Chapter 16 : Pertarungan

133 17 0
                                    

Koji, Yumi, dan Mila berlari menuju Narin, begitu juga dengan Narin, berlari dengan membawa air di tangannya dan mulai menyerang Koji, Yumi, dan Mila.

***

Di kamar Narin sebelum Narin pergi untuk bertarung...

"Narin, sebenarnya apa tujuanmu melawan mereka?" tanya Lisa.

"Kau pasti sudah tahu" kata Narin santai.

"Aku ingin mendengar kejujuranmu" kata Lisa tegas.

Narin pun menyerah.

"Sebenarnya, aku sedikit ragu untuk melawan mereka, sudah tiga tahun lebih sejak kejadian paman meninggal, setelah dipikir-pikir tidak ada gunanya menyalahkan seseorang atas kematian paman, walaupun tanpa Yumi tetap saja paman akan meninggal, kematian memang tidak bisa dicegah, setiap hari orang meninggal dan dilahirkan. Aku sudah memaafkan Yumi, aku hanya kesal saja dia tidak berbuat apa-apa terhadapku, tidak memberi kabar ataupun datang ke perguruan ini, sampai-sampai harus aku sendiri yang menemuinya, terpaksa aku memberinya pelajaran" kata Narin.

"Terus.." lajut Lisa.

"Untuk Koji, aku juga akan memberi dia pelajaran, padahal dia adalah temanku sejak kecil, teman bermain, teman berlatih, tapi dia tidak memberi kabar apapun kepadaku, bahkan aku tidak tahu dia dapat cincin darimana, bila tidak diberitahu olehmu Lisa. Aku akan bermain dengan mereka, aku ingin melihat perkembangan dari latihan mereka, aku merindukan mereka. Walaupun sebagai seseorang yang mereka benci, aku senang karena bisa melihat semangat mereka. Untuk terakhir kalinya aku melihat mereka..." air mata Narin pun keluar.

"...sebelum aku meneruskan perguruan ini.., dan menurutku Koji menyukai Yumi, dengan begitu aku akan mudah untuk melupakannya" kata Narin sedih.

"Narin.., dia sebenarnya.." ucapan Lisa terpotong.

"Jangan katakan itu Lisa, walaupun kau tahu tapi aku tidak mau tahu" Narin pun menghapus air matanya.

"Narin, berhati-hatilah Koji itu sangat membencimu, karena dia menganggap kau pembunuh dirimu, dia dapat dikendalikan cincin putih kapan saja" kata Lisa mengingatkan.

"Aku akan ingat, aku hanya akan bermain dengan mereka tidak akan memunculkan sesuatu tentang saling membunuh, setelah mereka kalah aku merasa puas bermain dengan mereka, sesegera mungkin aku akan kembali" kata Narin.

***

Dalam sekejap Mila sudah tumbang, dia terlalu banyak jatuh akhirnya terluka. Walaupun Mila dapat mengendalikan kekuatan dari cincin coklat, tetap saja dia paling lemah karena kemampuannya tidak dilatih.

"Hanya itu kemampuanmu, kau memang lemah!" kata Narin sombong.

Tiba-tiba saja Narin diserang dari samping oleh api dan Narin dengan mudah untuk menghindar.

"Memangnya aku tidak bisa menghindar? Itu sangat mudah, seharusnya seperti ini" kata Narin mantap.

Narin pun segera mengendalikan air dan mendorong Yumi. Yumi terdorong hingga menabrak pohon, kekuatan Narin bertambah karena bulan purnama.

Koji langsung menyerang Narin gerakan mereka seperti latihan Koji dan Narin waktu dulu.

"Kau memang tidak berubah Koji, dalam pertarungan kau mempunyai emosi terhadap lawanmu itu kan penyebab kau tidak konsentrasi, kau masih saja tidak bisa menyentuhku dalam bentuk pukulan atau apapun, mengapa kau tidak berlatih dengan giat? Dasar pemalas" kata Narin dalam hati.

Koji pun dapat tumbang oleh Narin, dia terdorong jauh seperti Yumi.

Narin menghentikan gerakannya.

"Sepertinya ini sudah cukup" batin Narin.

Saat Narin melihat Yumi. Tiba-tiba Narin melihat seseorang yang ciri-cirinya seperti apa yang dilihat Mila waktu dulu.

"Jangan-jangan, dia yang mengikutiku, kata Lisa dia orang jahat, ini tidak bisa dibiarkan" kata Narin dalam hati serius.

Narin pun mengendalikan air lagi, air itu membentuk tiang yang besar dan panjang, ujungnya sangat runcing, air itu menjadi beku dan melesat cepat ke arah Yumi.

Tiba-tiba saja air beku itu terhempas jauh.

Narin pun menoleh dan menemukan Koji sudah dikendalikan oleh cincin putih, iris matanya yang hitam menjadi putih.

"Apa yang akan kau lakukan hah?! Setelah membunuh Narin kau ingin membunuh Yumi juga?!" bentak Koji.

Koji pun melesat melawan Narin.

"Dia benar-benar salah paham, gawat, Koji sudah dikendalikan cincinnya" kata Narin dalam hati serius.

Yumi pun mendengar sesuatu dari belakangnya dan meihat ada yang lewat.

"Siapa itu?!" teriak Yumi.

Tidak ada yang menyahut.

"Jangan-jangan, wanita bertopeng itu, tidak berniat membunuhku tapi kepada seseorang yang dilihatnya, mengapa dia melakukan seperti itu? Dan aku pun sekarang tidak dibunuhnya, aku hanya dibuat kalah olehnya begitu juga dengan Mila, hanya dikuras tenaganya" kata Yumi dalam hati.

Dan Yumi pun mengingat sesuatu.

"Waktu pertama kali aku bertemu dengannya dia hanya menahanku tetapi tidak mencelakaiku, ini aneh sekali..apakah wanita bertopeng itu hanya bermain-main?"  kata Yumi dalam hati penasaran.

Dalam pertarungan, Koji terus berbicara begitu juga dengan Narin.

"Mengapa kau ingin membunuh Yumi?!" bentak Koji.

"Kau pasti sudah tahu jawabannya!" kata Narin kesal.

"Kau benar-benar! Kau ingin mengambil cincinnya kau memang serakah!" teriak Koji.

"Karena kau, Narin mati!" kata Koji kesal.

"Kau masih memikirkannya?! Mengapa kau terus meributkan orang yang sudah mati! Memangnya siapa dia?! " tanya Narin.

"Dia adalah seseorang yang... aku cintai!" kata Koji mantap.

Kekuatan Koji bertambah karena emosinya, Narin terkejut mendengar hal itu, jadinya dia tidak fokus dan akhirnya Koji berhasil membuat Narin terlempar dengan kekuatan milik Narin, dengan segera Narin membuat bantalan dari air hingga dia seperti tercebur saja. Narin pun bangkit kembali tetapi kali ini dia tidak melawan Koji sama sekali, hanya menghindar.

"Ketika wanita bertopeng itu mendengar perasaan Koji, dia tidak melawan Koji, jangan-jangan dia..." Yumi sangat terkejut ketika melihat Narin terlempar ke air terjun.

"Hentikan Koji!! Dia Narin!!!" teriak Yumi.

Brussss...

Narin sudah jatuh...


KekuatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang