[12]Changed

184 15 27
                                    

Andra menarik Anna ke Rest Area dan duduk bersama disana.

Anna sempat heran dengan sikap Andra dari tadi pagi,atau mungkin Anna nya saja yang kegeeran? Andra jadi lebih perhatian dan mereka berdua sama sekali tidak berantem serius seperti sebelumnya.seperti dulu.

"Brutal juga ya lo ternyata," ucap Andra sambil terkekeh mengawali pembicaraan.

"Tadi itu belum apa-apa dibanding gue berantem sama lo.hahaha," jelas Anna sambil tertawa lepas karena mengingat betapa konyolnya dia saat bertengkar dengan Andra,dulu.

Andra menautkan alisnya, "perasaan dulu kita ga main fisik,deh?"

Kita...

aduh baper...

Entah Andra mendapat keberanian dari mana sampai ia tiba-tiba merapihkan rambut Anna yang berantakan karena saling menjambak tadi,Andra menyelipkan beberapa helai anak rambut kebelakang telinga Anna.

'Deg...deg...deg...haduh.. jantung gue kok disko...' batin Anna.

"Eh?" Sial gue bego banget. Ucap Andra dan tentu saja melanjutkannya dalam hati.

"Hah?" Anna bingung,

"S..sorry,gue refleks." Ucap Andra langsung menarik tangannya dari rambut Anna dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Eh..hm.. cabut bareng..gue?" Ajak Andra yang sebenarnya seperti pertanyaan.

"Eh? Lo ngajak gue cabut?" Tanya Anna sambil memiringkan kepalanya ke samping.

Andra mengangguk,

"Cabut pelajaran?" Tanya Anna lagi memastikan.

Andra mengangguk lagi.

"Kata Rafi,Pak Hamdan ga masuk di pelajaran terakhir.kalo gitu,cabutnya pelajaran terakhir aja biar langsung balik." Jelas Andra.

"Gue ke kelas dulu kalo gitu,mau ngumpulin tugas Bahasa Inggris.lo udah?" Tanya Anna basa-basi sambil berdiri merapihkan roknya.

"Belum," Jawab Andra sambil nyengir.dasar.

"Yaudah,sana ke kelas.kalo Mrs.Dian nanyain gue,bilang aja gue sakit,lagi di uks.dan pelajaran terakhir lo langsung bawa tas aja,gue tunggu di gerbang kiri,ya." Hati-hati, tambahnya dalam hati.

Anna mengangguk dan tersenyum bahagia.

Ia tahu,seharusnya ia tidak melakukan hal bodoh seperti ini hanya untuk dekat dengan Andra.tetapi,apa boleh buat? Cinta terlanjur meleburkan prinsip hidupnya.

*****

Andra berjalan santai menuju kantin,sebelumnya ia sudah mengirim pesan line kepada Zaky,Dani,dan Yudha untuk janjian bertemu di kantin.

Zaky,Dani,dan Yudha sudah menunggu di pojok kanan kantin tempat biasa mereka berkumpul.

"Woi!" Panggil Andra.

"Rasa-rasa ada yang lagi seneng nih." Ledek Zaky.

"Seneng? Tumben idup lu bahagia.haha,"

"Sadis amat Dani ngomongnya anjas."

Andra mengeluarkan satu batang rokok dari saku celananya dan mulai menyundutnya dengan korek api,ia mulai mengepulkan asap putih yang keluar dari hidung dan mulutnya.

True FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang