Part 14

60 6 0
                                    

Setelah menyelesaikan tarian balletnya Nadira dihujani tepuk tangan dari para penonton yang sangat meriah itu.

" Ok! Keren banget ya penampilan dari temen kita yang cantik ini ya " kata MC di atas panggung

" Ok gue bakalan sedikit ngasih biodata dari cewe cantik yang tadi nari ballet di depan kalian sampe kalian ngeces " kata sang MC sambil nunjukin wajah jijiknya

" Ok namanya Anadira Adwira biasa dipanggil Nadira atau Dira lahir di Ausie, 05 Oktober 2000 zodiaknya Libra hobinya Nyanyi,selfi,nonton akun sosmed ada ig,path,line: @aadw akun youtube : Nadir_ untuk wa:0895**44***1 " kata sang MC membacakannya

" Yah kok gak lengkap nomer WAnya ?" kata salah satu murid laki-laki yang duduk si kursi paling depan

" Itu mah nanti enak di lu langsung chatan " kata Anya yang duduk tak jauh dari lelaki tadi

" Biarin lah hak gue dong !" kata pria itu sambil mengeluarkan lidahnya

" Mohon untuk para penonton untuk tenang, karena kita akan melanjutkan acara dengan penampilan peserta berikutnya " kata sang MC di atas panggung

Akhirnya acara kembali berjalan dengan lancar dan semestinya. Sementara itu Nadira sedang berada di ruang tunggu yang telah di sediakan oleh panitia.

Nadira POV

Aduh kok gue deg-degan ya, gimana ya sama penampilan gue tadi. Bagus gak ya... Tapi tadi banyak yang tepuk tangan berarti 99% bisa di bilang bagus lah

Nadira POV END

Ketika Nadira sedang termenung memikirkan penampilannya tadi, seseorang datang mengejutkan dia

"Tadi keren kok penampiln lu tapi ada yang kurang" kata seorang laki-laki di belakang Nadira

" Emang iya apa ada yang kurang Ris?" kata Nadira sambil berfikir

" Iya jadinya menurut gue kurang bagus " kata lelaki itu yang ternyata adalah Aris dengan nada mengejek

" Itu menurut lu kan? Tapi tadi banyak kok yang ngasih tepuk tangan ke gue " kata Nadira sambil melipat kedua tangannya di depan dada

" Ya udah sih biasa aja mukanya gak usah gitu " kata Aris sambil mencolek dagu Nadira

" Apaan sih tangan lu colak colek dikira gue sabun colek apa" kata Nadira yang kesal dan langsung meninggalkan lelaki itu, tapi...

" Eh tunggu jangan marah dong gue gak bermaksud kok " kata Aris yang menarik tangan Nadira ketika dia akan pergi

" Apaan sih lu " kata Nadira masih kesal dan menarik tangannya

" Ya maaf ya maksud gue itu penampilan lu kurang lama tadi " kata Aris sambil meletakan tangannya di kedua pundak Nadira

" Berarti tadi penampilan gue bagus kan?" kata Nadira dengan nada angkuh dan masih kesal

" Iya iya penampilan lu bagus " kata Aris sambil mengacak-acak rambut Nadira

" Tuh kan lu mengakuin kalo tadi gue keren " kata Nadira dengan nada angkuh

" Tapi tetep kerenan penampilan gue bahkan cewe-cewe pada ngiler pas lihat gue tampil tadi " kata Aris sambil pergi meninggalkan Nadira

" Dasar cowok aneh " kata Nadira sambil menggelengkan kepalanya

Berbeda dengan Nadira yang merasa heran dengan kelakuan Aris, di aula kedua teman Nadira sedang menyaksikan penampilan di atas panggung.

" Ok karena semuanya sudah tampil kalian semua boleh kembali ke ruangan MOS masing-masing dan nanti akan ada perwakilan OSIS yang akan mengambil suara kalian " kata MC di atas panggung

Mendengar pengumuman itu semua peserta MOS beserta kaka pembimbing OSIS mulai keluar dari ruangan aula.

Di ruang kelas MOS yang di tempati oleh Nadira suasana tampak ramai san ribut karena sekarang adalah waktu senggang alias istirahat

" Eh tadi keren ya penampilannya Nadira, gak nyangka loh gue dia bisa nari ballet kayak tadi " kata Rifa sambil mengeluarkan kipas dari tas miliknya

" Iya gue kira dia bakalan nyanyi sambil main piano " kata Anya dengan wajah yang sangat lucu

" Duh gue jadi makin lope lope ama Nadira " kata seseorang yang pasti bukan Anya maupun Rifa tetapi lelaki yang duduk di belakang mereka

" IDIH NAJIS !!! GUE BERANI TARUHAN NADIRA GAK BAKALAN SUKA AMA LU " kata Anya dan Rifa barengan

" Kalian gak usah envy gitu dong, abang masih single kok " kata cowok itu lagi sambil membenarkan jambul rambut miliknya itu

" NAJIS!!!" Kata Rifa dan Anya barengan lagi dan tak lupa mereka memasang wajah yang menandakan mereka geli

  Ruangan kelas nampak ramai dan berisik karena mereka sedang menunggu kaka pembimbing datang ke kelas.

  " Nadira mana ya?" kata Anya sambil celangak celinguk

  " Mungkin dia gak bakalan masuk keas kali soalnya kan..."
Belum sempat perkataan Rifa selesai ada seorang datang

  " Hae" kata Nadira mengagetkan mereka berdua

  " Hae cimit cimit brownis ku " kata Rifa sambil memasang wajah gemasnya

  " Ih apaan sih lu nama gue itu NADIRA, bukan apa itu cimit brownis " kata Nadira sambil melipat tangannya di depan dada

  " Maksud gue, itu nama kesayangan buat lu tau " kata Rifa lagi

  " Dasar lu alay " kata Nadira sambil geleng-geleng kepala cantiknya itu

  " Eh Dir kok lu gak ganti baju sih, malahan pake baju balet terus? Terus kenapa lu pake almamater OSIS sekolah kita? Bukannya almamater itu cuman boleh dipake sama anggota OSIS sekolah doangkan?" kata Anya dengan wajah bingungnya

  " Keren gak almamaternya gue pake?" tanya Nadira sambil memutar badannya

" Ih jawab dulu dong pertanyaan gue " kata Anya sambil memasang wajah kesal

  " mm... Mau tau aja apa mau tau banget sih?" kata Nadira sambil memasang wajah menggodanya

  " Jawab ah lu mah gitu, iya deh mentang-mentang calon Queen sekolah tahun ini jadi gitu sekarang " kata Rifa sambil pura-pura marah

  " Ih maksud gue tuh gk gitu tau, iya, iya gue ceritain deh  " kata Nadira sambil duduk di banku depan Anya dan Rifa

  " Cepet dong ceritanya " kata Anya gak sabar

  " Sabar dong, gue cape kali abis tampil tadi " kata Nadira lagi

  " Ya udah ayu cus, cerita " kata Rifa sambil geregetan karena gak sabar

  " Jadi.....

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang