[7]punishment

208 16 20
                                    

Disinilah akhirnya mereka bertiga,di tengah-tengah lapangan outdoor dan sedang memunguti sampah dedaunan yang berserakan.

Anna,Andra,dan Kevin dihukum karena kericuhan yang dibuatnya saat jam istirahat tadi.

Tidak hanya itu saja,nama mereka bertiga pun dicatat di buku hitam sekolah dan masing-masing diberi point.

Anna mendapat point sebesar sepuluh.sedangkan Andra dan Kevin mendapat dua puluh point.

Ah,hancur sudah reputasi Anna di mata guru-guru.ia tidak mau dijuluki sebagai Anna-si-murid-yang-menyebabkan-Andra-dan-Kevin-kelahi.oh tidak,itu terlalu panjang.ditambah lagi,bagaimana nanti ia menjelaskan kepada orang tuanya saat pengambilan raport atau rapat orang tua nanti? Oh matilah kau Anna.

Sedari tadi Anna merutuki dirinya sendiri karena dialah korban disini tetapi malah ia yang kena imbasnya.poor you Anna.

Sedangkan kedua makhluk yang berada tidak jauh disamping kiri dan kanannya Anna saling bertukar pandang dengan tatapan seolah ini-semua-gara-gara-lo.oh ayolah,kalian bukan anak kecil berumur lima tahun yang merengek karena mainannya direbut,bukan? Berhentilah bertingkah seperti bocah.

"Lo berdua seharusnya tadi gausah berantem kalo gamau akhirnya dihukum kek begini." Ucap Anna sambil membuang beberapa helai daun ke dalam tempat sampah.

"Gue ga ngajak dia ribut,dia duluan yang mulai mukul gue." Jelas Kevin sambil mendengus kasar.

Kali ini,giliran Andra yang membela diri, "bacot lo gabisa dijaga sih tadi,minta ditonjok banget." Jawabnya sambil memasang wajah menjengkelkan.

Lagi,Anna menghembuskan nafasnya lelah,dimanapun dan kapanpun mereka selalu beradu mulut. bisakah mereka berdua berdamai untuk beberapa waktu saja?

Anna mendecak pasrah, "ck,lagian kenapasih tadi lo berdua malah berantem hah?" Tanya Anna frustasi.

"Gara-gara lo." Sahut mereka dalam waktu bersamaan.

Catat.

Bersamaan.

Bersamaan.

'Lah kenapa jadi gue yang disalahin sih?' Batin Anna bertanya.

Anna menatap keduanya horror .sama seperti Andra dan Kevin,mereka saling pandang dengan dahi berkerut dan alis bertaut.

"Apaan lo ngikutin kata-kata gue?copas bayar!" Seru Kevin.

"Minta berapa? Gue transfer sekarang."

"Cih,masih minta orang tua aja bangga lo."

"Daripada lo,cuma ngomong barengan aja dikira copas sampe minta bayaran."

"Di dunia gaada yang gratis."

"Siapa bilang?"

"Gue barusan."

Anna mengacak rambutnya frustasi,dia sangat bingung dengan kedua spesies di samping kiri dan kanannya ini.mereka berdua terus beradu argumen sampai Anna melerai dan bel pulang sekolah pun berdering.

"yes! Udah bel,berarti hukumannya udah selesai." Gumam Anna pelan.

Saat mereka ingin melangkahkan kakinya,Kara dan Via menghampiri Anna dengan nafas tersengal-sengal.sepertinya mereka habis lari marathon.

"Anna! Kok lo bisa sih dihukum begini?!" Pekik Via dengan tatapan heran.

"Udah ceritanya nanti aja deh,btw kenapa nyamperin gue disini? Kok tas gue ga dibawain sih? Jahat banget. Tapi,Bukannya udah jam pulang ya? lo berdua gak pada pulang apa? Terus Aqilla mana?" Tanya Anna terus menerus.

True FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang