Jagiya, I Give u my Love..
=====Ch. 12=====Hampir 3 tahun sejak terakhir mereka bertemu, dan sikap Jun yang selama mereka berpisah benua ini menolak untuk berbicara dengan Putri, via apapun juga baik itu telepon, chatting, ataupun saat Putri bermaksud berbicara tatap muka dengannya via video callpun, Jun menolak, membuat kerinduan tersendiri untuk Putri.
Hal itu terjadi karena setelah drama kepergoknya mereka pagi itu, mereka langsung disidang habis oleh hakim maha besar yang memberikan keputusan final agar mereka dijauhkan dahulu sampai Putri menyelesaikan pendidikannya sampai tuntas.
==Back to almost 3 years ago==
"Untuk keamanan Putri dan kematangan pola pikir kalian berdua, sebaiknya kau Jun, berada jauh dari Putri sampai Putri menyelesaikan pendidikannya."
Keputusan mutlak yang tak bisa dibantah dari sang hakim maga besar yaitu Papy Putri.
Tapi tidak semudah itu,
Keberatan jelas diutarakan oleh Jun, ia tidak mau berpisah dengan Putri sedikitpun. Ia menentang habis-habisan, menolak dengan keras keputusan tersebut. Tapi bukannya langsung mendukung Jun, Putri malah meminta ijin pada keluarga intinya untuk berbicara berdua dengan JunMereka kini sudah mengambil jarak yang dirasa cukup nyaman untuk berbicara berdua, memilih tempat di sebuah kursi kayu panjang dengan pepohonan yang melindungi mereka dari sinar matahari langsung, juga view yang menyajikan hamparan laut biru luas dengan bukit hijau di sisi kiri mereka yang tampak asri, yang masih berada dalam kawasan hotel tempat mereka tinggal.
Tidak lama mereka duduk berdiam diri, sampai akhirnya Putri menghela napas dan berkata pada Jun "Oppa.. Apa tidak sebaiknya kita menuruti permintaan Papy? Kita-"
"Geumanhae jagiya#cukup sayang-acieee :v -#. Jangan lanjutkan lagi. Aku tidak bisa dan tidak ingin berjauhan denganmu." Jun memotong pemikiran Putri.
"Tapi Oppa.." Putri mencoba kembali berbicara, tapi
"Cukup. Kenapa jadi kau yang antusias dengan ide konyol Papymu ini? Apa kau tidak memikirkan aku bagaimana nantinya tanpamu? Traumaku belum pulih sepenuhnya, tidurku masih gelisah, aku tidak bisa terlelap nyenyak sampai pagi kalau tanpamu, mengertilah Jagi.."pinta Jun dengan kekeras kepalaannya.
Putri tampak berpikir sejenak dan tersenyum pada Jun sembari tangannya membelai pipi Jun,
"Tidak untuk kali ini Oppa.. Seperti yang Papyku tegaskan tadi.. 3 tahun. Beri aku waktu 3 tahun. Aku akan kembali kepadamu setelah pemikiranku cukup dewasa. Kalau sekarang pikiranku masih labil, begitupun kau. Kukira kita tidak cukup kuat untuk melanjutkan tali kasih ini dengan sifat kita yang masih rentan dengan berbagai masalah. Seperti pertunangan ini, yang bagimu hal kecil, tetapi buatku itu hal besar yang harus dirancangkan sama-sama. Kita belum bisa satu pikiran, masih menjunjung tinggi pendapat dan ego masing-masing. Ruang lingkup terbatas untukku sekarang, tak bisa membuat aku mempunyai pemikiran yang luas.. Itu bisa merepotkan untuk kita dimasa depan, Oppa..." Ucap Putri, Jun terdiam mencerna setiap perkataan Putri yang ada benarnya juga.
Sampai akhirnya..
"Baiklah jika itu maumu Uri Gongju# Tuan Putriku# Kau yang tampak antusias sekarang. Jangan menyesal dengan pemikiranmu ini." Jun bangkit berdiri dan berjalan duluan, sudut matanya melirik Putri yang tampak menghela napas dan kemudian ikut berjalan dibelakangnya.
Mereka sampai di tempat para orang tua berkumpul, menunggu mereka mengutarakan pendapatnya.
"Lakukan seperti yang Papy mau. 3 tahun kuberi dia waktu bebas, lalu setelah itu, masa depannya berada di tanganku". Dengan sorot penuh keyakinan diri Jun berbicara menatap Papy Putri, aura seorang Tsukasa yang terkenal dengan jiwa ambisiusnya jika sudah menyangkut hal penting menurut dirinya, jelas terpancar dari Jun. Dia sudah tidak peduli lagi saat ini perkataannya di dengar oleh seluruh keluarga inti Putri yang hadir saat itu, Papy Putri yang mendengar perkataan Jun, hanya bisa menghela napas, melihat seberapa keras kepalanya keturunan seorang Tsukasa jika sudah serius. Dan keinginan Jun untuk memiliki Putri seutuhnya dengan sesegera mungkin, membuat Papa Jun sendiri, tersenyum sambil geleng-geleng kepala.Putri menoleh pada Papynya, memohon ijin agar Papynya yang juga sama keras kepala, agar mengiyakan permintaan Jun. Papy Putri tampak berpikir sejenak, sampai akhir seorang Hadipraja mengangguk setuju dan Putripun kembali menatap Jun, tersenyum pada Oppanya tersayang.
"Dan Jun, Papa kira kamupun harus lebih mengasah pengetahuanmu dalam dunia bisnis, uruslah cabang Papa di Jepang sembari kau melanjutkan pendidikanmu disana." Ucap Papa Jun sembari memijit pelipisnya pusing karena mendengarkan hal kecil yang diperumit, baginya lebih baik mengurus dokumen setumpuk daripada harus terlibat dalam pembicaraan seperti ini. Lalu iapun menyadari, mungkin hal inilah yang membuat istrinya pergi, ketidaksukaan Papa Jun mengurus hal yang dianggapnya sepele padahal buat orang lain itu belum tentu sesepele yang ia pikirkanlah yang membuat seorang Hyomi, istri tercintanya meninggalkannya. Iapun kembali menghela napas lelah.
Belajar tentang kehidupan memang lebih sulit daripada membangun bisnis baru baginya. Dan sampai setua apapun diri kita, selama kita masih hidup, sesepele apapun persoalan setiap hari yang kita hadapi, kita tetap akan selalu mendapat pelajaran penting untuk kehidupan karnanya..
Kembali kepada perkataannya tadi pada anak semata wayangnya,
Jun tampak berpikir kemudian mengangguk. Ia belum menyadari ada sepasang mata bulat cantik yang tampak kecewa dan khawatir mendengar hal mendadak tersebut.
Dan saat akhirnya Jun mengalihkan pandang kepada Putri, mata Jun dan Putri bertemu, Putri tampak memaksakan senyum setelah sebelumnya ia tampak menggigit bibirnya, sorot mata sendu Putri seperti menyiratkan sebuah kekecewaan dan kekhawatiran. Jun tampak sedikit bingung dibuatnya. Aneh, dia sendiri yang setuju tanpa perlawanan tadi, sekarang dia sendiri juga yang tampak menyesal dan .. Kecewa? Kenapa?
"Oke sepertinya hal ini sudah selesai? boleh kami, selaku pengantin baru, melanjutkan acara membuat cucu untuk keturunan Hadipraja selanjutnya Papy?" Tiba-tiba suara seorang Edward Hadipraja mencairkan suasana yang serasa dingin pagi itu dengan candaannya yang langsung disambut pelototan dan cubitan panas dari Gisel, istri yang baru dinikahinya malam kemarin. Sejujurnya yang paling senang akan keputusan ini adalah Ed, karna Ed merasa Jun tetap adalah musuh abadinya yang berhasil merebut seluruh perhatian Putri, adik tersayangnya.
"Ck... Ed, pergilah sana siram kepalamu dengan air dingin biar tidak melulu membuat istrimu merona seperti kepiting rebus begitu." ejek Eve
"Dan kalau perlu pakai air panas." Tambah Jun santai sembari kembali mendekati Putri. Ed yang mendengar kekompakan adik juga calon iparnya itu hanya mendecak kesal lalu kembali menatap istrinya dengan penuh cinta dan membawa pergi istrinya.
"Baiklah, mari Pak Pranata, kita bisa melanjutkan diskusi kita mengenai kebijakan baru untuk kedua perusahaan." Ajak Hadipraja pada Papa Jun yang mengangguk dan sekilas memegang bahu Jun sembari membisikan sesuatu yang membuat Jun menyengir lebar sampai matanya tidak terlihat sangking sipitnya, juga menampilkan smirk evilnya yang sangaat menawan.---TBC---
Mian kurang greget, almost 3 years aku ga nulis2 jadi kaku mohon dimaafkan *bow*
Kira2 apa ya yang buat Putri kecewa dan khawatir.. trus apa yang buat Jun nyengir??
Oh ya cover baru ini dapet dari @justTETA makasih banyak uri chingu, tadinya blum nulis lanjutannya, pas tadi siang lg kongkow dikirimin contoh gambar-gambar (bukan cuma 1 doang dikirim masya ampun, punya karma baik apa akoh dimasa lalu? sampe masa sekarang dapet temen baru yang baik kaya gini wakakak sankyu dear :* ) cover jadi timbul semangat lagi hihihi
Oh ya karakter main lead aku tetap Lee Jun Ki ya.. wlopun skrg dia bagai hanyut oleh air bah T^T tp gimanapun dia tetap cinta pertamaku hihihi pertama kali liat di seri my girl sma lee dae hee n lee dong wook, terakhir kali liat pas lg promo drakor baru, aku sulit mgakuinnya tp dia jadi skipmelambaiskip bikin sedihhh huwaaaa ........ oke forget it. Kalaupun kalian mau bayangkan someone else as Jun, it's oke ko, just imagine him by your self.. hihihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagiya, I Give u my Love..
RomansaBook 2 from "Can't u trust me to loving u.." Cerita ini berkisah tentang seorang gadis kecil yang menyukai namja #cowok# yang usianya terpaut 5 tahun lebih tua darinya. Tapi, hati namja yang disukainya itu telah terlanjur membeku karna suatu hal, Pe...