-keesokan harinya-
Aku sudah berjanji ke niall dan zen untuk tetap mempertahankan persahabatan kami. Maka aku akan meminta maaf ke liam, oh iya kalian harus tau bahwa harry sudah mengetahuinya malam setelah ku ceritakan ke niall dan zen, aku menelpon harry untuk datang kerumah, dan disana ku ceritakan semuanya dan harry juga akan mendukung semua keputusanku;)
Aku berlari kekelas untuk menemui liam sebelum cara datang, ya jangan bilang aku licik aku hanya tidak ingin meminta maaf didepan cara karna dengan begitu aku yakin airmata ini akan mengalir lagi kalian pasti tau perasaanku. Ketika aku sampai dikelas akhirnya aku melihat sesosok orang yang mampu membuat ku jatuh cinta sampai seperti ini sampai aku bisa menyakiti diriku sendiri ya perasaanku sendiri.
"Hei liam apakah aku boleh duduk disampingmu?." Ucapku, aku melihat dimata liam sepertinya liam bertanya-tanya dengan perubahan sikapku ini.
"Bboo..boleh kiena duduk sini."jawab liam. Aku duduk disampingnya, entah aku mulai merasa tidak percaya dan ingin cepat cepat meninggalkannya.
"Oke aku tidak akan membuang waktumu, aku hanya ingin meminta maaf atas kelakuanku sebelumnya, aku hanya sedang banyak fikiran sampai kalian semua jadi imbasnya maafkan aku. Aku juga sudah meminta maaf ke niall zen dan harry, aku juga berharap kau mau memaafkan juga seperti mereka." Jelasku ya maafkan aku liam aku berbohong kepadamu maafkan aku.
Liam membalikkan badannya dan badanku jadi kita saling berhadapan, liam terus memandangku seperti aneh rasanya, tibatiba liam memelukku ya memelukku sangat erat, entah liam kumohon hentikan ini sebelum aku harus menangis lagi.
"Kiena kau tahu betapa senangnya diriku sekarang, ya aku akan memaafkan mu dan maafkan ku juga kiena yang lancang berbicara seperti itu, kau maukan memaafkanku dan kita mulai lagi persahabatan seperti sebelumnya?" Jawab liam.
Aku tidak mengerti aku harus bagaimana liam tapi entah aku hanya berfikir aku tidak boleh egois. Aku mengangguk yang berarti iya, iya liam aku akan selalu menjaga persahabatan ini dan kumohon tuhan hilangkan rasa ini.
Beberapa menit kemudian kami berpelukan tibatiba ada seseorang yang datang, ya kulihat cara datang. Aku langsung melepaskan pelukanku dengan liam.
"Hei liat cara datang, temui dia biar aku menemui niall zen dan harry yang sedang tersenyum-senyum melihat kita berdua." Ya kalian tau niall zen dan harry sudah memperhatikanku dengan liam sejak tadi.
"Haha tidak usah biarkan aku disini bersamamu." Jawab liam, tapi kutahu liam kau ingin mengucapkan selamat pagi ke cara hehe aku tahu karna selama ini kamu selalu begitu.
"Tidak liam tak apa kau harus mengucapkan selamat pagi ke putri cara itu hehe." Ejekku sekaligus tawa ku, ya kalian tau sambil menangis? Aku sudah terbiasa melakukannya senyum diluar tapi hatiku menangis sudah sangat terbiasa ku melakukannya.
"Hahaha kau sangat tau kiena, oke kiena aku akan temui cara dulu ya bye!!" Ucap liam dan langsung meninggalkanku.
Ku lihat liam sudah bersama cara ya liam memang sangat bahagia ya lebih bahagia ketika dia bersamaku, itu menurutku. Sungguh aku tidak bisa melihatnya lebih lama lagi hatiku remuk perih sekali, akhinya aku menundukkan kepalaku untuk menahan airmata ini turun dan diketahui oleh liam dan cara, tapi tibatiba ada yang menarikku kedalam pelukannya tidak bukan satu orang melaikan tiga orang ya kalian pasti tau kalau itu sahabatsahabatku ya dia niall zen dan harry. Mereka memelukku mereka meringankan sakit ini terimakasih niall terimakasih zen dan tetimakasih harry.
"Kuyakin kau hebat kiena."ucap harry
"Ya kuyakin kau kuat kiena." Tambah zen.
"Iya kiena kau adalah gadis yang paling kuat yang pernah kutemui kiena." Lanjut niallYa sekarang aku berharap kalau kalian tidak akan melupakkanku dan kuharap kalian masih mau memberikan pelukan kalian jika aku membutuhkanya. Terimakasih.
- 2tahun kemudian-
Ya aku sudah lulus dari masa sma ku dan kini aku bersama sahabatku lanjut ke kuliah, dan aku merasa sedih karna aku niall zen harry dan liam akan melanjutkan ke universitas yang berbeda karna kami mempunyai cita-cita masing-masing tapi tidak dengan persahabatan kami.
Dan kalian tahu sampai aku mulai memasuki kuliah dan sampai ini pula perasaanku tetap untuknya dan dia tetap menjadi alasanku untuk mengeluarkan airmataku ini.
-Bila memang harus berpisah aku akan tetap setia bila memang ini ujungnya kau tetap ada didalam jiwa.-
aku berharap sangat berharap harapan ini akan berakhir dan airmata ini tidak akan mengalir untuknya lagi, dan kuberharap aku akan melupakkan perasaan ini entah sampai kapan waktunya hanya aku harus terus bersabar untuk menunggu waktu agar aku melupakannya..
-selesai-
Maaf gaje ya ceritanya dan gantung gini abisnya bingung hehe.. sebenarnya ga gantung sih adakan orang yang gatau sampai kapan dia harus bertahan untuk cinta yang konyol seperti cerita ini, adakan? Hehe goodbye sampai ketemu di cerita lain:)