CH. 15 # Special Present #

122 13 3
                                    

Jagiya, I Give u my Love..
=====Ch. 15=====

Denting piano terdengar mengalun lembut, menenangkan siapa saja yang mendengarnya.

Putri memainkan Blue nya dengan sangat lihai.

Jarinya dengan lincah menekan tuts piano kesayangannya itu.

Jun?

Setia menemani sang gadis, menjadi penikmat konser tunggal satu-satunya di ruangan itu.

Ting~

1 bunyi tangga nada menandakan permainan usai.

" Jadi kau memutuskan menjadi pianis? " Jun yang sedari tadi memeluk erat Putri dari belakang dan menyenderkan kepalanya dibahu Putri, menyuarakan isi hatinya.

" Dan membiarkan kau bekerja sendirian? Tentu saja tidak. " Putri terkekeh kecil.

Seharian ini, mereka habiskan waktu dengan berbelanja beberapa keperluan dapur, karena Jun ingin memakan masakan buatan Putri dan kebetulan, kulkas kosong.

Selama ini memang tak ada yang memasak dirumah. Tante Elvin sibuk bekerja, dan pun sering keluar kota. Mereka sangat mengandalkan delivery order, tak terkecuali pagi tadi.

Semua penghuni rumah, jarang ada dirumah. Dan mereka hanya menggunakan jasa petugas kebersihan yang datang saat pagi dan sore hari, lalu satpam yang bertugas diluar dengan adanya shift pagi dan malam saja.

Semenjak Putri tak dirumah, rumah tak terasa seperti rumah lagi bagi seluruh penghuninya.

Dan jadilah tadi setelah selesai sarapan pagi ini, mereka -- Putri dan Jun -- berbelanja kebutuhan dapur, dan membiarkan Putri berkreasi membuat berbagai masakan dan kue.

Wangi harum kue tercium sampai keluar, area satpam berada. Membuat beberapa penjaga rumah itu, meneteskan liur. Dan berdoa berharap Pemilik rumah mau membagi sebagian saja untuk mereka yang tak kenal lelah setia menjaga keamanan rumah pemiliknya.

Tentu saja merekapun mendapat bagiannya, karena Putri membuat cukup banyak untuk bisa dibagikan ke siapa saja.

Dan tentunya ia tak lupa untuk membuat satu buah cake special untuk Jun.

Brownies keju kesukaannya.

Taburan parutan keju yang melimpah diatasnya, juga kelembutan teksturenya, membuat Jun menghabiskan setengah loyang cake itu. Sendirian.

Sisanya, ia simpan di lemari es mini di kamar mereka.

"Maksudmu dengan tak membiarkan aku bekerja sendirian? " Jun menatap mata coklat terang Putri yang balas menatapnya dengan.. Sulit diungkapkan oleh kata-kata.

Putri capek menengok ke sisi belakangnya terus demi menatap Jun, iapun berdiri setelah sebelumnya membelai lembut Blue nya yang kini bagai bersorak penuh kegembiraan setelah disentuh Putri dalam permainan apiknya tadi.

Putri berjalan menuju beranda mereka, dan otomatis Jun mengekor, karena untaian tangan mereka yang kembali di satukan Jun, sedetik setelah terlepas tangan Putri dari Blue nya.

" Oppa, apa kau tak keterlaluan, membuat Rumah Tante Elvin jadi bagai milikmu sendiri begini? " Putri memilih mengalihkan perhatian Jun dari pertanyaannya tadi.

" Rumah Tante Elvin mu ini, sudah jadi rumahku sejak setahun yang lalu. " Jun menjelaskan, tampak teralihkan seperti keinginan Putri.

" Hah? " Putri melebarkan matanya, " Kau membelinya? " tanya Putri memastikan.

Dibalas Jun dengan sekali anggukan,  Putri  meresponnya dengan gelengan kepala dan helaan nafas panjang. Cukup mengerti, bahwa memang Oppanya ini, tidak pernah bisa ditolak permintaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang