[3]familiar

283 19 20
                                    

Sudah dua hari semenjak Anna mengetahui Andra mengunjungi sekolahnya,selama itu pula Anna tidak pernah melihat Andra berada di sekolahnya.

'Ugh,betapa beruntungnya Via sama Aqilla bisa ngobrol sama Andra.'

"Dek,berangkat sekolah mau bareng gue nggak? Gue hari ini bawa mobil,cepetan ntar keburu macet." Ucap Kak Adi dari balik pintu kamar Anna.

Ya,Anna saat ini sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah,ia sedang menyisir rambutnya didepan kaca rias di samping tempat tidurnya.

"Bareng aja kak! Sebentar lagi selesai." Jawab Anna.

Ia langsung memakai kaos kaki dan mengambil ranselnya lalu disampirkan di bahu kanan.Anna berlari-lari kecil menuju meja makan sampai ia hampir jatuh karena tergelincir kaos kaki yang ia pakai.heh ceroboh.

"Ayo kak! Sarapannya buruan.gue mau berangkat pagi,belom ngerjain pr,hehe." Ajak Anna sambil menampilkan senyuman bodohnya.

Papah dan mamahnya Anna menggeleng-gelengkan kepalanya saat mengetahui kelakuan Anna.

Arvi melirik sinis ke arah Anna dan menampilkan senyuman licik serta mengejek.

'Eleh ini bocah mau ngomong sesuatu nih ke mamah sama papah.'

"Dasar males!tuh mah,pah,sita aja handphone,laptop,sama semua fasilitasnya.kalo perlu uang jajannya dikurangin." Ucap Arvi sampai membuat Anna membelalakkan matanya serta mulutnya yang menganga sambil melongo bego memperlihatkan nasi gorengnya yang masih berada di dalam mulut.ew

"Heh! Enak aja! Dasar kompor meleduk! Jelek! Curut! Kampret! Dasar cepu!" Semprot Anna kepada adiknya itu,Arvi.

"Udah dek berantem mulu,telen dulu tuh makanan baru ngomel.jelek taugak? Kayak kodok lagi beranak." Ledek Kak Adi.

Akibat lontaran-lontaran ledekan yang diberikkan Adi kepada Adik-adiknya,akhirnya mamah dan papah melerai ketiganya.

"Udah makan dulu yang bener,jangan berantem terus,capek papah dengernya." Ucap papah.

Mamah mengganguk menandakan setuju dengan ucapan papah. "Iya nih,sekali-sekali dong kalian akur,apalagi Anna sama Arvi.kan mamah sama papah jadi seneng liatnya."

Seakan ada kontak batin antara Anna dan Arvi,keduanya menggeleng tegas,"gak.gak mau,ayo Kak berangkat." Jawab Anna sambil menarik lengannya Adi.

"Mah,pah,kita berangkat ya,assalamualaikum." Ucap Anna dan Adi bersamaan sambil memakai sepatu favorit mereka masing-masing di halaman depan rumahnya.

*****

Sudah sepuluh menit berlalu Anna terjebak macet di dalam mobilnya Adi.jam menunjukkan pukul 06.17. Masih ada waktu sekitar empat puluh tiga menit lagi untuk bel masuk.

Dari tadi tidak ada yang membuka suara antara keduanya,mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.Adi juga memutar lagu dengan volume tinggi di mobilnya.

Akibat sifat Anna yang tidak suka dengan keheningan meskipun musik mengiringi,ia akhirnya memecahkan keheningan tersebut.
"Tumben lo bawa mobil?"

Adi tetap fokus dengan jalanan didepannya tanpa menengok sedikitpun ke arah Anna, "mau kerja kelompok."

"Terus nanti gue balik sama siapa dong?"

Adi tampak berpikir sejenak,"sama temen lo lah dek,ataugak naik taksi." Jawab Adi.

Anna mendengus kasar, "gak mau naik taksi ah kak,sayang ongkosnya tau."

True FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang