Bab X

188 11 16
                                    

ada seorang pria datang dari arah pandangan sophie dan mereka berpelukan? Aku tak bisa percaya apa yang kulihat! Tidak..tidak mungkin!

***

"Tenang brayn kendalikan emosimu"menarik nafas yang dalam dan menghembuskannya dengan kuat. "Mari kita lanjutkan" Brayn memperhatikan dengan teliti dan berusaha menebak apa yang sedang mereka lakukan disana.

#Sophie POV

" Ahh itu dia!!" Sophie melambai kan tangannya tanda dia ada di sebrang pintu utama. Dia pun melihat sophie dan tersenyum sambil menghampiri sophie dengan hentakan yang seirama layaknya seorang model yang sangat profesional.

"Anda.. Mr. Maximus?" Sapaku dengan hormat dan terkesan sangat anggun. Well..

" Iya.. anda benar Mrs. Sophie Willson?" membalas sapaan sophie.

"Waw! Terkesan sangat profesional!! HAHA!! Dia sudah banyak berubah" Pikirku.

Selang beberapa saat mereka tertawa terbahak bahak."Jangan bersikap layaknya aku ini seorang pemerintah " Max mulai berbicara. "Oh My God! Kamu sudah banyak sekali berubah Max!! Dari irama jalanmu, tatapanmu dan style yang kau pakai itu sungguh sangat sama seperti seorang pemerintah" aku menjelaskan padanya secara detail yang pada akhirnya kita tertawa kembali.

Max tiba - tiba memelukku dengan erat "Aku rindu padamu sophie", bibirku pun terangkat membentuk senyuman begitu mendengarnya langsung dari Max "Aku juga". Mereka berpelukan selama beberapa saat dan menjadi pusat perhatian.

Aku merasa seluruh orang yang ada disini sedang menatapku sontan aku pun langsung menarik max untuk duduk. Wajahku pun masih merah akibat berpelukan tadi."Waiter!"Panggil Max ke salah satu pelayan wanita disana. Pelayan itu pun menulis semua pesanan yang disebutkan oleh kami. Pelayan itu pun pergi.

"Bagaimana kabarmu?" Max mulai berbicara. " Baik, seperti apa yang kau lihat sekarang ini. Bagaimana denganmu?" Kataku. "Kau tidak menanyakan perasaanku? Sudah jauh berbeda dengan sophie yang aku kenal dulu" Tanya max dengan tatapan serius. Oh My God! Jangan sampai aku terbuai lagi oleh tatapannya itu!!!

Well..

"Sophie" Panggil max. Tidak ada jawaban apapun dariku, bukannya tidak mau menjawab tapi.. entah kenapa mulut ini seperti menolak untuk menjawab dan hati ini seperti tidak mau bekerja sama dengan logikaku.. Aku ingin sekali berkata ' Aku rindu dengannya dan aku mencintainya' tetapi hati ini seperti ingin mengatakan hal itu bukan untuk max, melainkan untuk yang lain.

"Jawab aku sophie" Pinta max. "Aku tidak bisa menjawabnya.. Maafkan aku" tukas ku dan langsung beranjak untuk pergi.

Kenapa tangan ini menahanku untuk pergi? Apakah dia belum berhenti mengharapkanku lagi.. tapi aku? Selalu menyakitinya dan tidak pernah sekalipun membuatnya bahagia. Apakah pantas orang sepertiku bersama dengan pria idaman sepertinya? Tidak! Kau tidak pantas sedikitpun! Sadar.. sadar!!!

Air mata pun tak bisa lagi ku tahan.. aku pun menunduk dan menangis tanpa suara sedikitpun.

"Sophie.." Suaranya yang lembut memanggil nama orang sepertiku. Dia menarikku kedalam pelukannya, pelukan eratnya seperti tak ingin melepaskanku lagi. "Jangan kau berpikir masa lalumu kau hancurkan oleh dirimu sendiri, Biarkanlah semuanya berlalu, kau harus membuat masa depanmu itu tanpa beban dari masa lalumu. Tidak usah dipikirkan kata - kata orang terhadapmu, mereka tidak tau kebenarannya" Jelas max panjang lebar dan berusaha menenangkanku, seolah - olah ia sedang membaca semua yang ada dalam pikiranku saat ini. "Ja..ngan per..gi.. la." Suaranya terdengar sangat lemas. Tiba - tiba tubuh max menimpaku dan terjatuh. Kejadian masa lalupun terulang lagi.. dan tiba - tiba semuanya menjadi gelap.

***

#Brayn POV

Aku melihat sophie dengan pria itu terjatuh ke lantai, para pelanggan disana pun panik dan berhamburan menghampiri sophie dan pria itu. "SOPHIE!!Apa yang terjadi denganmu?? OH MY GOD!! Semoga tidak terjadi apa - apa dengannya.." akupun langsung berlari dan masuk ke dalam cafe menghampiri kerumunan orang disana.


Aku melihat sophie terbaring di lantai. "Ada apa ini!?" Tanyaku yang sudah sangat panik takut terjadi sesuatu dengannya. Tanpa menunggu jawaban dari orang - orang disana aku pun langsung mengangkat Sophie masuk ke dalam mobil. Pria tadi sudah ditanggani oleh orang yang mengenalnya.

"Sophie bertahanlah sebentar lagi.. aku mohon.." Ucapku yang sudah kehabisan akal mencari jalan karena jalanan sangat macet pada saat ini.

Akhirnya sampai juga dirumah sakit, aku pun langsung memanggil perawat disana dan mendampingi sophie hingga masuk ke ruang UGD. "Bertahanlah.. aku mohon!!" Pintaku yang sedang mondar - mandir menunggu dokter keluar dan menjelaskan apa yang terjadi.

"Apa yang terjadi dokter!?" Aku langsung bangkit begitu dokter keluar dari ruangan sophie.

"Saat ini belum ada yang bisa kami lakukan, hanya bisa menunggu perkembangan dari pasiennya sendiri" Jelas dokter dan pergi meninggalkan brayn.

Brayn melihat sophie terkulai lemas dengan selang infus dan suntikan dimana - mana dan ada alat pendeteksi jantung di sampingnya. "Oh Tuhan.. apa yang sebenarnya terjadi hingga sophie menjadi begini.." Brayn pun berkali - kali menghentakan kepalanya ke kaca. Brayn terus - menerus merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga sophie. "Semua ini pasti ulah pria yang tadi!!! Aku sangat yakin dialah yang membuat sophie begini!!!" Kalimat itu terlintas begitu saja dipikirannya, tapi ia harus tahan emosinya hingga sophie sadar.

***

Hallo.. Semuanya;) Kali ini slow update yah jadi bersabarlah menunggu apa yang terjadi selanjutnya!!! Maaf yahh kalau bab ini gak panjang:'(:(

Terus Vote and Comment yah aku tunggu.. Dahh.. bye - bye aku harus pergi :'( #lebay dikit gapapa lah yahh hehe.. :D Sampai jumpa

Dyes the SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang