Chapter 5 : Kejadian Buruk

270 26 2
                                    

Karena Yumi berkata seperti itu, Narin dan Kojipun melihat ke arah Yumi.

"Aku yakin cermin ini yang membawaku ke masa ini, bagaimana bisa berada di sini?" kata Yumi meyakinkan.

"Benarkah Yumi, cerminku ini yang membawamu ke masa ini?, kalau begitu bila suatu hari kau membutuhkan cerminku ini, dengan senang hati aku akan memberikannya padamu" kata Narin berusaha menolong Yumi.

"Benarkah Narin? Terimakasih" kata Yumi senang.

"Yumi, sebaiknya kau cepat ganti pakaian nanti kita terlambat" kata Koji.

"Baik" kata Yumi ketus.

***

"Wah kau cantik sekali.." kata Koji kagum karena melihat Yumi.

"Benarkah, terimakasih he..he.." kata Yumi tersanjung.

Narinpun memberi Yumi selendang yang memang disiapkan Narin sebelum Yumi dan Koji datang.

"Oh ya Yumi pakai selendang ini agar leher dan kepala tidak kedinginan sekarang kan banyak angin" kata Narin.

"Baik" Kata Yumi setuju.

***

"Ramai juga tempat ini ya" kata Yumi senang karena melihat pesta panen di malam yang penuh bintang di sana ada panggung untuk yang menari dan memberikan pengumuman, jualan makanan hasil panen yang matang maupun yang mentah di mana-mana dan gratis, api unggun dimana-mana, banyak kursi di setiap sudut, dan musik yang merdu.  

Tiba-tiba Koji melihat seorang wanita melambaikan tangannya. "Teman-teman aku dipanggil ibuku aku ke sana dulu ya.." kata Koji.

"Ya sudah" kata Narin dan Yumi hampir bersama.

Tidak lama mereka berjalan. "Yumi, disana ada pamanku yuk kita ke sana" kata Narin saat melihat pamannya yang sedang duduk sendiri menunggu Narin, tempat yang didiami paman Narin tidak terlalu ramai dan tidak jauh di belakang tempat duduk paman Narin ada pohon yang tinggi.

***

"Paman, ini Yumi temanku yang waktu itu aku ceritakan" kata Narin saat menemui Pamannya.

"Saya Yumi, temannya Narin dan Koji" kata Yumi sopan.

"Saya pamannya Narin, panggil saja saya Paman ayo duduk bersama" kata paman Narin senang.

Yumi dan Narinpun duduk bersama paman Narin, mereka membicarakan ini dan itu yang diketahui Yumi tentang paman Narin yaitu paman Narin adalah pejabat tinggi negara dan tugasnya sebagai duta negeri masa ini, paman Narin itu baik, belum menikah padahal umurnya 30 tahun karena rata-rata pada masa itu menikah dibawah 30 tahun maka paman Narin tergolong orang yang keras kepala karena ingin melihat keponakan satu-satunya bahagia dengan menikahi seseorang yang dicintainya suatu hari, serta Narin dan Koji itu umurnya sama dengan Yumi umur anak kelas 11.

"Tenggorokanku kering apakah paman dan Yumi ingin kubawakan minuman juga?" tanya Narin.

"Ya, tolong ya Narin" kata paman Narin.

"Baiklah" kata Narin, Narinpun pergi mencari kedai minuman.

Semakin lama anginnya semakin kencang dan dingin hingga sesekali hampir saja selendang Yumi jatuh tapi saat ini angin sangat kecang melebihi angin sebelumnya hingga...

KekuatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang