Chapter 8 : Jawaban untuk Pulang

236 18 0
                                    

Sekitar jam 6 pagi, Yumi dan Koji sudah pergi dari rumah, menuju dukun Manshan.

"Koji, setelah melewati desa lain, kita harus melewati sungai yang lebar ini?" tanya Yumi.

Tempat menuju dukun Manshan cukup jauh, berada di hutan di balik bukit, untuk menuju ke bukit itu harus melewati sungai lebar di pinggir hutan desa lain. Sekarang mereka sudah berada di pinggir sungai.

"Setelah melewati bukit di depan, kita akan sampai di sana kau harus kuat, mengerti?" kata Koji meyemangati.

"Baiklah, aku mengerti" balas Yumi kesal.

***

Setelah melewati bukit, Yumi dan Koji, harus melewati jalan setapak yang lebarnya 3 meter, tidak lama kemudian, mereka melihat bukit lagi, di ujung bukit itu ada gua tempat dukun Manshan tinggal. Menuju ujung bukit, mereka harus berjalan di jalan setapak yang lebarnya 1 meter ditambah, di bawah jalan itu ada jurang yang penuh dengan pepohonan,  sebenarnya, walaupun mereka seperti di bukit, tetap saja itu adalah hutan oleh karena itu banyak pohon dimana-mana.

Yumi dan Koji, menghentikan langkahnya saat melihat gua yang dihiasi oleh mantra-mantra yang digantung.

Koji langsung saja memberi kain yang dibawanya dari rumah untuk Yumi satu, dan untuk dirinya sendiri satu, lalu kain tersebut diberi air di dalam bambu, yang air tersebut diisi saat melewati sungai.

"Koji, mengapa kamu memberi kain basah ini?" tanya Yumi.

"Yumi, lipat dan gunakan saja kain basah itu untuk menutupi hidung dan mulutmu, karena kata orang, dukun Manshan itu selalu membakar bunga popy, bila menciumnya bisa memabukkan bahkan pingsan, bila yang tidak terbiasa, jadi pakai saja" kata Koji menjelaskan.

"Baiklah" kata Yumi.

***

Gua dukun Manshan ternyata terang karena ada obor dimana-mana, di dalam gua itu penuh dengan berbagai macam obat-obatan.

"Jadi, kau datang dari masa depan?" tanya dukun Manshan.

"Ya.." kata Yumi agak ragu.

Yumi melihat dukun Manshan itu ternyata belum tua mungkin berumur 40 tahunan, rambut dukun Manshan panjang, rambut yang diikatnya hanya ujung depan kanan dan kiri yang dipertemukan di belakang kepalanya, jadi terlihat rapi, pakaiannya panjang sampai tumit kakinya, berlengan panjang, dan hanya diikat di bagian pinggangnya, dan warnanya putih. Berbeda dengan Koji, hanya memakai celana, terkadang panjang atau pendek, rambutnya sama, panjang tapi selalu pakai ikat kepala.

"Kapan kau datang ke masa ini, apakah kau masih ingat?" tanya dukun Manshan.

"Koji, aku tidak tahu kapan aku datang pertama kali, kau ingat tidak, aku kan di tolong olehmu" kata Yumi berusaha ingin tahu.

"Aku ingat, waktu itu... Aku menemukan Yumi saat malam hari waktu bulan purnama penuh" kata Koji kepada dukun Manshan.

"Dan dengan apa kau dapat ke mari?" tanya dukun Manshan lagi.

"Waktu itu, aku menemukan cermin dan empat buah cincin warna-warni, setelah aku memasangkan cincin itu pada cermin, dan aku melihat diriku di dalam cermin, lalu mengatakan sesuatu tapi, aku lupa" kata Yumi agak menyesal karena melupakan kata-katanya dulu.

"Aku mengerti sekarang, sebenarnya benda itu bukan barang biasa, benda itu keramat, mempunyai kemampuan yang luar biasa,  kau datang karena benda itu hendak  mewujudkan keinginanmu.  Agar kau dapat pulang, kau harus menemukan benda itu dan lakukan apa yang pernah kau lakukan, seperti, katakan pada cermin itu bahwa kau ingin pulang, tapi waktunya harus sama saat kau datang, dengan begitu kau dapat pulang serta kau jangan khawatir soal waktu, walaupun kau bertahun-tahun ada di sini, tapi di duniamu kau masih sama waktunya" kata dukun Manshan dengan mantap.

***

Diperjalanan pulang...

"Koji, aku tidak tahu harus seperti apa, bagaimana caranya untuk menemukan benda-benda itu, padahal, aku tidak tahu ke mana perginya" kata Yumi sedih.

"Jangan seperti itu Yumi, aku akan membantumu,  aku kan sudah janji pada Narin untuk membantumu" kata Koji.

"Kau ini, hanya menurut pada Narin, kalau bukan Narin kau tidak mau membantuku begitu?" tanya Yumi kesal.

"Bukan, tentu saja aku akan tetap membantumu. Oh ya waktu kita berada di rumah Narin sebelum paman meninggal, kau mengatakan bahwa cermin milik Narin adalah cermin yang membuatmu seperti ini kan?" tanya Koji.

"Kau benar Koji, kita sudah menemukan satu benda, tapi, Narin kan tidak ada di sini" kata Yumi yang tadinya senang jadi sedih.

"Jangan khawatir, Narin akan datang walaupun kita tidak tahu kapan waktunya" kata Koji menenangkan.

"Tapi, Koji.., apa yang harus kulakukan selama menunggu Narin?" tanya Yumi.

"Bagaimana bila kuajarkan kau bela diri seperti yang dilakukan aku dan Narin waktu dulu" kata Koji memberi ide.

"Bagus juga, ayo kita lakukan" kata Yumi senang.

***

Mulai saat itu, Yumi selalu meluangkan waktunya berlatih bersama Koji di tempat biasa, disamping membantu ibunya Koji.

KekuatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang