Six

312 50 8
                                    

Briana 's POV

Sudah seminggu ini hubungan -palsu- Luke dan Arzaylea berjalan. Oh astaga, bahkan aku tidak yakin bahwa itu hanya hubungan palsu. Bukannya aku tidak percaya dengan Luke lagi, hanya saja.. kau lihat cara Luke menatap Arzaylea? kau lihat bagaimana cara Luke menggandeng Arzaylea? astaga, tatapan yang Luke berikan kepada Arzaylea itu sama dengan yang Luke berikan saat ia menatapku, dulu.

Kalau aku boleh jujur, aku akan mengaku bahwa aku sudah tidak tahan lagi, i mean, siapa yang tidak sakit hati ketika kekasihnya yang sedang berada jutaan kilometer jauh darinya sedang bersama seorang gadis yang bahkan kita tidak mengenal siapa mereka?

"Hii Luke" ucapku melalui telepon.

"Hi B, maaf aku tidak bisa lama-lama menelponmu, aku sibuk" ucap Luke, aku tersenyum, namun air mata tetap mengalir di wajahku.

"Kau berubah, semuanya berubah" ucapku tiba-tiba, Luke mendecak kesal, "aku tidak mau bertengkar denganmu, aku harus pergi sekarang. See you" ucap Luke dan mematikan sambungan telepon. Aku hanya bisa tersenyum.

Kemarin aku mendapat info kalau Luke dan Arzaylea sedang berjalan-jalan di Univeral Studios Orlando. Tampaknya mereka berdua sangat menikmati hari itu, terlebih lagi dengan Luke. Astaga bahkan aku belum pernah bertemu dengan Arzaylea, aku tidak tau ia adalah gadis baik atau buruk.

Rasanya aku ingin sekali memeluk dan mencium Luke saat ini juga, and show the world, he is mine, not Arzaylea's. Tapi aku bisa apa? aku hanya bisa menangis dikamar selama berjam-jam dan menebarkan senyuman palsu dimana-mana. Dari luar aku memang terlihat seperti gadis yang hidupnya nyaman, yang kuat, yang tidak mempunyai masalah, dan yang hidup bahagia. Tapi yang ada aku malah kebalikannya, aku adalah gadis yang hidupnya gelisah, yang rapuh, yang mempunyai banyak masalah, dan yang hidup dengan kesedihan. Aku melihat kalender yang berada di kamarku.

Aku melebarkan mataku saat melihat tanggal yang tertera di kalender. Besok adalah tanggal 8 Juli, Besok aku akan bertemu dengan Luke! Bagaimana aku bisa lupa ya Tuhan! bahkan aku belum menyiapkan pakaianku!

Aku segera berlari mengambil koperku dan menyiapkan pakaianku.

***

"Siapa yang akan menjemputmu disana nanti?" tanya Fizzy, aku mengangkat kedua bahuku.

"Semalam Michael menelponku, dan dia bilang dia dan Luke yang akan menjemputku" Jelasku. Fizzy mengerutkan keningnya. "kenapa Michael? Kemana Luke?" tanya Fizzy. Aku terdiam, dan mengangkat kedua bahuku lagi. "Entahlah" gumamku pelan.

Sebenarnya aku juga memikirkan akan hal itu, Kenapa Michael? Kemana Luke? Sesusah itukah Luke untuk menelponku dan berkata ia yang akan menjemputku? Ataukah Luke memang tidak mau menelponku? Terlalu banyak pertanyaan yang berputar dikepalaku.

"Aku pergi dulu, sampai jumpa Fizzy" ucapku dan langsung memasuki mobil, Lottie pun melajukan mobilnya. yup, Lottie yang mengantarku ke bandara.

"Kau yakin kau akan baik-baik saja disana?" Ucap Lottie, aku mengerutkan keningku, "Maksudmu?"

"Well, bagaimana jika ada Anjaleya?" ucap Lottie, aku memutar mata ketika mendengar Lottie menyebutkan nama Arzaylea dengan salah. "Arzaylea" ucapku membenarkan. Lottie mendengus, "terserah"

***

"MIKEE" Seruku dan langsung memeluk Michael, ia membalas pelukanku. Ya, aku sudah sampai di California dari 30 menit yang lalu, dan artinya aku dan Luke akan ke Santa Cruz besok. Eh...Luke?

"Michael, dimana-"

"Sini biar ku bantu membawa kopermu" Ucap Michael sambil mengambil koperku yang berada di tangan kiriku, Michael menggandeng tanganku saat kami berjalan keluar dari bandara. Pertanyaanku tentang Luke masih terselip di benakku, kemana Luke? bukankah dia ikut?

Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang