Bab I

473 35 35
                                    

***

"Ting...Tong...Ting...Tong..."

Suara bel pintu berbunyi. Aku langsung beranjak menghampiri pintu depan apartemenku. Apartemen yang aku tempati ini terkesan sederhana yang tapi luas berada di pinggir pusat kota dengan 4 kamar dan 2 lantai.

Tiba - tiba aku teringat lagi akan kejadian yang menimpa Orang tua ku 1 tahun yang lalu. Karena kejadian itu aku trauma dengan kendaraan yang mempuyai roda empat itu, mengingat nama kendaraan nya saja aku sudah merinding ketakutan. Andai saja aku bisa memutar waktu, dan aku bisa menyelamatkan kedua orang tua ku saat itu..

Lamunanku pun dipecahkan oleh suara bel yang ditekan secara cepat dan terus menerus. Ketika aku menarik gagang pintu ternyata Veraya tetangga sebelah sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah kesal dan marah.

" Sedang apa kamu disini? "

" Kamu tanya aku sedang apa Sophie? Kamu tidak tahu kalau kita ada janji?"

"Apakah aku ada janji hari ini denganmu, Veraya? "

" Ahhh...Kau selalu seperti itu, apakah aku juga harus selalu begini? "

" Mungkin,, Ahh.. jika kamu tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, aku harus pergi karena bos ku sudah menelpon dari tadi "

" Hmftt !!"

Di perjalanan menuju tempat pemotretan, aku berfirasat bahwa pemotretan kali ini akan membuat hidup ku berbeda. Apakah sebaiknya aku pulang saja? Karena kali ini hanya pemanasan saja. Tetapi sepertinya aku harus kesana sekarang.

***

" Tiin!!Tiin!! "

" AAAAAAHHHH!!!!! Hey kamu! Bisa gak sih nyetirnya!? "

" Maaf, Saya sedang buru - buru "

" Maaf? Segampang itu kah!? Gara - gara kamu kaki saya jadi sakit gini "

Tiba - tiba seorang pria keluar dari mobil tersebut.

" Karena ini kesalahan kami dalam mengemudi, Kami akan bertanggung jawab, Dan kami menawarkan sebuah tumpangan jika anda bersedia" Kata seorang pria.

" Ya, saya bersedia menerima tawaran anda" balas Sophie

Sophie dibimbing pria tersebut masuk ke dalam mobil.

" Alangkah sempurnanya pria ini.. " Pikir sophie sembari menatap wajah pria itu, dia mempunyai warna mata yang sama dengannya, mata yang berwarna biru langit nya itu hangat dan dalam, indah dan menarik perhatian,, Jujur saja aku sedikit terpesona olehnya. Aku tidak sadar sudah melihatnya selama beberapa saat. Hingga...

" Apa ada yang salah denganku? "

Suara itu mengagetkanku, aku berusaha merangkai kata - kata dengan cepat.

" Hah?? Ahh ti-tidak ada yang salah ko denganmu. Ha-hanya.." Belum sempat menyusun kata - kata aku sudah di potong olehnya

" Hanya apa? "

" Ahh tidak ada kok bukan hal yang penting "

" Yasudah kalau begitu mau mu "

"Ahhh... Sial!! Baru kali ini jantungku rasanya akan copot" ucapku dalam hati.

" Tuan Brayn.. Apakah tidak masalah jika anda mengantar gadis ini ketempat tujuannya terlebih dahulu?"

" No Problem,, pemotretannya dimulai 1 jam lagi "

" Kamu akan saya antar kemana? " Sembari melihat gadis yang duduk dibelakangnya

" Hah?? Ahh.. Umm.. Ehh ke Fashion Grand Emerald "

" Ahh..Hahahaha"
" Gugup ya? Gak nyangka ada pria setampan ini dihadapan mu ya manis? "

" HAH !? Tampan? Kamu ngaca deh, emang kamu paling tampan apa di dunia ini? " Tukas Sophie dengan nada kesal.

" Emm.. Berarti kamu bilang aku tampan ya? " Membalikan badan dan memandang lurus ke arah Sophie.

Hati Sophie seketika merasa nyaman dan damai ,serasa dunia ini hanya milik nya

" ... "

Sophie mengalihkan tatapannya dari pria itu karena tidak sanggup akan pancaran pesona matanya yang dalam tetapi hangat.

" Aku ada satu pertanyaan terhadapmu, gadis manis "

" Silahkan saja, tak usah sungkan,, bicaralah sebagaimana sikapmu "

" Hhaha.. Baiklahh. Apa yang akan kau lakukan di Fashion Emerald? Apakah kau seorang pencuri yang menyamar?"tanya Brayn yang memasang wajah penuh kecurigaan terhadap Sophie

" You think? Kamu kira aku pencuri? Pencuri yang sedang menyamar? Pencuri yang berpura pura sakit kaki untuk bisa masuk ke fashion emerald? "
" You Think I'Am? "

" Iya,, Iya,, Iya,, "

" OH MY GOD ! "

" Jika kau bukan seorang pencuri.. Maka ada kepentingan apa kau da.."

"Maaf Tuan.. kita sudah sampai 5 menit yang lalu, tetapi sepertinya tuan sedang tidak ingin diganggu " Sela Pelayan yang sedang menunggu perintah tuannya

" Baiklah , aku segera turun "
" Mari kita turun bersama -sama, manis "menatap Sophie kembali dan menyunggingkan senyuman manisnya.

      Kali ini jantung Sophie berdebar - debar tidak karuan dan serasa ingin copot

" Jangan panggil aku seperti itu, karena aku mempunyai nama "

" Baiklah.. Namaku Brayn Williams, Panggil saja Brayn " Mengerjapkan mata nya tanda kepastian.

" Baiklah, Winnie.. Terima kasih atas tumpangannya "

     Tanpa menunggu balasan, Sophie langsung membuka pintu mobil dan berjalan dengan cepat menyusuri gedung tersebut

" Winnie? Hhahaha Dasar gadis kecilku... " Pikir Brayn dalam hati..

***

Makasih atas dukungannya yaa..
Baca terus dan jangan lupa Votenya

See you again.. ;)

Dyes the SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang