Part 12

107 11 1
                                    


Setelah pembagian urutan tampil nanti semua yang berada di ruangan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada yang mengatur kegiatan di lapangan, ada yang latihan untuk penampilan nanti, dan ada juga yang sedang memilih baju seperti Nadira
Nadira sedang memilih baju balet ( baju tutu ) yang akan dia kenakan nanti, karena dia tidak membawa baju balet miliknya sendiri terpaksa dia meminjam baju dari ruang kesenian sekolah.

" Gimana Dir ada yang pas gak?" tanya seorang perempuan yang berdiri di depannya

" Belum nemu yang bener-bener pas nih sama badan gue La " kata Nadira berbicara kepada Lala teman yang baru dia kenal

" Perasaan badan lu kecil deh kok gak nemu-nemu sih ?" tanya Lala sambil menggaruk kepalanya

" Bukan gak ada yang muat, di sini bajunya kegedean semua " kata Nadira sambil memegang satu baju

" Oh gete, tapi yang lu pegang kayaknya boleh ugha " kata Lala sambil manggut kepalanya dan memeberikan tatapan menilai

" Ok, kayaknya ni baju tutu lumayan pas sih sama gue. Gue coba dulu deh di kamar mandi " kata Nadira sambil berjalan ke arah kamar mandi

" Iya sana gih " kata Lala sambil tersenyum manis

Di lain sisi ada seorang laki-laki yang memandang Nadira dari kejauhan sambil memegang gitar akustik berwarna putih miliknya. Tatapan matanya tak lepas dari arah pergi Nadira, gadis cantik itu.

" Hey bro lu lagi liatin si Nadira?" kata seorang laki-laki dari arah kanan

" Gak kok, ngapain gue liatin dia gak penting banget " kata cowok yang sedari tadi memandang Nadira dari kejauhan

" Ah jangan muna lu. Nanti makan omongan sendiri aja lu Ris " kata teman cowo itu mengingatkan Aris ( lawan bicaranya sedari tadi )

" Udah deh Yo gak usah sok bijak deh lu " kata Aris kepada Ryo temannya

" Ye gue sih emang selalu bijak, supaya nuntun temen gue ke jalan yang lurus " kata Ryo kepada Aris sambil nyengir gak jelas

" Auah gue mau latihan dulu buat tampil nanti " kata Aris sambil melangkah pergi tak lupa membawa gitar akustiknya dan meninggalkan Ryo sendirian

" Sialan gue di tinggalin " kata Ryo kesal karena di tinggal

Beralih ke Nadira yang sedang berada di dalam kamar mandi mencoba pakaian ballet yang akan dia gunkan ketika tampil nanti

" Lumayan lah nih baju gak gede-gede banget " kata Nadira sambil melihat pantulan dirinya di depan cermin kamar mandi

" Ternyata gue diem diem cantik juga " kata Nadira memuji dirinya sendiri

" Udahlah gue pake baju ini aja, lagian bajunya juga pas kok buat tampil nyanyi nanti " kata Nadira lagi sambil menggulung rambutnya ala penari ballet

" Udah lah gue udah cantik, kalo ngaca terus nanti makin cantik lagi. Mending sekarang gue keluar " kata Nadira sambil beranjak keluar dari kamar mandi

Setelah Nadira keluar dari kamar mandi, semua orang yang melihat Nadira bagaikan tersihir dan terhipnotis olehnya.

" Eh Nadira " kata Kak Deni yang bertemu persis di lorong yang menghubungkan kamar mandi dengan beberapa ruangan lainnya

" Kenapa ya kak?" tanya Nadira sambil menengok ke arah Kak Deni

" Anjir lu cantik banget sumpah deh " kata Kak Deni sambil memegang kedua bahu Nadira, sontak membuat Nadira kaget

" Okay kak gue tau gue cantik, bahkan tau banget jadi bisa gak sekarang lepasin tangannya " kata Nadira dengan nada yang ...

" Oh mm..maaf ya Dir gak sengaja " kata Kak Deni sambil nyengir malu-malu gak jelas

" Ya udah kak saya duluan " kata Nadira lalu pergi berlari kecil meninggalkan kakak kelasnya itu

" Gila calon masa depan gue cantik banget ya " kata Kak Deni sambil membayangkan wajah Nadira yang cantik



Sekarang jam sudah menunjukan pukul 09.00 pagi menandakan acara " penampilan calon king & queen " akan segera di mulai. Aula sudah di dekorasi sedemikian rupa. Dan sudah ada beberapa anak telah duduk di bangku yang berjejer rapih di aula sekolah.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang