Ch. 11 # 3 Years Without You -now here for your birthday.. #

266 19 17
                                    

3 Years Later...

...
14 April 00.01am

Terlihat seorang gadis, beserta seorang wanita dan pria tengah mengendap-endap memasuki kamar seorang pria yang tengah tertidur pulas.

Gadis itu membawa sebuah kotak berisikan kue brownies keju dan lilin bertenggerkan angka 22 diatasnya.

"Are you sure about this Putri-a?"ujar seorang pria berumur pertengahan 40 yang masih terlihat gagah dan menawan.

"Of course Papa, he must be very happy to see us in here right now.."ujar lembut gadis yang sudah mulai beranjak dewasa yang kini membawa kue brownies keju dengan hati-hati, mata gadis itu tak lepas sedetikpun dari pria tampan yang kini masih tertidur pulas dengan posisi miring, tepat menghadap ketiga orang yang masih berbisik dan mengendap.

"Tante gak ikutan kalau Jun sampai ngamuk sama kita ya sayang,"ucap cemas wanita yang membuntut dibelakang gadis itu.
"Engga akan marah dia sama kita.. Tante Elvin tenang aja, semua pasti beress" ujar gadis itu meyakinkan Tantenya. Dan wanita yang tadi cemas itu perlahan mulai tenang, dan tangannya kemudian meraih pintu dibelakang mereka, dan menutupnya perlahan.
Setelah mengecek keadaan sekitar yang benar-benar sudah tertutup rapat, gadis itu segera melirikkan matanya untuk memberi kode pada pria yang ia panggil papa tadi, "Papa.." bisiknya sambil mengangguk penuh keyakinan.

"haaaaa...hhuuuhh" dan orang yang ia Panggil Papa itu menarik nafas panjang sebelum melakukan aksinya.

Mereka bertiga saling lirik dan kemudian...

"JUN!! JUUUNNN!!! LARI JUNNN, KEBAKARAAANNN!!!"teriak Pria itu dan wanita disampingnya segera mengatur posisi agar gadis yang membawa kue, tak terlihat oleh pria yang barusan di teriaki, gadis yang berdiri diantara para orangtua itu, berusaha menahan tawanya yang hampir pecah.
Sontak pria yang diteriaki langsung bangun dari posisi tidurnya dengan mata merah dan kekagetan full yang langsung berwajah panik melihat Tante Elvin dan Papanya sendiri berada di kamarnya dengan wajah yang juga terlihat panik.

"Dimana apinya Pa! Kenapa juga pada berduaan disini bukannya menyelamatkan diri!" pria yang ternyata adalah Jun itupun mulai melihat sekitar mencari sumber api berada. Suara serak sehabis terganggu tidur tidak terelakkan lagi. Dia memegang kepalanya antara frustasi dan pusing bercampur jadi satu. Lalu mulai melebarkan selimutnya dan mengumpulkan barang terpentingnya seperti surat-surat, handphone, dompet, serta pigura foto di nakasnya yang berisikan gambarnya dengan seorang gadis kecil.

"Kak Yudi kemana tante?! Udah dibangunin belum! Jangan pada bengong aja disini, cepet turun! Nanti Jun nyusul!" Jun yang bertanya dengan paniknya sambil berjalan mondar-mandir dengan membawa buntelan selimut yang berisikan barang-barang pentingnya, dan masih mencari barang apalagi yang bisa diselamatkannya, tak mendapat jawaban kata dan ketika ia menoleh ke arah para orangtua, ia malah disuguhi tatapan geli dari Tante dan Papanya. Akhirnya iapun mulai mencium sesuatu yang tidak beres.

Saat kabel diotaknya sudah tersambung, dia langsung sadar bahwa ia kini tengah dikerjai.
"bhuahahahahaha, Jun.... hahahahahaah buat apa kau bawa buntelan begitu?! Kau mau maling dirumahmu sendiri?! Bhuahahaha" tawa Papa juga Tantenya tak bisa ditahan lagi,
"Aissshhhhh, PAPA ! TANTE ELVIN ! Ini tidak lucu! Sama sekali tidak lucu!!!" mata Jun yang tadinya masih sepat, langsung membulat merah menatap para orangtua yang mulai bergidik ngeri didepannya.

Wajar juga jika Jun marah, bayangkan, ia baru saja pulang dan terlelap kurang dari 1 jam yang lalu, setelah sebelumnya habis terpenjara dalam sebuah pesawat selama berjam-jam sekembalinya dia dari perjalanan bisnis dari negara asalnya, Korea. Dan dia berinisiatif menyetir mobilnya sendiri waktu tau supir pribadinya mengantuk saat menyetir , dia duduk di bangku kemudi dengan supirnya yang memang sudah berumur itu duduk disampingnya. Ia membawa mobil dan sesampainya dirumah, ia langsung masuk ke kamarnya dan tidur tanpa melepas sepatu dan baju setelan kemejanya.

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang