Two

386 53 5
                                    

Briana 's POV

"Kau benar-benar harus pergi besok pagi?" Tanyaku kepada Luke, Luke menghembuskan nafasnya dan mengangguk, "maafkan aku" ucapnya. Aku berusaha menahan semua airmataku yang telah mengantri untuk keluar.

"Tidak bisa kah kau tinggal satu hari lagi?" Tanyaku, well, sekarang air mataku sudah keluar, "aku tidak bisa, B. Maafkan aku. Lagi pula aku hanya akan pergi tour, bukan pergi berperang, kau tak perlu menangis" ucap Luke berusaha menghibur ku. Aku tersenyum dan menghapus air mataku. Walaupun aku sangat sedih saat ini, tapi aku tidak mau menangis di hadapan Luke, aku tidak mau ia merasa bersalah karena harus pergi.

"Ya, kau benar. Kau hanya pergi tur" ucapku sambil tersenyum. "I will miss you, Luke" ucapku. Luke tersenyum dan memelukku, "i will miss you too, B. I love you"

"I love you too, Luke"

***

Mendengar jendela ku yang dilempar batu krikil di tengah malam, membuatku terbangun dari tidurku. Dengan langkah malas aku berjalan kearah jendela kamarku, aku pun membuka jendela kamarku dan melihat kebawah, mataku langsung terbuka lebar saat melihat ada siapa disana.

Aku langsung berlari keluar kamarku dan berlari menuruni tangga rumah, kemudian berlari keluar rumah, menemui orang yang tadi melempar batu kerikil ke jendela kamarku.

"Lukey!" Seruku dan langsung memeluknya. Luke membalas pelukan ku dan membawa ku ke taman belakang rumah ku. "Kenapa kau kesini? Bukan kah besok kau harus pergi pagi-pagi sekali?" Ucapku sambil menatap Luke bingung.

Luke tersenyum, "aku hanya ingin menghabiskan malam ini denganmu" ucap Luke.

"Aw, kau sangat manis" ucapku sarkas, Luke memutar matanya. "Terserah apa katamu, B" ucap Luke kesal. Aku tertawa kecil.

"Kau tau, melihatmu dibawah sinar bulan seperti ini, seperti melihat malaikat yang sedang menyamar" ucap Luke, aku tertawa lepas. "Berhenti merayuku!" Seruku sambil meninju bahu Luke. Luke ikut tertawa dan tiba-tiba mencium bibirku dengan sangat lembut.

"Briana" ucap Luke setelah melepaskan ciumannya, aku mengangkat sebelah alisku seolah mengatakan 'apa?'. "Kau mau kemana untuk anniversary kita yang ke-tiga belas?" Tanya Luke. Aku memutar mataku, "Astaga Luke, kita baru saja anniversary yang kesatu tahun kemarin!" Ucapku, Luke tersenyum lebar. "Ya aku tau" ucap Luke.

"Hmm, tapi bukankah bulan depan kau sedang tur?" Ucapku, Luke mengangguk, "yaa, tanggal 12 kami akan ada show di California" ucap Luke. Aku terdiam sejenak, "jika kau pulang ke London, seperti nya tidak akan sempat.. Bagaimana jika kita berlibur di Santa Cruz?" Usul ku, Luke tersenyum.

"Boleh juga, Santa Cruz Boardwalk?" Ucap Luke, aku mengangguk mantap. "Sure! Aku akan cari tiket untuk ke California tanggal 9 Juli nanti, kita akan pergi ke SCB nya bersama!" Seruku, Luke mengangguk.

Aku dan Luke pun duduk dibawah sinar bulan purnama, Luke mengaitkan jari-jarinya di jari-jariku. "You were completely mine tonight, B" ucap Luke, aku tersenyum.

Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang