Aris

113 13 2
                                    

Maaf ya typo bertebaran dimana- mana

" Eh lu yang namanya Nadira kan ?" tanya seseorang dihadapan Nadira dan kedua temannya

Tiba-tiba ada suara seseorang lebih tepatnya suara seorang laki laki di hadapan Nadira dan kedua temannya

" Iya gue Nadira,ada apa ?" kata Nadira sambil menaikan kepalanya dan melihat seorang laki-laki berkaca mata di depannya

" Oh ok kenalin nama gue Aris " kata cowok berkaca mata itu sambil menjulurkan tangannya ke depan Nadira

" Ok iya nama gue Nadira, maaf ya bukan muhrim " kata Nadira tak membalas uluran tangan Aris dan memeberikan senyum manisnya

" Oh iya lupa " kata Aris sambil menggaruk lehernya, dan seketika tiga perempuan di hadapannya menahan tawa

" Iya gak papa " kata Nadira sambil menahan tawa

" Ya udah gue balik dulu ya ke meja gue " kata Aris sambil melangkah menuju mejanya

" Eh tunggu Aris lu gak kenalan sama dua temen gue ?" tanya Nadira sambil memasang wajah bingungnya

" Udah kenal kok gue duluan ya " kata Aris sambil kembali melangkah menuju mejanya

Aris POV

Pokonya gue harus kenalan ama tuh cewe berambut agak kecoklatan. Gila dia cantik banget kayaknya gue bakalan kelepek-kelepek nih ama dia. Udahlah mending gue samperin dia dan ajakin kenalan

" Eh lu yang namanya Nadira kan ?" tanya gue dihadapan Nadira dan kedua temannnya

" Iya gue Nadira,ada apa ?" kata Nadira sambil menaikan kepalanya dan melihat mata gue, gila bola matanya juga warna coklat

" Oh ok kenalin nama gue Aris " kata gue sambil menjulurkan tangan gue, niatnya biar bisa megang tangannya sih

" Ok iya nama gue Nadira, maaf ya bukan muhrim " kata Nadira tak membalas uluran tangan gue dan memeberikan senyum manisnya, aduh bisa bisa gue kena diabetes gara-gara dia

" Oh iya lupa " kata gue sambil menggaruk leher, dan seketika tiga perempuan di hadapannya menahan tawa. Aduh malu banget gue

" Iya gak papa " kata Nadira sambil menahan tawa, noh kan makin malu aja gue bisa-bisa gue dikira aneh

" Ya udah gue balik dulu ya ke meja gue " kata gue sambil melangkah menuju meja gue sangking malunya

" Eh tunggu Aris lu gak kenalan sama dua temen gue ?" tanya Nadira sambil memasang wajah bingungnya, gue kira mau minta pin bb. Tapi kalo mukanya gitu makin imut aja dia

" Udah kenal kok gue duluan ya " kata gue sambil kembali melangkah menuju meja gue dipaling belakang tapi masih satu baris sama Nadira

Aris PIV END

Nadira masih bingung dengan jawaban Aris yang bilang sudah mengenal kedua temannya, Anya dan Rifa.

" Eh lu berdua udah kenalan sama Aris?" tanya Nadira bingung pake banget

" Tadi waktu lu pergi yang bilangnya cuci tangan dia ngajakin anak-anak yang ada di kelas kenalan jadi kita udah kenal " kata Anya panjang lebar ke Nadira

" Oh gitu " kata Nadira sambil manggut-manggut mengerti

" Kalo gue sih waktu SMP dulu satu sekolah sama dia ya walaupun gak sekelas tapi udah kenal kok " kata Rifa kepada teman barunya, Nadira

" Oh gitu toh " kata Nadira

Akhirnya MOS hari ini berjalan dengan lancar. Untuk hari ini MOS telah selesai semua peserta MOS merasa senang pada hari ini.

" Ok untuk hari ini MOS berjalan dengan lancar dan kalian hebat banget " kata Kak Digta di depan kelas

" Ok sekarang kalian bisa merapihkan barang-barang klian " kata Kak Deni sambil tersenyum

" Ok kak " jawab semua peserta MOS

" Ok untuk menutup kegiatan hari ini mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai" kata Ka Digta memimpin doa

" Selesai, makasih banget untuk hari ini. Buat besok jangan lupa bawa barang-barang MOS yang lengkap ya " kata Ka Digta mengingatkan

" Ok ka " jawab beberapa peserta MOS

" sekarang kalian boleh pulang, tapi untuk Nadira dan Aris ikut kita ke ruang panitia ya " kata Kak Deni kepada mereka berdua

" Iya kak " jawab Nadira dan Aris bersamaan

Nadira dan Aris sedang berjalan di belakang kedua kakak kelas mereka dalam keheningan, berbeda dengan dua orang di depannya yang nampak asik berbicara.

" Dir kok lu diem aja sih?" tanya Aris yang berjalan di samoing kiri Nadira

" Atuh gue bingung mau ngomong apa " kata Nadira sambil memandang lurus jalan

" Sama gue juga bingung " kata Aris sambil menggaruk lehernya lagi

Tak lama mereka sudah sampai di depan sebuah ruangan yang bertuliskan " RUANGAN PANITIA "

" Hei kalian ayo cepat masuk dari tadi nungguin kalian lama banget " kata seseorang yang sedamg duduk membelakangi pintu masuk

Makasih udah baca ceritanya
...
Itu fotonya Aris gak pake kacamata okay
Kasih kritik dan saran selalu di terima kok
Kasih vote ya ....

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang