Jom and Tak

405 17 3
                                    

Moona bak agen FBI yang menjadi best stalker in da' world. Aku kagum dengannya, semua ia niatkan dengan rapi dan berhasil. Sejauh ini, aku sedang menikmati hasil Moona dan berniat menguliknya lebih dalam lagi--akun facebook bernama Midori Oyp.

Sungguh tak disangka jika akun W bernama Midori Oyp. Jelas saja tak kutemukan--ia memakai nama palsu! Sial, andaiku bisa mengetahuinya dari awal!

Ia sepertinya jarang bersosialisasi, dan SANGAT JARANG teman-temannya memanggil dengan nama asli. Semua foto yang menyangkut dirinya, tak ada foto selfie. Yang ada hanya foto seputar game atau anime kesukaannya, dan dapat kusimpulkan bahwa W adalah perempuan yang berbeda. Jelas saja Gala suka.

Aku menambahkan ia sebagai teman, dan aku sangat menyukai hal itu. Namun yang buatku 'panas' adalah saat Moona berkata bahwa ia mengetahui sosmed W dari Gala, dan Gala sendiri yang memberitahu kemarin malam. Dan, Moona pernah mengajak W mengobrol kemarin! Nekat sekali! Maksudku--apa tujuannya? Diantara aku dan Moona, hanya Moona yang tujuannya tidak jelas. Apa karena ia betul-betul menyukai Gala?

Huh, ada-ada saja!

**
Line 999+
Lagi-lagi lineku 999+. Pasti omongan tak penting tersebar di semua chat. Benar saja. Tidak ada yang menyenangkan, oh, tunggu, grup chat pointtwo sepertinya sedang membahas sesuatu yang menyenangkan. Aku berniat untuk membukanya, lalu kudapati Gala yang jarang online, kini sudah muncul kembali.

Aku memulai dengan satu kata, "Hai."

Semuanya terdiam. Just read. Aku menyesali tindakanku.

"Hai, Kisendrian!" Jawab Dinalda di seberang. Sepanjang aku melihatnya, wajahnya sangat sombong, melambangkan sifat egois yang berlebihan, atau bahkan bossy tingkat tinggi. Namun, kurasa itu hanya cover saja. Dinalda merupakan anak yang sangat baik dan ramah, wajahnya terhias kacamata yang menutupi mata sipitnya. Selain itu, ia juga cerdas.

Aku tidak menjawab balik karena aku menunggu Gala membalas chatku, seperti apakah balasannya? Kita tunggu saja.

"Oy." Gala mengucapkan itu dengan singkat. Walau hanya segitu, aku sudah cukup puas. GalaMania pasti tersenyum pahit, terutama Mimayes yang lebih dulu menyapa di pointtwo, tapi tak digubris Gala.

"Eh, ada Gala!" Candaku. Gala hanya menjawab dengan emot bored.

"Lu lagi lu lagi. Tumben ngechat disini? Jomblo, ya?" Gala bercanda. Denganku. Yang awalnya cuek. Bercanda. Bercanda denganku. Wah! Kesempatan emas! Minggir, GalaMania!

"Yaudah, ayo sini sama jomblo," candaku balik, cairkan suasana. Gala mengirim stiker tertawa namun tak jelas apa tujuannya.

"Wkwk, bisa aja. Yaudah, gue panggil lu 'Jom', ye!"

Aku syok.

"Heh, enak aja! Kalo ternyata gue duluan yang taken, gimana?"

Gala diam. "..." hanya itu yang diketiknya.

"Oh, iya! Gala, 'kan, sudah taken!" Aku buka kartu.

Semua yang sedaritadi justread, muncul ke permukaan. Pertama, Dinalda.

"Hahaha dipanggil Jomblo!" Lalu, "APA? GALA TAKEN?"

Mimayes, "Wah Gala sudah taken???"

Alma, "YAH, GALA TAKEN.."

Tak lupa, Moona. "HAHAHAHA,"

Aku tertawa sampai ingin pipis dari hidung. Lucu sekali buat Gala yang sedang leha-leha dirumah menjadi bermuka seperti kepiting rebus, sangking malunya. Maaf, Gala. Aku hanya ingin tahu reaksimu. Jika kamu laki-laki yang mudah ngambek atau istilahnya baper, i just want to find another boy to be my bestie.

Kita sempat hening sesaat, lalu Gala muncul lagi. "Eh, sial."

"W, ya, Gal?" Alma melanjutkan. "Aku pernah mendengar laki-laki seperti Brary meneriakan huruf itu ke Gala terus.."

Ludah seraya kutelan. Ternyata Brary dan Moona diposisi yang sama, menjadi tempat curhat Gala.

Brary muncul ketika namanya disebut, "Haha! Mampus lu, Gal!" Lalu aku kembali tertawa.

Hari ini merupakan peristiwa penting. Hari ini, aku yang tiba-tiba disapa 'jomblo' dan Gala yang disebut-sebut 'taken', saling bersahut-sahutan di aplikasi berwarna hijau ini.

Tetapi, aku jadi kasihan dengan Gala..

GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang