[4]between hate and love

248 20 24
                                    

Hari ini Anna berangkat bareng dengan Kara,sehubung Kara tidak bisa diantar oleh supirnya,jadi Kara membawa mobil sendiri.Anna juga kesiangan untuk bangun lebih awal,mungkin hari ini ia akan telat.

TIN!! TIN!!
Terdengar suara klakson mobil dari halaman depan rumah Anna.sudah pasti,itu Kara.

"Nana,itu temennya udah nyamper di depan.sarapannya mama bawain di tupperware ya,nanti makannya di mobil aja." Teriak mamanya Anna dari depan pintu kamar Anna.

"Iya ma,sebentar lagi Nana selesai." Jawab Anna sambil menyisir rambutnya.

Anna langsung menyambar tas,kaos kaki,serta kacamata yang ia simpan di kantung seragam.Anna berlari keluar kamar dengan tergesa-gesa menuju dapur untuk mengambil bekal,serta pamit kepada mamanya.kebetulan,hari ini mamanya sedang libur untuk bekerja,entah karena apa Anna tak tahu.

Penampilan Anna berantakan banget,ia menenteng sepatu,kaos kaki,serta bekalnya,kacamata?ia simpan di dalam kantung seragamnya.

Sedangkan Kak Adi,Arvi,dan papanya Anna,sudah berangkat dari sepuluh menit yang lalu.sekarang sudah menunjukkan pukul 06.41
Kemungkinan telat amat sangat besar jika melihat kondisi jalanan yang macet.

Anna masuk kedalam mobil Kara dan langsung heboh sendiri.grasak-grusuk ngurusin ini-itu.Kara hanya memutar malas kedua bola matanya karena muak dengan kebiasaan Anna yang selalu telat.kapanpun dan dimanapun.

Kara melajukan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi bagi Anna,lalu Kara membuka pembicaraan. "Tetangga baru Na?"

Anna yang sedang memakan sarapannya pun tersedak kaget akibat pertanyaan yang dilontarkan Kara, "ah lo,ngomong-ngomong tetangga jadi flashback sama Andra." Jawab Anna sambil terkekeh singkat.

"Heh serius,tadi banyak orang yang mindah-mindahin barang gitu." Jelas Kara tanpa menoleh ke arah Anna.

Anna hanya mengedikkan bahunya tak peduli, "ngga tau,mama belom ngasih tau gue,mungkin nanti pulang sekolah." Jelas Anna sambil melanjutkan sarapannya.

*****

Tepat satu menit yang lalu,bel masuk berbunyi,untung saja Anna dan Kara sudah sampai di parkiran sekolah.mereka berdua berjalan tergesa-gesa,karena pelajaran pertama itu matematika,dan pengajarnya adalah Pak Bandi.guru ini disiplin dan gasuka ada murid yang telat.jadi,kebayangkan kalo Anna dan Kara telat bakal di apain?

Saking cepatnya Anna berjalan,ia tak sadar telah menabrak seseorang dari arah berlawanan,masalahnya Anna tidak melihat orang itu berbelok dari arah lain,jadi Anna cukup terkejut.dan... jatuh dengan posisi mengenaskan,ya... ia jatuh terduduk.Kara meringis melihat Anna yang tampak kesakitan.

Anna membersihkan roknya lalu mengomel kepada sang penabrak, "kalo jalan liat-liat dong! Gatau apa kalo gue lagi buru-buru?!" Semprot Anna tanpa ia tahu siapa penabraknya karena ia sibuk membersihkan roknya.bodoamat deh mau kakak kelas kek,mau adek kelas kek,intinya sang penabrak harus tanggung jawab karena punggung Anna yang sangat nyeri.

"Bukannya minta maaf,nolongin atau ng-" kata-kata Anna terhenti saat ia menatap wajah sang penabrak.

"L-lo...?" Tanya Anna terbata-bata.jujur saja,ia sedang bersusah payah menormalkan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat.masalahnya,selama empat tahun,Anna tidak pernah menatap matanya dari jarak sedekat ini.

Ya,dia; Andra.

Andra hanya melipat kedua tangannya di depan dada,sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Apa?" Tanya Andra dengan suara dingin dan menusuk.

True FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang