Ch. 3 # Like they never have been separated before #

1.7K 26 6
                                    

@End of flash back@

=====

@Jun Pov@

Ya, aku sempat pulang ke Indonesia, tapi kemudian pikiranku kembali kacau dan akhirnya hanya 1 solusi yang kutemukan, yaitu pelarian, dan pelarianku hanya bisa kulakukan jauh dari siputku.

Kalau waktu itu aku langsung kembali padanya, aku sekarang pasti sudah bersikap biasa lagi, karna siputku pasti dengan mudah bisa menyembuhkanku.

Tapi itu yang kutakutkan!

Aku takut semakin tergantung padanya..

Aku takut kalau sampai aku tak bisa hidup lagi tanpanya.

Aku sungguh takut ia akan jadi seperti eomma..

Kalau disaat aku sudah sangat tak bisa melepasnya, tapi ia malah pergi meninggalkan aku, apa yang akan terjadi denganku?!

Kurasa hatiku tak akan kuat!

Lain halnya dengan papa, ia masih lebih kuat dariku.

Ia bisa mengalihkan semua kepedihannya melalui gila kerjanya.

Kalau aku?!

Aku tak gila kerja seperti papa.

Untuk bekerja, aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan.

Aku bukan tipe yang betah berlama-lama di kantor, tapi kalau itu sudah jadi kewajibanku, baru aku pasti akan menjalaninya.

Makanya, kalau kejadian yang menimpa papa juga menimpaku, aku takut tak bisa bangkit seperti papa lagi.

Karna aku tak punya pemicu untuk bangkit kembali..

Tapi, setelah 2 tahun aku meninggalkannya, kurasa ia telah cukup membuktikan padaku kalau ia tidak seperti eomma.

Kau tahu kenapa aku bisa yakin begini?

Karna aku punya mata-mata yang dapat di percaya, dan selalu mengabariku perihal tentangnya!

Aku tahu ia selalu mengabaikan semua lelaki yang mendekat padanya.

Aku tahu ia juga sangat menjaga dirinya hanya untukku saja.

Aku tahu ia yang sungguh menyayangiku.

Aku juga tahu ia selalu menungguku..

Apa itu belum membuktikan bahwa ia memang sungguh ditakdirkan untukku?

Aku bodoh kalau sampai meninggalkannya terlalu lama!

Kurasa sudah cukup ujian yang kuberikan padanya.

"hoahmm.." karna menyentuhnya aku jadi merasakan sensasi yang sudah lama tak kurasakan.

Yeah.. memang tak ada yang sesempurna 'obatku' yang satu ini.

Aku baru menyadari kalau aku sungguh teramat sangat merindukannya..

Lalu tiba-tiba..

sssshhhh

Air mata mengalir menuruni pipi pucatnya.

kenapa ini?!

Dia kenapa?!

"sa..kit..

sakit.." igau bocah itu dengan suara sengau.

Ia mengigau?

mimpi apa ia sampai membuatnya menangis dalam tidurnya seperti ini?!

aku pun langsung menghapus air matanya dengan jemariku.

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang