PERASAAN

123 11 8
                                    

Gayoung dan Taehyung bersamaan menuruni tangga selesai urusan mereka di atap sekolah sana.
Tanpa sengaja J-hope yang baru saja dari toilet melihat mereke berdua.
"Apa lagi yang dilakukan anak itu?" batinnya.
J-hope merasa ada yang sesak didalam dadanya, entah apa yang membuatnya merasa seperti itu. Merasa tidak bisa menerima jika Gayoung bersama pria lain.
J-hope terus saja memperhatikan kedua orang itu berjalan hingga tak terlihat lagi.
"Awas saja jika terjadi apa-apa lagi padanya aku tidak akan tinggal diam. Meskipun kau membenciku aku tak peduli lagi sekarang untuk bisa diterima dalam kehidupanmu Taehyung aa" gumam J-hope menaiki tangga menuju kelasnya.

Gayoung Pov*

"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa berkata seperti itu pada Taehyung? Apa mungkin ini karena keinginanku yang sangat ingin merubahnya? Tapi kenapa sampai sejauh itu? Dan juga di setiap tatapannya aku jadi lupa diri membuat degup jantungku tak beraturan seakan-akan ada sebuah perasaan yang terpendam dalam diriku. Apa aku mulai menyukainya? Tapi alasan apa aku bisa menyukai pria seperti dirinya?"

Pov end*

Sepulang sekolah setelah semua murid bergegas pulang ponsel Gayoung berdering, dilihatnya ternyata dari J-hope.

"Yeoboseyo"

"Gayoung aa, apa kau sudah keluar kelas? Apa hari ini kau ada acara?"

"Anio oppa. Aku tidak ada acara hari ini. Wae?"

"Aku menunggumu diparkiran mobil kemarilah. Aku ingin mengajakmu ke kedai ice cream dekat sini. Kau pasti suka kan?"

"Ahh,baiklah oppa. Tunggu aku disana aku akan kesana"

Gayoung menutup perbincangannya dan segera merapikan buku-bukunya setelah itu hendak pergi dari kelas.
Tapi langkah Gayoung terhenti oleh sebuah tangan yang memegangnya.
Gayoung menoleh kasar melihat tangannya yang ternyata dipegang Taehyung.
"Wae? Ada apa?"
Taehyung mendongak melihat Gayoung.
"Gayoung aa bisakah hari ini saja kau menemaniku disini?"
Gayoung terdiam tak percaya dengan perkataan Taehyung.
Taehyung menarik tangan Gayoung mendekatkan dirinya tetapi masih tetap dengan posisi duduk.
"Iriwayo" Taehyung bergeser dari tempat duduknya.
Gayoung tidak bisa menolak permintaan Taehyung dia menuruti apa kata Taehyung. Dia merasa jika dia sedang di bawah alam sadarnya bisa mengikuti permintaan Taehyung duduk disebelahnya.
Tanpa mengingat J-hope yang sedang menunggunya di parkiran mobil.
"Aa..ada apa Taehyung aa? Kenapa tiba-tiba kau memintaku untuk menemanimu? Bukankah kau bilang sendiri jika emosimu akan memuncak jika bersamaku?"
"Anio Gayoung aa. Untuk hari ini aku membutuhkanmu. Aku teringat dengan perkataanmu tadi kau bilang kau ingin memberikanku kebahagiaan dan akan menyembuhkanku dari luka dalamku?"
Gayoung tercengang. "Wae kenapa taehyung masih mengingat perkataanku tadi?"
"Bisakah kau melakukan itu Gayoung aa? Aku mohon" Taehyung kembali memegang tangan Gayoung.
Gayoung yakin jika sekarang dirinya sudah merasa tidak karuan mungkin pipinya sudah mulai memerah dan degup jantungnya yang mulai berdetak kencang.
"Kenapa kau diam?"
"An.. Anio Taehyung aa. Aku hanya tak yakin dengan perkataanmu"

GREEPP

Taehyung menarik Gayoung memposisikan berdiri dan langsung memeluknya.
"Tidakkah ini bisa mempercayaimu Gayoung aa? Bukankah ini yang kau ungkit saat itu?"
Gayoung meneguk salivanya pelan, tubuhnya sedikit gemetar.
"Kenapa Taehyung melakukan ini lagi? Aku tak mau jika ada orang yang melihat. Tapi aku tidak bisa melepaskan pelukan ini. Ini terlalu nyaman untuk kurasakan, kumohon jangan lepaskan kenyamanan ini lagi Taehyung aa" batin Gayoung.
Taehyung terus mendekap erat tubuh kecil Gayoung.

I'll be Here[bts fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang