6. Stranger zone.

1.1K 63 1
                                    

Kehidupan baru bagi sepasang insan ini. Kehidupan baru setelah terpisah selama 5 tahun, lalu dipertemukan kembali, dan sekarang mereka harus kembali berjauhan karena sesuatu hal.

Seperti yang terlihat pada pagi ini. Airi yang lebih memilih duduk dengan Manda dan Andra yang lebih memilih duduk dengan Dandy, teman sebangku Manda.

Jam pelajaran pertama telah dimulai sekitar 10 menit yang lalu.

"Ai?" Ujar Manda.

"Hmm"

Mood Airi sangat tidak bagus pagi ini. Alasan pertama karena kepalanya yang sangat berat karena semalam ia kurang tidur, dan kedua ia masih kurang percaya dengan keadaannya dengan Andra. Ia tidak percaya bahwa hal ini beneran terjadi. Terjebak dalam 'Stranger zone'. Bersikap layaknya tidak saling mengenal. Bersikap layaknya tidak memiliki hubungan spesial. Bersikap layaknya tidak pernah memiliki kenangan indah bersama.

"Lu kenapa? Muka lu pucet, terus ngga duduk sebangku sama Andra" terlihat jelas bahwa Manda khawatir dengan keadaan Airi.

"I'm ok" ujar Airi yang masih menulis rumus rumus yang sudah seperti coretan coretan yang sangat tidak jelas.

Dalam hati Airi mengutuk ibu guru di depan sana yang selalu menerangkan. Padahal tadi pagi ia sudah berdoa agar jam pertama free class. Meskipun Airi tergolong siswi berprestasi dalam pelajaran ini.

"Itu guru di depan ga ada cape cape nya ya. Ahh, banyak banget rumusnya. Kepala gue uda ga kuatt coyy!!" Rutuk Airi dlm hati.

"AIRI!! KAMU NGAPAIN HA?! BUKANNYA MENCATAT MALAH NGOCEH, KELUAR DAN HORMAT DI LAPANGAN SAMPE JAM PELAJARAN SAYA SELESAI!!"

Manda yg mendengar itu ingin meluruskan bahwa ia yg telah mengajak Airi berbicara. Tapi Airi malah ngelarang. Dia bilang "gue juga salah karna ngerespon pertanyaan lo"

Airi berjalan dengan menahan kepalanya yang sangat berat. Lagi, dia merutuki guru yg menggunakan bedak 10000 lapis.

Andra yang melihat kejadian itu sangat khawatir dgn keadaan Airi. Sebenernya ia ingin menanyakan kepada Manda. Tp daripada dia diomelin sama guru yang- mmm sebenernya ngga cocok dibilang guru. Liat aja, bajunya yg super duper ketat gitu, dempulnya yang kalo dia megang pipinya ketauan banget bedanya sama muka.

~~~

Udah istirahat. Baru aja istirahat. Andra langsung menuju lapangan untuk menemui Airi.

Andra melihat Airi dengan............Kak Daarul. Kakak kelas yang udah lama ngejar ngejar Airi.

Mereka berdua jalan menuju, mmmmm uks, mungkin?

Oh oke, itu tidak terlalu penting bagi Andra. Tapi yang sebenernya terjadi adalah Andra tidak bisa. Di hati kecilnya ia selalu peduli terhadap Airi.

Andra jalan menuju kantin. Sambil memikirkan bahwa 3 hari lagi pensi akan dilaksanakan dan Airi sakit.

Besok, mulai latihan lagi. Mereka berdua harus saling berinteraksi. Airi nyanyi dan Andra main alat musik. Gimana mau nggak berinteraksi?

Apalagi ia baru diberitau bahwa Airi dan Andra harus membawakan dua lagu. Dan lagu kedua telah ditentukan sama Miss. Anne.

Dan yang parahnyaa, lagu nyaa itu a thousand years.

Setelah tiba di kantin, Andra langsung menemui Vino. Dia sangat lapar saat ini. Untung aja tempat biasanya dia beli bakso nggak terlalu rame, jadi dia ngga perlu ngantri lama.

"Mang, baso sama jus mangga nya satu" ujar Andra

"Oh oke oke! Siap, tunggu bentar"

Pesanan Andra udah siap, setelah membayar Andra segera menuju meja tempat Vino.

"Ngapa lu? Kucel banget mujanya" tanya Vino

"Tadi gue liat Airi sama Kak Daarul" ujar Andra dengan wajah lesu

"Lu serius? Wih, gerak cepet ya kak Daarul" ujar Vino dengan mata yg menatap lurus ke depan.

"Sialan. Lu tu ya! Bukannya hibur gue." protes Andra dengan wajah ditekuk.

"Haaaaa, ketauan kan lu. Masi sayang sama Airi, pake acara jauh jauh lagi. Apa gue aja yang deketin Airi ya? Lumayan kan, cantik, pinter, yaa meskipun jutek. Tapi, ga masalahh lahh. Gue tetep suka. Gimana setuju ga?" Goda Vino dengan alis yg dinaik-turunkan.

"You wish, dude!" Ujar Andra dengan tatapan tajamnya.

"Hehe" Andra yg sedang kesal setengah mati dan Vino hanya membalas dengan cengiran.

"Daah, gue laper. Jangan ngoceh" ujar Andra yang mencoba fokus dengan makanannya, oke ini serasa ngerjain ujian.

~~~

Udah pulang sekolah. Hujan. Entah kenapa Andra dan 'kebetulan' Airi belum pulang. Padahal mereka berdua bisa jika ingin pulang sekarang.

Airi sedang menunggu di receptionist sekolah. Dan Andra 'kebetulan' sedang berjalan ke arah receptionist.

Mereka berdiri berjauh-jauhan. Tetapi karna mereka berdua merasa pegal jika harus berdiri terus, mereka berdua memutuskan untuk duduk.

Dan sialnya, bangkunya hanya satu di situ. Untung saja bangkunya panjang, jadi mereka bedua duduk dengan jarak yang hm, jauh. Ralat, cukup jauh.

Dalam hati Airi merutuki dirinya sendiri, kenapa ia tidak pulang daritadi. Jarak tempat ia memarkir mobil dengan receptionist memang tidak jauh. Tetapi, hey! Yang benar saja. Ia harus berlari di tengah hujan. Dengan kondisi badan yang tidak fit, bisa bisa besok ia tidak sekolah.

Airi sibuk melamun, sehingga ia tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang menyodorkannya jaket.

"Ekhem!"

Airi tau itu siapa, tanpa menoleh sedikitpun. Airi hanya menjawab dgn deheman.

"Hmm"

"Nih. Gue tau lu gaakan pulang kalo udah ujan gini. Gue cuman ngga mau lu ngecewain miss. Anne karna sakit dan lu ngga jadi ngisi acara pensi" ujar Andra dengan wajah datar.

"Dia udah ngasih tanggung jawab buat lu sama gue" Lanjut Andra masih dengan suara yg datar.

"Ngga usah"

"Batu" Andra langsung mengenakan jaketnya ke badan Airi.

Setelah itu Andra langsung pergi meninggalkan Airi.

Airi hanya menghela nafas berat. Magaimana ia dapat move on kalo kaya gini caranya.

"Mending gue pulang deh. Serem sendiri gue jadinya" gumam Airi sambil berjalan menuju parkiran. Kebetulan hujannya sudah lumayan reda a.k.a gerimis.

~~~

Malam hari telah tiba. Airi sedang memikirkan bagaimana ia harush bersikap besok, dari jam 12 sampai jam 3. Bersama Andra.

Padahal awalnya ia sangat senang karena diberikan tanggung jawab oleh miss. Anne dengan Andra. Tetapi kenapa sekarang ia malah menyesal telah mengambil tawaran miss. Anne.

"Hih, gue kenapa si!" Ujar Airi mencak mencak ngga jelas sendiri.

Sedangkan di sisi lain, di rumah Andra.

Andra juga melakukan hal yang sama dengan Airi. Memikirkan bagaimana besok ia harus bersikap pada Airi. Dingin? Ramah? Senyum? Ajak ngomong? Cuekin?

"Arghh!! Gara gara ini doang gue sampe segininya" ujar Andra sambil mengacak rambutnya frustasi.

Dan di tempat yang berbeda, tetapi bersamaan, mereka(read: Andra & Airi) mengucapkan 3 kata,

"Miss you, Brizzle"
"Miss you, Nizzle"

Lalu, Airi masuk ke kamarnya karena malam sudah semakin larut. Dan Andra masih bertahan pada posisinya. Di balkon kamar.

"Hhh, semoga besok semuanya baik baik aja" setelah mengucapkan itu, Andra bergegas untuk tidur.

Tbc.

Ngga nyambung=((((

Keep vomment!!!!!

Memory✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang