Part 10 # Flashback

16 3 4
                                    

"Refan kamu mau kemana?" tanya mama berteriak sambil berusaha mengejarku

"PERGI MA. PERGI! NGAPAIN MAMA KEJAR REFAN?" Teriak Refan sambil tetap berlari

Kamu mau kemana nak?" tanya mama lagi

Namun refan terlanjur pergi menaiki mobil temannya.

--------------------ask------------------

"Ref, lo yakin? Lo yakin mau coba? Tapi gue ga tanggung ya kalo sampe lo kecanduan" Kata temannya dalam keadaan mabuk.

"Udah elah banyak omong. Buruan narkobanya mana?" Kata Refan yang tidak kalah mabuk dengan tidak sabaran

Temannya-Viro- segera menyerahkan sebungkus bubuk-bubuk putih.

"Sekali lagi gue ga tanggung kalo lo kecanduan" kecam Refan

"Brisik lo." Kata Refan seraya menghirup bubuk-bubuk itu dengan perlahan lalu kembali memasukkan sisanya ke dalam kantong jaket kulit nya.

{Btw. Narkoba gitu bukan sih? Author sok tau. Wkwkwk}

"Udah ya Ro. Gue cabut dulu" kataku

"Mau kemana?' Tanya Varo

"Balapan liar" Jawab Refan enteng

"LO MABOK GOBLOK. GA SAYANG NYAWA APA" Kata Varo sambil berteriak

Refan hanya mengedikkan bahu lalu melenggang pergi.

--------------------------------------------------------ask----------------------------------------------------------

Cewek malem dengan baju minim berdiri diantara 2 mobil seraya menghitung

5

4

3

Hitungannya terhenti melihat polisi yang datang.

Apa daya Refan mabuk dan hanya satu cara untuk kabur.

Refan menyalakan mesin mobilnya

Lalu mengemudi gila-gilaan dan dikejar oleh polisi.

Pada awalnya semua lancar-lancar saja

Sampai kepala Refan yang sangat pusing 

Dan kesadarannya semakin lama semakin berkurang

Ia mabuk

Ia capek

Ia ngantuk

dan Ia ingin mati

Dan mobil mulai kehilangan arah

Sehingga mobil masuk jurang.

------------------------------------------------ask---------------------------------------------

"Sudah puas?" tanya mama dengan nada sinis

Aku yakin wajah ku sekarang pucat pasi.

"PAKAI KACA MATA ITU BODOH!" Teriak mama

Sekarang aku ingat.

Ingat semuanya.

Refan yang dulu.

Berandalan.

Sombong.

Tidak tau diri.

Namun berjuta masalah keluarga bertumpuk.

Dan Ia memutuskan memakai narkoba.

Ya, itu salahnya.

"Cepat pakai" kata mama penuh penekanan

Namu tidak.

Refan tidak mau menjadi nerdy lagi.

Tak punya teman.

Sendirian.

"Gak akan ma." Jawab Refan

"PAKAI" Kata mama menjerit.

Lalu Refan berdiri menggapai kacamatnya.

"Ya Refan, betul pakai nak" kata mama

Tak.

Kacamata itu patah

atau lebih tepat dibilang sengaja di buat patah

Oleh Refan.

"REFANNNNN!!" Teriak mama sambil memukul-mukul dadaku

"Mama ga mau kamu kayak dulu lagi Refan. Tolong. Mama gs msu Ref. Kamu pikir mama gak malu didepan tean-teman mama? Sudah cukup mama malu ketika papa berselingkuh dan menghamili perempuan lain. CUKUP REFANNNNN!" Kata mama histeris

"Ma biarin Refan berubah sendiri tanpa perlu menjadi cowok kuper yang gak punya temen. Refan berubah ma. Refan janji!" Kataku sambil memeluk mama

"MAMA GAK BUTUH KAMU REF. KAMU GAK BERGUNA. MAMA MAU BUNUH KAMU. TAPI NANTI SIAPA YANG BISA MAMA SURUH-SURUH? PEMBANTU? GAK ADA YANG TAHAN SAMA MAMA REF. KALO MAMA BUNUH KAMU, NAMA BAIK MAMA TERCORENG" Teriak mama




Ask our loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang