CH. 13 #The Blue Night#

94 9 14
                                    


#Author note#

Happy birthday to uri Oppa Lee Joon Gi for tomorrow, although you already have a gf, and makes me crying out for this couple weeks, it's okay.. It's okay even my heart bleeding..  😭😭😭.

Okay just ignore it.  Happy reading guys, or not? I don't know if you still interest or not with this remahan story, pieces of.. Whatever.

Jagiya, I Give u my Love..

=====Ch. 13=====

"Kau pergi ke Jerman. Jepang dan Key tak aman untukmu. But ssshh this is our secret. Ini ujian kepercayaan. 3 Tahun lagi Papa akan langsung lamar uri gongju untukmu Jun, Papa ingin segera menimang cucu kalian khikhikhi" Sepertinya sebuah bisikan dari Papa Jun sangat membuatnya senang. Entah apa yang ada dipikiran namja jahil satu itu.

"Thank you Pa," membuat senyum Jun mencerah, terutama di kalimat terakhirnya.

"Tadi saja mukamu kaya kulkas. Sekarang sudah berubah jadi kaya kuda Jun, " Putri menaikkan sebelah alisnya melihat tampang Oppanya yang berubah-ubah dari dewasa jadi nyengir bocah bak tokoh di Anime Minky Momo yang dulu sering ia tonton.

Dan Jun yang sudah punya segudang rencana jahat, merubah cengirannya menjadi smirk evil.

"Uri gongju, what a silly decision.." Jun maju selangkah mendekati Putri.

Putri menggigit bibir bawahnya , kembali berpikir ulang, Jun dan Jepang? Bukankah yeoja bernama Key ada disana? The other Jun's cure?

"Aku sih akan baik-baik saja disana.. Tapi.. Apa kau yakin dengan keputusanmu ini Putri-a? Ah.. Nasi sudah menjadi bubur.. Perkataan sok dewasa dan sok tau mu itu tak bisa ditarik ulang."

Menyesal? Jangan ditanya perasaan Putri saat ini.

Keamanan Putri hanya pada penyakit aneh Jun yang hanya bisa ditenangkan olehnya, tapi mengingat ada Key disana? Membuat dahinya berkerut memikirkan banyak hal (pastinya buruk) yang akan terjadi selanjutnya.

Jun masih memamerkan smirknya sampai akhirnya dia melihat Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya langsung seolah melepas beban berat.

"Jun, i'll kill you if you cheating with her anymore."

"hanya dengannya? ohh.. Maksudmu kalau aku flirting with another woman , tak masalah kan?" ucap Jun santai masih dengan smirk evilnya.

"Juun, why you always make me so dummy at the end?"

"Itu karna kau memang dummy, dummy head!" ingin rasanya Jun menonyor gadis kecil didepannya itu.

"Jebal Oppa .. Kupikir ini yang terbaik buat kita.. Aku perlu wawasan luas dan kau perlu menguasai dirimu sendiri agar lebih bisa menahan diri dari egomu yang sangat besar itu." Putri memberi sorot ketegasan disana.

"Oh kau keberatan dengan sikapku?" Smirk evil Jun menghilang , mulai berganti dengan wajah dinginnya.

"Bukaan.. Bukan itu maksudku , sekarang aku hanya merasa takut bersamamu.."

"what the fu-"  Jun menahan perkataannya , kemudian melanjutkan, "Kau takut padaku? Oh i see ..
okay then sesuai keinginanmu . Jangan temui dan hubungi aku lagi sampai kau lulus. Kalau kau menemuiku sebelum waktunya , maka jangan salahkan aku atas apa yang akan terjadi padamu." ucap Jun dingin

"Jun-ah.. Jangan seperti itu kumohon.. Kita harus tetap jaga hubungan kita sampai saatnya tiba kan? Bagaimana caranya mempertahankan hubungan ini jika kita tidak bertemu atau saling menghubungi?"

"just make a deal with me , jika kau yang pertama menemuiku , maka saat itu juga kau akan menjadi milikku seutuhnya , tapi jika aku yang menemuimu duluan, maka kau bebas melakukan apapun yang kau mau."

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang