Five

303 49 0
                                    

Briana's POV

"W-what the heck is going on" gumamku saat melihat timeline twitterku yang dipenuhi oleh kabar grup band baru.

Aku membaca satu persatu tweet dan aku hanya menghela nafas saat menyadari bahwa mereka sedang membicarakan kekasih dari salah satu personel 5 Seconds Of Summer, siapa lagi kalau bukan Luke? mereka membicarakan soal konser 5sos tadi malam, Luke berkata bahwa ia mendedikasikan sebuah lagu untuk kekasihnya. Aku belum mendengarkan lagu itu karena tidak ada link yang ditunjukkan untuk lagu itu.

Aku langsung mematikan telepon genggam ku dan kembali membereskan barang-barangku.

Ya, aku akan pindah ke Cambridge, karena aku kuliah di Harvard. Memang umurku baru 17 tahun, jika kalian bertanya mengapa aku sudah kuliah jawabannya adalah kelas akselerasi.

Aku memasukan barangku kedalam koper satu persatu, tak lama setelah itu, aku melirik ke arah telepon genggamku, terlihat disana ada telepon masuk dari Darcy, aku tersenyum lebar dan mengangkat teleponnya.

"Hai-"

"ASTAGA B! KAU HARUS BUKA CHANNEL 7 SEKARANG!!" Seru Darcy, membuatku terkejut, "Calm down, Ada apa sih?" Ucapku kesal sambil berjalan keluar kamarku, menuruni tangga, pergi ke ruang keluarga, dan menyalakan televisi.

"ITS ABOUT LUKE!" Seru Darcy, Aku yang terkejut langsung mencari saluran nomor tujuh, dan benar saja, disana terdapat Luke, Calum, Michael dan Ashton disebuah live interview. Aku menonton interview itu tanpa mematikan sambungan telepon ku dan Darcy.

Mereka berbicara tentang perjalanan mereka, album mereka, single mereka, hingga akhirnya tentang hubungan masing-masing personil.

"Dengar-dengar, kalian semua belum punya kekasih ya?" Ucap sang interview. Michael mengangguk, "kecuali Luke" ucap Michael membuatku tersenyum.

"Oh ya? Siapa namanya?" Ucap sang interview sambil tersenyum usil.

"Arzaylea" ucap Luke mantap. Aku menjatuhkan rahang ku ke bawah. Who the heck is Arzaylea?

"Ah, gadis yang bersamamu waktu itu?" Ucap sang interview sambil menunjukkan foto-foto Luke bersama seorang gadis, mereka sedang berpegangan tangan.

Astaga, aku yakin itu bukan Luke.

Aku melihat Luke yang sedang tersenyum sendiri, aku tak kuasa menahan air mataku. Aku yang sudah tidak tahan melihat sikap Luke itu langsung mematikan televisi dan berlari ke kamar sambil membawa telepon genggamku.

"WHAT WAS THAT" seru ku kepada Darcy, Darcy yang berada disebrang sana berusaha menenangkanku, aku yang sangat sedih langsung mematikan sambungan telepon.

What the hell Luke. Kami baru berpisah selama satu bulan dan dia sudah punya kekasih baru?

Aku memutuskan untuk mengirim pesan kepada Luke.

To : my boy

Hey. Longlast with that girl Arzaylea. Love you, Briana.

Sent.

***

Luke 's POV

Benar-benar menyebalkan, lama-lama aku tidak betah menjadi terkenal, menjadi terkenal sangat jauh dari ekspentasi ku. Siapa mengira aku harus mengencani seseorang dengan terpaksa?

Aku harus menelpon Briana, siapa tau ia menonton interview tadi.

Aku pun mengambil telepon genggamku yang berada di kantung celanaku, satu pesan dari Briana membuat seluruh tubuhku menegang. Aku segera membuka pesan dari B.

From : My Sunshine

Hey. Longlast with that girl Arzaylea. Love you, Briana.

Astaga, ini tak bisa dibiarkan. Tanpa pikir panjang, aku langsung menelpon Briana.

Rejected.

Aku mencoba menelponnya terus menerus, dan yang benar saja, ia selalu menolak panggilan dariku.

To : My Sunshine

Please, Answer my calls, i need to explain something.

Tak lama, aku mendapat balasan dari Briana.

From : My Sunshine

Aku tidak perlu penjelasan, semua sudah jelas. Terimakasih untuk satu tahunnya. Love you, Briana.

Aku langsung menelepon Briana melalui video call. Dan tak ku sangka ia mengangkatnya.

Disanalah, terlihat seorang gadis berambut pirang dengan mata yang bengkak dan dipenuhi dengan air mata.

"Briana"

"Stop Luke, stop"

"I want to explain something" Briana menggeleng dengan cepat. "Please" ucapku.

"Aku ingin membicarakan hubungan ku dengan Arzaylea," ucapku, Briana hanya terdiam, ia berusaha untuk tidak menangis. "We're not dating" ucapku mantap.

Briana menatapku dan menggeleng, "interview" isak nya. Aku menghela nafas pasrah. "It's fake, B. It's fake. Manajemen memaksa ku untuk pura-pura menjadi kekasih Arzaylea. Dan kami harus terlihat mesra di muka umum" ucapku.

"Please.. Believe me" mohon ku. Briana terdiam dan menghapus air matanya.

"Promise me, kau tak akan jatuh cinta dengannya" ucap B. Aku tersenyum dan mengangguk. "I promise"

"sampai kapan kau harus melakukan ini?" tanya B, aku terdiam dan mengangkat kedua bahuku, Briana menghela nafas pasrah. "I have to go now, i love you, Luke"

"I love you too, B" ucapku dan Briana langsung mematikan sambungan telepon kami. Aku menghela nafas.

God, please, i love her and i don't want to lost her, she's everything to me.


Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang