuliahku dua tahun lalu,aku langsung menggantikan posisi papa sebagai pemimpin Satya group's. Sekarang aku adalah pemimpin di perusahaan turun temurun keluarga ku ini.

Deringan handpone langsung mengalihkan pandanganku dari layar laptop.tanpa melihat sang penelepon aku langsung menjawabnya.
"Hallo"
"......"
"baiklah aku segera kesana" klik. Aku langsung mematikan telepon walau si penelepon masih berbicara d telepon.

Aku menyusuri lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa.ini seperti dejavu,mengulang saat dulu aku mengantar seseorang k rumah sakit.akh, sejak saat itu aku bersumpah untuk tak ingin menginjakan kakiku d rumah sakit lg.aku tak ingin lg melihat orang yg aku sayangi terbaring d ranjang kamar yg berbau obat-obatan ini Tp aku terpaksa melanggar sumpahku hari ini setelah mendapat telepon dr mama ku beberapa saat lalu.

"Gimana keadaanya?"tanyaku setelah sampai depan ruang rawat dan memdapati mama ku berdiri di temani kirani dan mamanya."dokter sedang menanganinya,kau tenang saja mereka akan baik baik saja"ujar mama menenangkan.aku berjalan mondar mandir di depan ruang rawat, gelisah menunggu dokter keluar.

"Oek,oek,oek"aku langsung berucap syukur mendengar suara bayi yang menggema di dalam ruang di depanku.
Ah, ya aku belum bercerita kalau setelah lulus kuliah 2 tahun lalu aku langsung menikahi gadis tercintaku,Kirana Ariesta Wijaya. makanya aku langsung bekerja di satya group's untuk menghidupi keluarga kecilku dan sekarang aku sedang harap harap cemas menunggu kelahiran anak pertamaku dan kirana.

Seorang dokter keluar dengan snyum di wajahnya."selamat pak,bayinya sudah lahir.tampan seperti ayahnya!"aku tersenyum mendengar penuturan dokter,bayiku laki-laki."bu kirana sedang beristirahat karena kelelahan, mungkin anda bisa menjenguknya setelah di pindahkan keruang rawat!" Aku mengangkukan kepalaku tanda mengerti.

Beberapa jam setelah di pindahkan keruang rawat,kirana akhirnya sadar. Sedari tadi aku setia menemaninya hingga dia sadar,dia mengerjapkan beberapa kali matanya sepertinya untuk menyesuaikan pandangannya.aku langsung bangkit dan mencium singkat keningnya.
"Sayang,kau sudah sadar.apa ada yg sakit?"ujarku panik, dia hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum manis dan mencoba bangkit untuk duduk,aku pun segera membantunya.

"Anak kita dimana? "Tanya nya perlahan.
"Ada, akan aku suruh suster membawanya kesini!" Tak lama seorang suster datang dengan membawa seorang bayi kecil d gendongannya. Aku langsung memintanya dan menggendongnya. Wajah nya terlihat tampan dan mungil, mata dan bibirnya mirip sepertiku hanya hidungnya saja yg sama dngan milik kirana.aku segera memberikan dan meletakannya di gendongan kirana.matanya langsung berbinar, wajah lelahnya kini telah tergantikan dngan pancaran bahagia di matanya.keluarga kecil kami sekarang terasa lengkap dengan kehadiran buah hati kami ini.

Aku langsung duduk di samping kirana yg sedang menggendong si kecil dan memeluk keduanya. Kirana menyandarkan kepalaya ke dadaku sambil tetep mengelus - ngelus pipi si kecil yg tampak nyaman dengan posisi ini.
"Terima kasih!"ucaku seraya semakin mengeratkan pelukanku."terima kasih telah menjadi istri sekaligus ibu terhebat untuk keluarga kecil kita!"lanjutku seraya sesekali mengelus punggung kirana.
"I Love you!" Kirana hanya tersenyum malu-malu mendengar ungkapan cintaku. Dengan cepat aku meraih bibirnya,dan menciumnya lembut karena tak mau mengganggu si kecil yg berada diantara kami.

Suara pintu terbuka mengganggu aktifitas kami,terlihat keluarga kami datang dngn wajah bahagia.Mama ku dan mama mertuaku langsung menghampiri kami dan perlahan mengambil si kecil dr gendongan kirana.

"Wach,cucuku tampan sekali"girang mamaku sambil menimang-nimang si kecil.
"Apa kalian sudah memberikan nama yg cocok untuk cucu tampanku ini "tanya mama mertuaku girang. Sedang para papa hanya diam memperhatikan tingkah laku para istrinya.

"Sudah namanya,Jayden Attari Prasetya" ucapku bangga."nama yang bagus dan kami akan memanggilmu dede attar " ucap mama dan langsung di sambut senyuman kecil oleh dede attar, Sepertinya bayi kami juga menyukai nama itu.

Autrhor pov

Suara canda tawa menghiasi ruang rawat di salah rumah sakit ternama di jakarta.semua keluarga sedang berkumpul merayakan kehadiran anggota baru mereka yg sudah seminggu ini menghiasi hari hari mereka.

Attar kecil kini sedang tertidur di boxnya dngab pulas setelah di susui oleh kirana sebelumnya.mungkin dia kelelahan karena sedari tadi tak henti hentinya di gendong oleh nenek dan tante - tantenya. Semuanya berebut untk bisa melihat bayi tampan ini sedangkan kirana dan alfa hanya bisa tersenyum melihat bayi kecil mereka menjadi idola baru di keluarganya.

Kini hanya tinggallah alfa dan kirana berdua di ruang rawatnya.Semuanya telah pulang sejam yang lalu sedangkan si kecil attar masih terlelap nyaman dalam box bayinya.dia seakan memberi kesempatan berdua untuk orang tuanya.

Alfa ikut berbaring di samping kirana sambil memeluknya,keduanya bersyukur masi bisa menikmati saat saat hangat seperti ini.alfa meletakan dagunya di puncak kepala kirana dan sesekali mengecupnya.

"Apakah saat itu terasa menyakitkan ?"tanya alfa membuka keheningan di antara mereka.kirana yg menyandarkan kepalanya di dada alfa langsung mendongkak dan menatap alfa penasaran.setelah mengerti maksud perkataan alfa,kirana langsung mengangguk malu."tapi semua rasa sakit langsung hilang saat tangisan pertama bayi kita terdengar!"ucap kirana berbinar.
Dia merasakan bagaimana sakitnya saat dia berusaha menghadirkan bayinya kedunia,tapi semua itu langsung sirna saat suara tangisan bayi terdengar di ruang bersalinnya.

"Aku sangat takut,jika kejadian dulu kembali terjadi.beberapa kali kau hampir meninggalkanku,tapi untungnya Tuhan masih menyayangiku,dia masih mengizinkanku menjagamu hingga saat ini "ucap alfa sendu seraya menatap kedua mata kirana.

"Aku akan selalu di sisimu selamanya al, walau jika suatu saat Tuhan benar-benar memanggilku dan kita berada di alam berbeda tapi aku akan selalu ada di sini" ucap kirana sambil menunjuk dada alfa.

"Aku berjanji akan membahagiakan mu dan attar selama aku hidup.ingatkan aku jika suatu saat aku menyakiti mu. Kita akan mulai hidup baru dengan keluarga kecil kita!"ucap alfa seraya mempererat pelukannya.kirana bahagia mendengar kata-kata suaminya.hidupnya kini makin terasa sempurna dengan kehadiran Jayden Attari Prasetya, buah cintanya dengan suaminya, Jeremy Alfa Prasetya.

"Sayang, kapan kau boleh pulang!"tanya alfa dengan senyuman liciknya."aku tak tahu, kenapa? "Tanya kirana polos.
"Aku hanya tidak sabar untuk segera memberi Attar adik!"kirana langsung melongo mendengar jawaban alfa,reflek dia memukul keras lengan alfa.yg di pukul hanya tertawa tak berdosa melihat wajah kirana yg sudah bersemu merah seperti kepiting rebus.

"Hahahah,aku hanya bercanda sayang"ucap alfa di sela-sela tawanya.

Kebahagiaan itu tidak akan datang dengan sendirinya,tapi kita hanya harus menjemputnya dan membawanya dalam hidup kita.

Selesai...

Silahkan di baca juga,the new story

"Cinta untuk Maina ".

Thank you.

KIRANA LIFE'S (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang