Chapter 18 : Nalu (1)

128 14 0
                                    

Yumi berjalan menuju sekolahnya...

"Sekarang, aku sudah kelas tiga..., malam ini ada pesta ulang tahun sekolah, pasti belajarnya sebentar dan harus membersihkan kelas, walaupun gedung olahraga sudah didekorasi, tetap saja harus membersihkan kelas" kata Yumi dalam hati kesal.

***

Siang harinya...

Anak-anak yang lain sudah mulai pulang  mempersiapkan diri mereka untuk acara pesta, sedangkan Yumi, duduk di bangku taman sendirian hanya ditemani tasnya.

Yumi murung karena masih memikirkan teman-temannya di masa lalu.

Saat Yumi hendak pergi...

Tiba-tiba! Ada semburan api menuju Yumi!.

Aaaaa...

Yumi langsung merunduk.

Sebelum semburan api itu menuju Yumi, tanpa Yumi sadari ada seorang laki-laki yang datang di depan Yumi dan menangkas api dengan tongkat miliknya yang diputar cepat sekali. Api itu pun ke samping kanan dan kiri, setelah api itu menghilang. Orang misterius itu pun menarik tangan Yumi.

Mereka pun berlari.

"Yumi! Cepat beritahu aku dimana tempat yang aman dan tertutup!" perintah orang itu.

Tanpa berpikir panjang, Yumi pun membawa orang itu ke dalam gedung olahraga yang kosong dan masuk ke dalam gudang olahraga.

Pintu gudang olahraga itu pun ditutup dan tongkat orang misterius itu disandarkan di pintu gudang. Dalam sekejap pintu gudang itu lenyap.

Yumi menyalakan lampu gudang. Gudang itu ukurannya 5×10 meter. Setengah dari gudang itu diisi oleh barang yang berhubungan dengan olahraga.

Yumi terkejut saat melihat pakaian laki-laki itu seperti pakaian pada masa Koji dan pintu gudang lenyap.

"Siapa kau? Dan mengapa pintu itu lenyap?" tanya Yumi bingung.

"Maaf karena membuatmu harus sembunyi disini. Namaku Nalu. Sebenarnya, aku mempunyai tugas untuk melenyapkan Deja. Tugas itu sebenarnya adalah kutukan untukku, karena kutukan itu, aku tidak bisa mati sebelum menyelesaikan tugasku. Tongkatku itu adalah senjataku, dia dapat menghilangkan barang apa saja bila diletakkan berdiri dan ditempelkan pada benda" kata Nalu menjelaskan.

"Kau bilang, kau tidak dapat mati sebelum menyelesaikan tugasmu, sebenarnya Deja itu siapa?" tanya Yumi.

"Deja adalah seseorang yang ingin merebut keempat cincin, untuk menguasai dunia. Sebenarnya dia adalah temanku, saat kita menemukan gua rahasia yang penuh dengan senjata, dia serakah, dia mengambil keempat cincin disana, saat keluar, dia pun mati tersambar petir, seharusnya aku tidak menolongnya, karena aku menolongnya Deja pun bangkit tetapi menjadi arwah sedangkan aku tidak dapat mati sebelum melenyapkannya, dia berusaha mencari keempat cincin itu, dia dapat mengambil cincin itu hanya dimasa sebelum seperti ini" kata Nalu.

"Aku bingung dengan perkataanmu Nalu, sekarang aku harus pulang" kata Yumi malas.

"Mengapa kau ingin pulang?" tanya Nalu.

"Itu kan masalahmu, untuk melenyapkan temanmu. Kau pasti bisa menyelesaikannya. Aku sudah lelah untuk berurusan dengan hal-hal yang seperti ini" kata Yumi.

"Aku akan menjelaskannya padamu dari awal. Aku membutuhkanmu dan pengendali cincin biru temanmu" pinta Nalu.

"Apa? Kau membutuhkanku dan Narin. Narin itu sudah tiada" kata Yumi menjelaskan.

"Sebenarnya dia berada disini" kata Nalu.

"Bagaimana bisa?" Yumi bingung.

"Karena Narin telah terlahir kembali" kata Nalu mantap.

"Oleh karena itu, dengarkan aku dulu, mengerti?" kata Nalu.

"Baiklah" jawab Yumi.

"Begini ceritanya..." Nalu menjelaskan.

.....





KekuatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang