Four

308 45 5
                                    

Satu bulan kemudian..

"Hii babe!" Seruku kepada Luke. Luke terkekeh, "Hii baby" ucap Luke. Aku menatap Luke yang sedang berada di kamar hotelnya.

"Bagaimana tur mu sejauh ini?" Tanyaku kepada Luke melalui videocall.

"Menyenangkan..tapi tidak terlalu" ucap Luke. Aku mengerutkan keningku. "Apa yang kau maksud dengan 'menyenangkan tapi tidak terlalu'?" Ucapku.

"Aku hanya terlalu merindukanmu, jadi..ya begitulah" ucap Luke, aku mendengus kesal, "berhenti menggodaku!" Seruku. Luke tertawa lepas.

Oh god, I miss him.

"Bagaimana dengan sekolahmu? Kau sudah memutuskan akan kuliah dimana?" Tanya Luke. Aku menggeleng, "Belum, aku belum tau ingin kuliah dimana" ucapku bohong.

Maafkan aku, Luke.

Sebenarnya aku sudah tau mau kuliah dimana, dan aku memutuskan untuk kuliah di Harvard University, ya, di Cambridge, dan aku akan pindah sebentar lagi. Alasan mengapa aku berbohong pada Luke adalah karena ia tidak mengizinkanku untuk kuliah di Harvard karena itu terlalu jauh. Tapi mau bagaimana lagi? Harvard adalah kampus impianku.

Aku melihat diriku sendiri di layar laptop ku dan menyadari sesuatu, "oh ya Luke" ucapku, Luke mengangkat sebelah alisnya seolah mengatakan 'apa?'. Aku memegang kalung berbentuk hati yang ada di leher ku.

"Kau tau, kita sudah satu tahun menjalin hubungan yang baru, dan aku masih tidak mengetahui siapa pemberi kalung ini..apakah ini darimu, Luke?" Ucapku, Luke tersenyum dan mengangguk.

"Ya, aku senang sekali karena kau masih memakainya sampai saat ini" ucap Luke. Aku tersenyum dan memberinya ciuman jarak jauh.

Kami pun membicarakan hal lainnya, dari keluarga sampai dengan sekolah. Kami mengobrol sampai akhirnya Luke menutup percakapan kami karena konsernya akan mulai sebentar lagi.

Oh astaga, aku harap aku dapat menonton konsernya...suatu saat nanti.

Luke's POV

"See ya, love you" ucapku menutup percakapan ku dan B, astaga, baru saja berpisah satu bulan dan aku sangat merindukannya. Aku jadi mengingat saat dimana Louis melarang ku untuk mendekati Briana, dan itu terjadi selama dua tahun. Sekarang ini Louis sedang menekam dipenjara selama tujuh bulan.

"Luke, ayo bersiap!" Seru Michael, aku hanya menghela nafas dan bersiap-siap untuk konser.

***

"This song, dedicated to my lovely girlfriend" ucapku diatas panggung, para penonton ber-aww ria, aku hanya tersenyum dan mulai menyanyikan lagu yang aku dedikasikan untuk Briana.

Play mulmed

Throwing rocks at your window at midnight
You met me in your backyard that night
In the moonlight you looked just like an angel in disguise
My whole life seemed like a postcard

You were mine for a night
I was out of my mind
You were mine for a night
I don't know how to say goodbye

Making all our plans in the Santa Cruz sand that night
Thought I had you in the palm of my hand that night
Screaming at the top of my lungs til my chest felt tight
I told myself that I'm never gonna be alright

You had me wrapped around your finger
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,

Throwing rocks at your window at midnight
You met me in your backyard that night

You were mine for a night
I was out of my mind
You were mine for a night
I don't know how to say goodbye

Making all our plans in the Santa Cruz sand that night
Thought I had you in the palm of my hand that night
Screaming at the top of my lungs til my chest felt tight
I told myself that I'm never gonna be alright

You had me wrapped around your finger
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,
I'm wrapped around your finger,

Wrapped around your finger,

Wrapped around your finger.


Wherever You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang