Yeah, she is the girl

83 8 1
                                    

Author's P.O.V

Jun masuk ke dalam sebuah kelas, meletakkan buku-buku yang tadi dibawanya ke atas meja yang disediakan untuk dosen.

Matanya mengedar ke seluruh penjuru kelas dan dengan cepat menemukan apa yang dicarinya. Gadis itu.

Mira Reirianata, gadis bertubuh tinggi semampai, putih---yah, orang Korea memang putih, jadi itu biasa saja---bermata sipit namun tidak kecil, cantik---walau gadis cantik itu sudah biasa, tapi gadis ini termasuk gadis cantik yang tidak suka mengumbar kecantikannya.

Gadis yang lebih suka dipanggil Reiri ketimbang nama depannya itu adalah mantan murid SMA yang hampir bisa disebut sering ia hukum, bandel sih.

Jun mengalihkan pandangannya dari sebelum gadis itu dan seluruh orang di kelas ini tahu ia memperhatikannya.

Ia menulis di papan tulis, materi pertama di kelas Psikologi ini.

Ia cuma berbeda satu setengah tahun dengan gadis itu tapi sudah menjadi guru dan sekarang menjadi dosen di umurnya yang ke-sembilan belas tahun karena 'sesuatu'.

Jun tidak melakukan kuliah untuk menjadi dosen atau pun guru SMA sebelumnya, langsung dilantik menjadi dosen karena 'sesuatu' itu.

Ia disuruh mengawasi Reiri.

[]

"Oh God! Cogan.."

Jun geleng-geleng kepala mendengar teman perempuan Reiri berkata begitu. Beberapa detik kemudian ia menabrakkan diri ke laki-laki itu.

"Ups, sorry," kata Jessica.

"Gak papa."

"Nama lo siapa, by the way? Jurusan apa?"

"Choi S.coups, Ekonomi."

"Putra S.coups?!" pekik Jessica. "S.coups company grup?!"

"Yeah. Dan lo?"

"Jessica Jung, if you wanna call me just call ma first name."

"Okay." Choi kemudian melihat ke arah Reiri. "She?"

Jes mendengus. Kenapa sepertinya orang-orang lebih tertarik untuk mengenal Reiri? Padahal ia lebih feminin darinya. Tapi, yah, begini-begini ia teman gadis itu, jadi ia tidak dendam pada Reiri.

"Dia Reiri."

Reiri mengulurkan tangannya sambil memasang senyum kaku. Malas sekali rasanya berkenalan dengan cowok tajir ini. Bukan, Reiri suka kok tampang polos nan cakepnya, tapi sekarang ia ingin cepat-cepat pulang dan tidur di kos-an.

Choi meraih tangan Reiri, yang langsung terlihat tenggelam di genggaman tangannya yang seperempat kali lebih besar. Ketahuan rajin gym ini anak.

"Choi S.coups." ia lalu melepaskan jabatan itu.

"Mira Reirianata."

"Gue tau elo, putri dari model terkenal Tiffanynata itu, kan?"

Reiri mengibaskan tangannya. "Dia gak terkenal."

"Terkenal, kok, bokap gue sering meeting sama dia. She's fuckin' beautiful."

"Thanks."

"Gue muji dia, bukan elo." Choi nyengir.

Reiri menggidikkan bahu. "Don't think I care." ia kemudian beralih pada Vernon dan Jessica. "Pulang yuk."

Jessica mengangguki ajakan Varon. "Bye, S.coups."

Choi melambai pada mereka bertiga sambil melempar senyum yang.. Ehm, cute.

"God, he's fuckin' cute!" bisik Jessica setelah mereka bertiga sudah jauh.

"Perasaan semua cowok lo bilang cute," kata Reiri.

"Gak juga," kata Jessica membela dirinya, "Veron gak pernah gue bilang cute tuh. Lagian ya tipe cute gue itu tinggi. Cuma cowok yang bener-bener cute yang gue bilang cute."

"Iya, sisanya---alias yang gak cute lo bilang ganteng," sahut Vernon.

"Gak tuh, buktinya gue gak pernah bilang lo ganteng, ble :p"

"What the kind of hell your mouth." Vernon memutar bola matanya.

"I'm the kind of heaven."

"Yeah, the tree."

"Hell!" umpat Jessica. Sedangkan Reiri malah tertawa.

"Udah, udah, lo berdua," ujarnya sambil merangkul bahu kedua sahabatnya itu.

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang