Prolog

124 12 0
                                    

Lelaki itu berjalan santai menuju sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang. Dengan pakaian berbalut warna coklat sebagai atasan yang sopan juga dengan celana dasar hitam yang pas di pakai dan juga se-buah sarung yang sudah ada di pundak sebelah kanan dengan motif kotak-kotak hijau kesukaan nya.

Hari ini dia ingin berangkat lebih awal dari biasanya. Ia ingin membersihkan tempat dimana ia akan menikah disana nantinya walaupun itu masih lama.Alasan utama bukan itu ia prihatin atas keadaan tempat dimana seluruh umat islam diseluruh dunia menjalan kan kewajiban nya yaitu Sholat.

Zayn adalah salah satu remaja yang sangat aktif dalam kegiatan islam disekitaran lingkungan Islamabad,Pakistan. Setiap sore jika ia tidak terlambat ke masjid karena tertidur pasti sudah disana saat siapapun belum disana,sekalipun itu Muadzin. Ia sangat perduli dengan semua yang ada dimasjid dekat rumah nya.Yang ia lakukan adalah menyapu,mengepel,merapihkan segala sesuatu yang sudah ada dimasjid seperti karpet tempat ia sholat dan warga sekitar.

Kaki itu sudah berpijak dihalaman depan Masjid yang cukup besar dengan interior cukup mewah dan juga pemandangan yang tenang. Jauh dari keramaian dan cocok untuk sebagai tempat beribadan terutama berdoa,nama masjid itu adalah Ar-Rahman [Maha pengasih] yang memberi nama itu adalah ayah Wirda teman Zayn di Pakistan yang masih sangat dekat sampai sekarang.

Lalu Zayn melepaskan sandal yang dipakai dikakinya memasuki lingkungan Masjid,sedikit berkaca bagaimana penampilan nya lalu beralih ketempat wudhu dan Melepas peci yang masih melekat dikepala lalu memulai wudhu dengan khusuk.

"Zayn! Kau tampan sekali." Celetuk seorang wanita yang ternyata dari tadi memperhatikan secara seksama bagaimana Zayn mengambil wudhu

"Hei,kau jangan begitu Zayn itu sedang wudhu kau ini, kau sama saja zina mata tau." Bela gadis disebelahnya. Selesai wudhu ia mendatangi kedua wanita itu dengan keadaan wajah yang masih penuh dengan air yang membuat ketampanan nya meningkat

Zayn tersenyum tipis " Kau ingin sholat? Lebih baik sekarang kau ambil mukena lalu kita sholat berjama'ah disini?,untuk mu terimakasih pembelaan nya ."

Perempuan itu tersenyum


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dzauq Malik [Muslim Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang