Bag VII

163 16 13
                                    

"Ahh elu mah, mau perang lagi lu sama gue?"
"Saya!Brayn tidak akan takut!!"Brayn langsung menyerang kevin

***

"Ting..Tong!!"

Sophie menggeliat melihat ke arah jam.

"Emh? Jam 06.45? Siapa yang dateng ya? Ganggu aja!" Jawab sophie kesal

Sophie melihat siapa yang datang dari jendela kamarnya.

"Tuh orang ngapain sih?!" Sophie keheranan

Sophie langsung bergegas mandi dan membuka pintu

"Ceklek"

Sophie diam menatap tajam ke arah Brayn

"Kau sudah berjanji akan menemaniku makan"Brayn mulai bicara

"Bukannya janjinya makan siang setelah kerja?" Mengingat kembali

"Tepat! Tapi aku sudah tidak sabar,sekarang saja" Jawab Brayn menarik lengan sophie

"Tidak!"Sophie melepas paksa tangan nya dari tangan brayn. Hati sophie pun terasa sakit

Brayn pun terdiam menunggu jawaban dari sophie

"Eum.. Mm..maksudku kau harus tepati janji yang sudah kau buat, jadi bersabarlah"

"Oke, baiklah akan ku tepati janji itu, sekarang kau ikut denganku"brayn memberi isyarat agar sophie mengikutinya

"Kemana?"

"Kita akan pemotretan kan?kau lupa pekerjaanmu?kita akan kesana bersama" jawab brayn

Sophie pun mengikuti brayn dari belakang

"Masuklah" membukakan pintu mobil

Sophie mengangguk dan memasuki mobil itu

***

"Emm.. Brayn"

"Ya?"

"Kenapa kau bersikap seperti kemarin terhadapku?"

"Karena kita teman,itu alasannya"

"Baiklah,Kita adalah teman"hati sophie terasa sakit

"Karena kita berteman?alasan apa itu?kukira dia mencintaiku"gumam sophie

"Sophie.."

Sophie hanya menoleh

Brayn melanjutkan "Aku hanya ingin tau saja,apa benar kau lupa ingatan?"

Sophie kembali menatap jalan dan kini wajahnya pun memucat

Brayn pun merasa bersalah"Kalau kau tak mau menjawabnya tidak apa - apa, aku hanya penasaran"

Sophie menarik nafas "Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, bahkan pria kemarin pun mengenalku entah dari mana" Sophie kembali menarik nafas dan sedikit menyender ke kursi mobil "Seingatku dulu aku trauma dengan mobil, tapi sekarang tidak ada rasa takut sedikitpun. Dulu juga aku adalah seorang anak yang tidak mau bargabung dengan dunia luar, selalu diam dan hanya ada tatapan ketakutan yang terpancar dari mataku setiap kali bertemu dengan orang lain. Ayah.. ibu dan kakak sudah pergi.. Hiks..Hiks.." air mata mulai bergelinang di mata sophie

"Kau senasib denganku" Brayn pun menenangkan sophie dan tak sadar air mata telah jatuh

"Ku,,kumohon,, jangan tanyakan itu la..gi" Pinta sophie

Brayn mengangguk sembari menghapus air mata di pipi sophie dan memeluk sophie sebentar hingga dia tenang

"Aku tahu kau tegar! Semua akan baik - baik saja" ucap brayn. "Ayo kita turun, jangan sampai mereka memecatmu karena tampangmu sekarang" Sambil merapihkan rambut dan menghapus air mata sophie "Tersenyumlah" pinta brayn

Sophie pun tersenyum dan merasa beban tadi telah ia bagi seperti kepada sodaranya sendiri. Sophie pun keluar dari mobil dan mengikuti brayn dari belakang

***

Tunggu kelanjutannya ya;) makasih selama ini sudah baca karangan buatan saya,,;):')

Jangan lupa Vote dan Comment ya semangat!!!

Dyes the SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang