Ch. 4 #this ring means that u are mine!#

1.5K 30 47
                                    

degh!

seketika Jun menegang.

tapi Putri menjaga ekspresinya agar tetap santai.

"uh? benarkah? oh, mungkin digigit nyamuk.."

"mana ada nyamuk disini!"

"aku kan habis dari taman cukup lama semalam.." Putri mendapat alasan yang sangat sempurna.

"begitukah?

iya ya, kakak tak terlalu perhatikan kamu sih semalam.." ujar Ed yang entah karna apa, menjadi sangat bodoh dan percaya begitu saja dengan segala alasan Putri.

Diluar, Jun menarik napas Lega.

Lalu

"Jun, masuklah.." ujar Ed yang sontak membuat Jun tersenyum separuh karna Ed kembali peka.

"Jun, lain kali bukan hanya bibirmu yang kubikin berdarah kalau kau berani menyakiti adikku! mengerti?!"

Jun mengangguk mengerti.

Putri memutar bola matanya melihat serah terima yang aneh.

"yah mey.. kakak pergi.." kata Ed sembari mengecup sayang pipi putri.

"eung. hati-hati..

eh, kak Gisel bagaimana?"

Ed menyengir mendengar pertanyaan Putri.

"ikut." ujarnya penuh kebahagiaan..

Putri menatap mengerti padanya.

"selamat kak!" ucapnya tulus.

Ed menggangguk dan beranjak keluar pintu setelah sebelumnya menonjok agak keras bahu Jun, membuat Jun agak sedikit terdorong, lalu melambai ke arah Putri, dan berlalu..

lalu Junpun menutup pintu kamar dan mendekati Putri.

"selamat kenapa?" tanya Jun tak mengerti.

"hmn.. mungkin sebentar lagi ada surat undangan pernikahan.." ujar Putri girang sambil jemarinya kembali menyentuh bibir Jun yang terluka.

"maksudmu?"

"Kak Ed dan Kak Gisel.." ujar Putri bangga, gembira, tak sabar menantinya.

"yeah, beruntung sekali Ed dapat Gisel yang cantik sekali.. coba aku yang dapat.." ujar Jun seperti iri, sontak membuat senyum Putri berganti decakan kesal.

Ia yang tadinya mengelus bibir Jun yang terplester, kini meninggalkan Jun, berjalan keluar pintu kamar.

"hey mau kemana?!" Jun membuntutinya.

"mau cari pacar yang seperti kak Ed!" jawab Putri asal.

"wh-what?!" tanya Jun tak percaya.

"ahahahah! bodoh! ledek Putri sambil berjalan cepat setengah berlari menjauhi Jun dan menuju kearah taman.

Jun tersenyum kecil dan mengikutinya dari belakang.

' dari tadi aku kok merasa jariku sedikit aneh..' batin Putri yang sedang berlari ke arah ayunan kayu yang talinya terpasang pada dahan pohon tua yang terlihat masih sangat kokoh.

Ia lalu berhenti tepat di depan ayunan kayu itu dan melihat sumber keanehan yang ternyata berasal dari jari manisnya..

"a-apa ini?" tanyanya terbata dan berbalik memunggungi ayunan tersebut, menghadap Jun yang kini telah berada tepat di depannya..

dan

"huuuph!" Jun mengangkat Tubuh Putri untuk duduk di ayunan kayu pendek yang jaraknya tak lebih dari 4 jengkal dari tanah yang ditutupi rumput terawat.

Jagiya, I Give u my Love..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang