Duduk Bertiga

128 11 3
                                        

Semua orang yang ada di kelas tepuk tangan tanda memberikan penghargaan kepada Nadira dan Rifa yang masih berdiri di depan kelas

" Ih keren gila duetnya " kata seseorang dari balik pintu seperti suara seorang perempuan

:::;;;:::

" Iya dong keren kan ini dia nih calon siswa terbaik MOS " kata Ka Deni sambil berniat merangkul Nadira dan Rifa

" Ih apaan sih kak !" kata Nadira sambil melirik marah ke arah Ka Deni dan berpindah tempat

" Tau apaan sih main rangkul rangkul dikira kita cabe-cabean " kata Rifa juga ikut ikutan pindah tempat

" Ya maaf atuh dek kan ceritanya bangga gitu " kata Kak Deni membela diri

" Alah modus lu " kata Ka Digta sambil menarik Ka Deni mundur ke belakang

" Sudah-sudah kalian boleh duduk " kata seorang cowok menggunakan almamater hitam sama seperti Kak Deni dan Kak Digta

" Eh ada ketos, tumben lu ke sini " kata Ka Deni dengan gayanya sksd gitu deh sambil memukul bahu cowok itu

" Eh masa ketos doang sih yang di sapa gue enggak " kata perempuan yang tadi memuji di depan pintu

" Iya iya maksud gue ketos sama asistennya " kata Kak Deni sambil memasang wajah males

" Ih... " kata perempuan itu mulai kesel

" Udah tujuan kita kesini bukan buat ribut ok Sandra " kata kak ketos dengan suara yang bisa dibilang cukup dingin tapi bikin meleleh

" Iya iya pak ketos " kata perempuan yang digadang-gadang bernama Sandra

" Ok kalian berdua boleh duduk " kata kak Ketos kepada Nadira dan Rifa

Nadira mulai berjalan ke arah tempat duduk yang dia tempati bersama Anya,sedangkan Rifa masih bingung akan duduk dimana.

" Eh Dir si Rifa kasian tuh dia mau duduk dimana? Gak ada kursi kosong lagi " kata Anya bisik-bisik ke Dira

" Gak tau lah " kata Nadira sambil menaikan bahunya

" Kasian gue " kata Anya sambil masang wajah sedih

" Ya udah " kata Nadira lalu memandang ke arah Rifa yang masih ke bingungan

" Rifa sini " kata Nadira memanggil Rifa dari tempat duduknya

" Kenapa?" tanya Rifa sambil mendekat

" Udah lu duduk diaini aja " kata Nadira dengan nada yang...

" Hah??? Bertiga gitu???" kata Rifa bingung

" Iya lah mau gimana lagi dari pada lu gak duduk " kata Nadira lagi

" Ya udah lah" kata Rifa sambil duduk nyempil nyempil

Akhirnya mereka duduk bertiga udah kayak cabe-cabean. Semua kembali melihat ke arah kak ketos yang masih didepan kelas

" Ok semua kenalin gue ketos disini nama gue Radit Mahendra kalian panggil aja Kak Radit atau Kak Adit gue kelas XII-IPA 1 " kata dia dengan wajah datarnya yang membuat semakin tampan

" Hi ka Adit " kata semua anak perempuan dikelas kecuali Nadira dia gak nampilin rasa tertariknya sama sekali

" Okay karena masih banyak urusan gue pergi dulu" kata ka Radit

" Oh iya gue sampe lupa yang namanya Aris sama Nadira mana?" tanya kak ketos

Sontak Nadira dan cowok berkaca mata yang duduk dibangku paling belakang mengangkat tangan kanan mereka masing-masing.

" Oh kalian, nanti pas pulang MOS jangan pulang dulu kalian ke ruangan panitia di deket aula " kata Kak Radit dan hanya di jawab anggukan kepala oleh kedua orang itu

" ya sudah terimakasih dan sampai jumpa, semoga MOS kalian menyenangkan dan berjalan lancar " kata Kak Radit lalu meninggalkan kelas

Setelah Kak Radit dan Kak Sandra pergi meninggalkan kelas Kak Deni dan Kak Digta kembali berbicara didepan kelas.

" Wedew gue gak nyangka suaranya Nadira sama Rifa bagus loh " kata Kak Digta sambil geleng geleng

" Iya aduh gue jadi kelepek-kelepek " kata kak Deni dengan alaynya

" Alay lu ah " kata Kak Digta sambil menempeleng kepala Ka Deni

Tak lama suara bel menandakan istirahat pun berbunyi, jujur saja ini adalah suara yang sedari tadi paling di tunggu oleh semua murid disekolah.

" Nah udah pada denger bel kan jadi kaliam boleh istirahat " kata Kak Digta singkat jelas padat

" Ok ka " jawab semua murid dan mulai berhamburan keluar kelas

" Yeuh padahal gue belum ngomong apa-apa masa udah pada pergi aja" kata Ka Deni

Ditempat duduk Nadira, Anya, dan Rifa mereka tidak beranjak sama sekali dari kursi yang mereka dudukki

" Kalian gak pada ke kantin?" tanya Rifa rada canggung

" Gak ah males pasti rame di sana " kata Nadira sudah membayangkan keadaan kantin

" Kalo gue sih ikut kata Dira ajaalah " kata Anya

" Oh gitu, gue mau ke kamar mandi nih ada yang mau nemenin gak?" tanya Rifa kepada Anya dan Nadira

" Sama gue aja yuk gue juga mau cuci tangan nih" kata Anya kepada Rifa

" Yuk! Lu mau ikut gak Dir?" tanya Rifa

" Gak ah gue mau di kelas aja " tolak Nadira

" Ok kita tinggak ya kalo ada apa-apa bbm aja " kata Anya sambil nyengir

" Ih alay bat dah " kata Nadira

Akhirnya setelah Rifa dan Anya pergi Nadira hanya ditemani oleh telepon genggam yang tak pernah lupa ia bawa kemana pun dia pergi,karena biasa lah anak muda gak bisa jauh jauh dari gedged

" Diliatin mulu hpnya jadi mau gue jadi hp " kata seorang laki-laki yang seperti menyindir Nadira secara terang-terangan

" Enak banget tuh jadi hp di genggam mulu, di perhatiin mulu, coba aja itu gue " kata cowok itu di dekat meja Nadira

" Ah gak di respon lagi gue disini ngode loh" cowok itu lagi lagi mengeluarkan suaranya

" Gimana sih gue udah ngode gak peka-peka budek kali ya kupingnya " kata cowok itu lagi kepada Nadira

" Cantik-cantik kok gitu ya " kata cowok itu lagi




Makasih ya yang masih setia baca ini cerita jebo....
Jangan jadi pembaca gelap ya nanti matanya sakit... *apasih
Kasih votenya ya semua

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang