Reiri sedang akan memakan kentang goreng milik Jessica, namun tangannya tiba-tiba disenggol Vernon yang duduk di sebelahnya.
"Arah jam lima," bisik cowok bule itu. Reiri pun melihat ke arah yang disebutkan dengan sudut matanya.
Seorang laki-laki bertampang polos buru-buru mengalihkan pandangannya ketika bertemu mata dengan Reiri. Reiri mengerutkan keningnya.
"Dia liatin lo sejak di kantin." sekarang mereka sedang berada di KFC.
Sejak di kantin? Setelah dari kantin, mereka ke kelas selanjutnya, lalu setelah pulang kuliah mereka mampir ke Gramedia sebelum ke sini.
Jadi anak itu mengikuti mereka sejak di kantin? Jangan-jangan dia ...
Penguntit?!
Tangan Reiri mendingin memikirkan hal itu.
"Ver, Jes, temenin gue pulang ya," Reiri memelas pada teman-temannya.
"Kok? Kenapa tiba-tiba?" tanya Jessica.
"Pokoknya anterin aja gue."
"Gak bisa, gue udah ada janji sama Uji."
"Uji? Siapa tuh?" tanya Vernon.
"Pacar gue, mblo! B-)"
"Kok kampungan banget namanya?"
Dengan emosi Jessica memukul lidah topi Vernon. Sembarangan sih ngomongnya.
"Namanya Woozi, pea! Uji panggilan kesayangan gue ke dia!"
"Kedengeran kayak nama anak TK," kata Vernon lagi.
Jessica panas, namun Reiri buru-buru menahan tangannya yang hendak (entahlah Jessica mau ngelakuin apa) ia layangkan pada topi kebanggan bocah bule itu.
"Jes, bule itu emang kayak gitu, suka ngomong asal ceplok," kata Reiri menenangkan Jessica.
"Nggak, Ri, Amerika yang asal ceplok cuman dia!" bantah Jessica.
"Iya deh iya, apa kata lo aja, Jes, tapi berenti berantem, lo gak malu apa diliatin orang?"
Jessica masih menggeliat/? agar tangannya lepas dari genggaman Reiri. "Dia udah ngehina pacar gue!"
"Cuman sekali, kan? Udah maafin aja."
"Pacar lo juga pendek banget, kayaknya dia gak pantes disebut cowok," ledek Vernon.
Dan itu berakibat fatal, Reiri kewalahan menghadapi Jessica yang semakin gencar memberontak minta dilepaskan tangannya, alhasil ia berhasil lepas karena Reiri tidak sanggup lagi menahannya.
Jessica menarik topi Vernon dengan cepat lalu menginjak-injaknya dengan kemarahan yang sudah memenuhi dadanya, kemudian berlari meninggalkan meja mereka, mengejar Vernon yang sudah kabur lebih dulu.
Poor Vernon.
[]
Vernon dan Reiri berjalan menuju parkiran setelah Jessica puas menyiksa Vernon.
Saat mereka sampai di sebelah mobil Reiri, Vernon menadahkan tangannya, meminta kunci mobil. Reiri merogoh saku jeans-nya lalu melempar kunci ke tangan Vernon.
Mereka pun memasuki mobil, mobil melaju dengan disopiri Vernon.
"Gue jadi takut, Ver."
Vernon mengerutkan keningnya.
"Sama penguntit itu."
Mulut Vernon membulat dan menggumamkan kata, "Ooh."
"Lo di rumah sama siapa?" tanya Vernon.
"Bi Yumi."
"Berdua doang?"
Reiri mengangguk.
"Kalo gitu gue nginep, deh, boleh, kan? Biar gue bisa jaga'in lo. Kan, lo cuma berdua sama bi Yumi, sama-sama perempuan lagi. Kalo dua perempuan ditambah satu cowok, kan, lumayan. Gimana?"
"Nginep?" Reiri mengulang kata Vernon. "Boleh-boleh aja, sih."
"Kalo gitu lo tidur di kamar bonyok lo, biar gue tidur di kamar lo."
"Eh, jangan!"
Vernon mengangkat alisnya."Kenapa?"
"Kamar gue, kan, kamar cewek, entar lo geledah lagi isi lemari gue."
"Gue bukan orang yang kayak gitu." Vernon memanyunkan bibirnya.
"Gue sama bi Yumi tidur di kamar gue, lo tidur di kamar pembantu. Udah, gitu aja."
Vernon mengangguk setuju.
Mobil telah sampai di garasi Reiri. Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah Reiri.
"Kunci pintu sama semua jendela. Pintu sama jendela kamar lo juga. Hp gue selalu nyala, kalo ada ada apa-apa langsung telpon aja gue, atau kalo menurut lo itu kelamaan, lo teriak aja."
[]
Jadi Enon mau Iri nih ceritanya?
Hahahaha kasian banget Taehyung dikira penguntit
Poor Taehyung \('- '

KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel
RomansaAku adalah orang suruhan ayahnya untuk menjaganya dari jauh -Jun