"Refan kamu mau kemana?" tanya mama berteriak sambil berusaha mengejarku
"PERGI MA. PERGI! NGAPAIN MAMA KEJAR REFAN?" Teriak Refan sambil tetap berlari
Kamu mau kemana nak?" tanya mama lagi
Namun refan terlanjur pergi menaiki mobil temannya.
--------------------ask------------------
"Ref, lo yakin? Lo yakin mau coba? Tapi gue ga tanggung ya kalo sampe lo kecanduan" Kata temannya dalam keadaan mabuk.
"Udah elah banyak omong. Buruan narkobanya mana?" Kata Refan yang tidak kalah mabuk dengan tidak sabaran
Temannya-Viro- segera menyerahkan sebungkus bubuk-bubuk putih.
"Sekali lagi gue ga tanggung kalo lo kecanduan" kecam Refan
"Brisik lo." Kata Refan seraya menghirup bubuk-bubuk itu dengan perlahan lalu kembali memasukkan sisanya ke dalam kantong jaket kulit nya.
{Btw. Narkoba gitu bukan sih? Author sok tau. Wkwkwk}
"Udah ya Ro. Gue cabut dulu" kataku
"Mau kemana?' Tanya Varo
"Balapan liar" Jawab Refan enteng
"LO MABOK GOBLOK. GA SAYANG NYAWA APA" Kata Varo sambil berteriak
Refan hanya mengedikkan bahu lalu melenggang pergi.
--------------------------------------------------------ask----------------------------------------------------------
Cewek malem dengan baju minim berdiri diantara 2 mobil seraya menghitung
5
4
3
Hitungannya terhenti melihat polisi yang datang.
Apa daya Refan mabuk dan hanya satu cara untuk kabur.
Refan menyalakan mesin mobilnya
Lalu mengemudi gila-gilaan dan dikejar oleh polisi.
Pada awalnya semua lancar-lancar saja
Sampai kepala Refan yang sangat pusing
Dan kesadarannya semakin lama semakin berkurang
Ia mabuk
Ia capek
Ia ngantuk
dan Ia ingin mati
Dan mobil mulai kehilangan arah
Sehingga mobil masuk jurang.
------------------------------------------------ask---------------------------------------------
"Sudah puas?" tanya mama dengan nada sinis
Aku yakin wajah ku sekarang pucat pasi.
"PAKAI KACA MATA ITU BODOH!" Teriak mama
Sekarang aku ingat.
Ingat semuanya.
Refan yang dulu.
Berandalan.
Sombong.
Tidak tau diri.
Namun berjuta masalah keluarga bertumpuk.
Dan Ia memutuskan memakai narkoba.
Ya, itu salahnya.
"Cepat pakai" kata mama penuh penekanan
Namu tidak.
Refan tidak mau menjadi nerdy lagi.
Tak punya teman.
Sendirian.
"Gak akan ma." Jawab Refan
"PAKAI" Kata mama menjerit.
Lalu Refan berdiri menggapai kacamatnya.
"Ya Refan, betul pakai nak" kata mama
Tak.
Kacamata itu patah
atau lebih tepat dibilang sengaja di buat patah
Oleh Refan.
"REFANNNNN!!" Teriak mama sambil memukul-mukul dadaku
"Mama ga mau kamu kayak dulu lagi Refan. Tolong. Mama gs msu Ref. Kamu pikir mama gak malu didepan tean-teman mama? Sudah cukup mama malu ketika papa berselingkuh dan menghamili perempuan lain. CUKUP REFANNNNN!" Kata mama histeris
"Ma biarin Refan berubah sendiri tanpa perlu menjadi cowok kuper yang gak punya temen. Refan berubah ma. Refan janji!" Kataku sambil memeluk mama
"MAMA GAK BUTUH KAMU REF. KAMU GAK BERGUNA. MAMA MAU BUNUH KAMU. TAPI NANTI SIAPA YANG BISA MAMA SURUH-SURUH? PEMBANTU? GAK ADA YANG TAHAN SAMA MAMA REF. KALO MAMA BUNUH KAMU, NAMA BAIK MAMA TERCORENG" Teriak mama
KAMU SEDANG MEMBACA
Ask our love
Teen FictionGue bumi Lo bulan Gue butuh lo Lo ga butuh gue,bahkan lo gak kenal gue. Cowok nerdy Cewek populer Cuma bisa kagum dari jauh karena gue tau diri. Gue tau gue gak pantes buat lo.