KEBOHONGAN YANG TERUNGKAP

101 8 0
                                    

"Semua berubah semenjak kedatangannya. Hidupku semakin rumit, masalah datang silih berganti. Tapi suatu waktu membuktikan semua kebusukannya dibalik usaha dia mendapatkanku. Kini waktuku meyakinkannya, kumohon percayalah padaku."

Mentari pagi menyapa keseluruh penjuru dunia. Tak lain seorang gadis yang dengan wajah yang ditenggelamkan dalam bantal empuknya, sinar mentari menyinarinya melewati celah jendela kamar.

Gadis itu menelentangkan tubuhnya lalu mengangkat kepalanya.
Sebentar ada yang aneh pada dirinya. Benar dia sangat berbeda, dengan wajah yang sedikit menyedihkan.
Mata memerah, sembab dan kantong mata yang menghitam.

Flashback on*

Hiks...hiks...
Aku terus menangis menerima kenyataan ini. Tak kusangka pria yang selama ini kucintai dan kukira dia mencintaiku juga, ternyata hanya menjadikanku sebagai taruhannya.

"Gayoung ah maafkan aku."
Suara pria yang sedari tadi bersamaku memegang pundakku dari belakang.
Kini aku berada di belakang halaman sekolah, hanya berdua ya hanya berdua saja.

"Gayoung ah jika memang kau marah aku terima. Aku juga salah dalam hal ini. Tetapi sungguh yang kukatakan tadi padamu itu serius dan tulus untukmu."

Tak ada jawaban dariku aku masih mengingat-ngingat kejadian tadi.

"Aku memilih mundur mendapatkanmu, karena aku merasa jika kau memang menyukai Taehyung bukan diriku. Bahkan dari awal bersamamu aku sudah.."

"Cukup oppa."
Akhirnya aku berbicara juga.
J-Hope terdiam mendengar ucapanku, perlahan dia menurunkan tangannya yang sedari tadi menempel di bahuku.

"Ku mohon jangan menambahi pikiranku lagi. Sudah cukup dengan masalah Taehyung jangan kau buat masalah ini semakin rumit."

"Tapi Gayoung ah aku sungguh mencintaimu lebih dari Taehyung."

"Oppa aku sudah terlanjur mencintai Taehyung, sejak awal aku menyukainya. Sedangkan dirimu aku hanya menganggapmu sebagai kakakku sendiri, karena kau bisa menjagaku seperti kau menjaga adikmu. Aku nyaman bersamamu oppa tapi maaf aku tak bisa jika kau memintanya lebih."

Kulihat J-Hope menundukan kepalanya dengan mimik kecewa.
Aku dekatkan diriku padanya lalu memeluknya.

"Oppa walaupun kau tidak menjadi kekasihku setidaknya kau bisa terus bersamaku. Anggap saja aku adikmu dan aku akan selalu ada untukmu."

"Gomawo Gayoung ah."

Flashback off*

"Ini sungguh membuatku bingung."
Gayoung mendesah mengingat kembali perkataan J-Hope.

"Kenapa kau tega sekali menjadikanku permainanmu? Aku sungguh mencintaimu Kim Taehyung."

----------

Suasana sekolah masih begitu sepi.
Terlihat seorang gadis yang sengaja datang lebih awal menikmati keindahan dari atas atap sekolahnya.

Gayoung sekarang berada diatas ata sekolah, duduk disebuah kursi dengan santainya.

"Tidak bisakah aku melupakan masalah ini sebentar saja? Aku lelah."
Gumamnya.

Tap..tap..tap..

Suara langkah kaki menaiki tangga menuju atas juga.
Gayoung segera menoleh kebelakang melihat siapa yang datang sepagi ini juga.

"J-Hope oppa?"

Gayoung melihat seorang J-Hope yang baru saja muncul, dengan cepat dia berbalik pura-pura tidak mengetahuinya.

I'll be Here[bts fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang