Chapter 1: Cermin Waktu

981 50 4
                                    

Saat jam pelajaran terakhir di sebuah kelas, terdapat seorang gadis berambut pendek, tubuhnya ramping, dan lumayan cantik, tengah tertidur di mejanya dia bernama...

"Yumi!" bentak pak guru sehingga Yumipun terbangun.

Yumipun lagsung duduk dalam keadaan siap.

"Yumi, bapak sering melihatmu tertidur disetiap pelajaran bapak, sebenarnya ada apa?" tanya pak guru.

"Maaf pak" Yumi hanya bisa menjawab itu dengan kepala tertunduk karena malu.

"Bapak akan memberikanmu tugas atas perbuatanmu terhadap bapak!" sambung pak guru.

"Apa!" Yumipun terkejut. "Maaf pak atas perkataan saya" Yumi menyesal.

"Bapak akan menghubungi pihak perpustakaan, Yumi bisa mengambil tugas itu di sana".

"Baik pak saya mengerti" kata Yumi dengan sopan.

***

"Apa! Buku sebanyak ini dirangkum dalam dua minggu?" Yumi tersentak kaget saat melihat tumpukan buku sejarah yang diterimanya dari pihak perpustakaan.

"Hhh.., terimakasih" kata Yumi lemas.

Sebelum Yumi keluar dari perpustakaan tiba-tiba...

BRUGG!!

Yumi tertabrak seorang gadis hingga dia jatuh dan buku tugasnya berserakan.

"Kalau jalan hati-hati!" bentak Yumi, Yumipun langsung berdiri dan mengambil buku tugasnya. Seketika itu juga amarah Yumi mereda dan merasa iba karena melihat seorang gadis yang menabraknya tengah mencari kacamatanya yang terjatuh dengan cara meraba-raba lantai.

"Ini kacamatamu, maaf telah membentakmu" kata Yumi menyesal.

"Seharusnya aku yang meminta maaf karena telah menabrakmu, maaf aku terburu-buru seharusnya berjalan dengan hati-hati" ucap gadis di depan Yumi dengan nada menyesal juga. Gadis itu cantik, rambutnya pendek sama seperti Yumi hanya saja rambutnya ikal, dan tubuhnya ramping seperti Yumi.

"Hmm..., aku duluan ya masih banyak pekerjaan rumah" kata Yumi dan gadis itu mengangguk.

Yumipun pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki.

***

Yumipun menghentikan kakinya saat ia berada di depan sebuah rumah dengan tanda bahwa rumah itu akan dihancurkan tidak akan lama lagi.

Rumah itu sudah ditinggalkan pemiliknya lama sekali, bahkan rumah itu sangat tua, jauh sekali sebelum Yumi dilahirkan rumah itu sudah ada, rumput tumbuh tinggi-tinggi karena tidak diurus, atap bolong-bolong bahkan sebagian dinding sudah rubuh, dan catnya sudah memudar sudah banyak lumutnya di mana-mana.

"Aku sangat penasaran dengan rumah itu, aku ingin masuk dan mengambil barang-barang berharga sebelum rumah itu dihancurkan, sepertinya lebih baik aku melihat satu ruangan saja karena hari sudah sore takut mama dan papa sudah pulang dari kantor, kan aku yang bawa kunci rumah" kata Yumi dalam hati.

Yumipun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu, cahaya rumah itu remang-remang dan suasananya lembab serta dingin karena banyak lumut dan tumbuhan, setelah di dalam Yumi menargetkan satu ruangan dia melihat satu kamar yang pintunya terbuka, Yumipun masuk dan matanya tertarik dengan laci meja yang terbuka, Yumi mendekati dan masukkan tangannya Yumi terkejut saat melihat benda yang di tangannya.

"Wahh.., cermin ini cantik sekali, ukirannya unik kalau dibersihkan sedikit pasti berkilau dan kotak kecil ini apa ya isinya" kata Yumi senang.

Sebelum Yumi membuka kotak kecil itu...

JGERRR!!

Suara petir menyambar langit yang sebelumnya cerah menjadi hitam menggumpal dan turun hujan.

"Aduh.., turun hujan aku harus segera pulang takut sakit" kata Yumi menyayangkan waktunya membuka kotak kecil itu.

Yumipun bergegas memasukkan cermin dan kotak kecil itu ke dalam tasnya dan mengeluarkan jas hujan serta berlari keluar rumah itu dan pulang menuju rumahnya.

Tanpa Yumi sadari terdengar sayup-sayup suara tawa seorang laki-laki diantara suara hujan dan petir.

***

Yumipun berada di kamarnya sudah berganti pakaiannya dan mengeluarkan cermin dan kotak kecil yang ia temukan. Yumipun membuka kotak kecilnya...

"Hah! Ternyata isinya empat cincin yang cantik-cantik! Wah.. cincin ini bisa kupakai untuk jalan-jalan" kata Yumi kegirangan.

Yumipun mulai membersihkan cermin yang ia bawa "Eh.. ternyata cermin ini ada lubangnya, ada empat! Mungkin cermin dan cincin ini berhubungan kalau aku tidak salah.." Yumipun memasangkan keempat cincin itu ke lubang cermin.

"Ternyata pas sekali cermin ini jadi semakin cantik" kata Yumi kegirangan.

Yumipun membolak-balikkan cermin yang ia pegang. "Aku baru sadar ternyata di balik cermin ini ada tulisannya, tapi aku tidak mengerti tulisannya, mungkin ini nama pemilik cermin ini" kata Yumi berpikir-pikir.

Yumipun bercermin di depan cermin barunya dan mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia ucapkan karena ucapan itu dapat merubah sejarah.

"Aku ingin tahu kira-kira siapa ya pemilik cermin ini?" tanya Yumi kepada dirinya sendiri.

Tiba-tiba kaca cermin itu melihatkan lubang gelap yang sangat dalam dan menghisap benda tujuannya dengan angin hisap yang sangat besar kekuatannya keempat cincinpun keluar dari lubangnya dan masuk ke dalam cermin Yumi terkejut dan seketika itu juga melemparkan cermin itu jauh-jauh Yumipun berlari menuju pintu untuk keluar, saat Yumi memegang knop pintu kaki Yumipun sudah tidak berada di atas lantai! Yumi berusaha sekuat tenaga mempertahankan tubuhnya agar tidak masuk ke dalam cermin itu, sayang sekali Yumi tidak dapat mempertahankan tubuhnya dan Yumipun masuk ke dalam cermin kecil yang saat menghisap, ukurannya menjadi lebih besar dari ukuran benda yang dia hisapnya. Yumipun terhisap dan hanya berkata...

"AAAAAA.... !!!!"

Masalah barunya orangtua Yumi sudah sampai di depan rumah tidak tahu apa yang terjadi.

***

Yumipun jatuh ke dalam lubang gelap yang tidak berujung dan karenanya Yumipun berpotensi mengubah sejarah.

KekuatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang