Bab III

238 27 20
                                    


Selama perjalanan menuju rumah sophie, Bryan tertidur dengan keadaan memegang tangan sophie dengan erat dan menyandarkan kepalanya di bahu sophie. Sophie sebenarnya ingin sekali memberontak,tetapi ia tahu bahwa brayn sangat kelelahan dan karena sophie tidak tega membangunkannya, Akhirnya dia membiarkan brayn tertidur di bahu nya .

***

Keesokan harinya,Saat sophie keluar dari gedung apartemennya, ia melihat ada sebuah mobil mewah berwarna putih mengkilat yang terparkir di depan apartemennya.

Sedikit ia bertanya - tanya, siapa - kah yang datang ke apartemen ini?dan mencari siapa? Pertanyaan - pertanyaan tersebut tiba - tiba saja terlintas dalam benak Sophie. Tapi tentu saja sophie tidak perduli atas jawabannya.

Ia langsung pergi dengan langkah yang lebar tapi lambat. "Sungguh aku akan merasa nyaman jika suasananya slalu seperti ini." Pikir sophie yang sedang menikmati suasana kota london.

" Tiin..Tiin.. "

" Tiin..Tiin!!"

" Tiin!!Tiin!!"

" Berisik banget sih!!Lo gak mau liat gue bahagia sedikiiitt aja?!! Dan lo punya hak apa buat gangguin hidup gue !!? " Balas sophie tajam yang sudah habis kesabarannya.

"Gausah galak banget sih jadi cewe,nanti banyak yang takut lohh.."

"Brayn? Eh.. penguntit, ngapain kamu kesini?"jawab sophie yang masih mengingat - ngingat

"Jemput kamu lah,Honey.." merangkul pundak sophie

"Dan jangan kau panggil aku penguntit lagi,megerti?"berbisik ke telinga sophie

"JANGAN SENTUH - SENTUH!!" teriak sophie sambil berlari.

Brayn pun langsung menangkap sophie dan menariknya. Kini sophie sudah ada di dalam pelukan brayn.

Sophie POV

"JANGAN SENTUH - SENTUH!!"teriak sophie sambil berlari.

Ketika aku berlari, tiba - tiba saja ada yang menangkap tanganku dan menarikku kebelakang, aku pun langsung tertarik kebelakang dan hampir saja terjatuh.. tapi aku terjatuh dalam pelukan hangat nya brayn. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman seperti ini...

"Kau mau kemana,Honey? Tolong jangan tinggalkan aku,aku mohon kau selalu bersamaku dan aku tidak berniat untuk melepaskanmu dari pelukanku"mempererat pelukannya .

"Sudah kubilang jangan pegang - pegang!!" Sophie memberontak

Brayn pun langsung melepaskan sophie

"Apakah kau tidak nyaman jika aku peluk?apakah kau benci padaku karena kemarin?apa yang harus kulakukan agar kau tak seperti ini,Sophie?" Balas brayn dengan pasrah lalu ia meninggalkan sophie dengan mata yang berkaca - kaca.

"Tidak! aku nyaman bersamamu,nyaman akan pelukan hangatmu,aku tidak membencimu,Dan yang terpenting aku nyaman akan keberadaanmu.. disisiku menemani hariku..Apakah aku salah berbuat seperti ini padamu?Apakah aku salah tuk menginginkanmu?Apakah aku salah untuk hidup didunia ini? Apa arti semua masalah ini tuhan?Andai saja brayn mengetahui yang sebenarnya "Gumam sophie.

Sophie pun menangis terisak - isak dijalan.

Akhirnya sophie pun izin bahwa ia tidak akan masuk dulu hari ini.

Brayn POV
Brayn meninggalkan sophie yang diam terpaku di pinggir jalan.

"Sophie,apakah kau tak mengerti aku?apa yang harus kulakukan sekarang?" Pikir Brayn

Menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dan berpikir sejenak. Hingga akhirnya dia memutar balikkan mobilnya untuk menghampiri sophie kembali.

"Sungguh,aku tidak akan bisa tenang jika perkataan ku menyakitimu dan aku meninggalkanmu di jalanan. Apa kau baik - baik saja sophie?" Gumam Brayn dengan perasaan tidak tenang dan langsung mempercepat laju mobilnya.

Brayn pun langsung terhenti dan memandangi sophie dari kejauhan.
Ia melihat sophie menangis terisak - isak di tempat tadi, masih tempat yang sama.

" Apakah selama aku pergi ia menangis seperti ini? Sungguh, sepertinya aku sudah menghancurkan semuanya, membuatnya menjadi seperti ini..." Brayn menyalahkan dirinya sendiri.

Brayn pun langsung berlari menghampiri sophie. Dan langsung memeluknya dari belakang.

"Sophie,maafkan aku.. Aku sudah membuatmu menjadi seperti ini.." Brayn menyesal

Sophie POV

Sudah sekitar 45 menit ia menangis di pinggir jalan.Ia tak tahu harus bagaimana. Tiba - tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Sophie, maafkan aku.. Aku sudah membuatmu menjadi seperti ini.." Brayn menyesal

Suaranya sudah tak asing lagi di telinga sophie. Ia ingin mengeluarkan semua yang ada di pikirannya sekarang. Tapi ia tak bisa berbuat apa - apa dan membiarkan brayn memeluknya.

"..." Sophie pun akhirnya relaks dan mulai berhenti menangis.

"Syukurlah, Sophie sudah berhenti menangis dan membalas pelukanku.. Aku ingin seperti ini selamanya... Entah, seperti tidak akan mungkin jika aku akan terus begini. Yang terpenting sekarang ia sudah lebih tenang, bagiku itu sudah lebih dari cukup" Pikir Brayn sembari tersenyum.

***

Makasih ya.. teman - teman atas dukungannya ^_^ See you next part!!

Dyes the SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang